Megalodon|| part 6

2.7K 197 8
                                    

"Eh..iya" jawabku ragu. Keraguan itu berubah menjadi ketakutan saat aku merasa suasana terasa gelap, karena di belakang tubuhnya ada stevan yang sedang menatapku.

"PULANG" bentaknya kemudian mendorong tubuhku untuk kembali ke dalam istana.

••••••••••••••••••••••••
Aku sedang duduk di dekat stevan yang sedang menatapku dengan tatapan mematikkan khas miliknya.

"Siapa yang menyuruhmu berbicara dengan pria itu?" Tanya stevan. Bukannya berbicara denagn orang lain itu adalah hakku?

"Kalau di tanya itu di jawab, bukan diam" katanya.

"Tak ada" jawabku dengan menatap kedua matanya. Aku tak lemah seperti yang ia bilang.

"Kau tetap disini sampai aku kembali" perintahnya. Aku hanya diam. Aku malas bertengkar dengannya. Aku diam saja.

"Blam"pintu tertutup dengan kuat. Aku mendengarnya berbicara entah dengan siapa. Intinya aku mendengar dia berkata kepada seseorang untuk menjaga pintu kamar ini.

Huft, aku lelah disini. Ini bukan duniaku. Disini tak seenak dunia manusia. Yang bisa berintreaksi tanpa merasa di kekang. Ada perasaan aneh ketika aku melihat bangsaku sendiri di buru oleh para siluman sialan ini.

Aku tak senang saat aku berdekatan dengan manusia lainnya tapi aku tak bisa menolong mereka saat mereka di buru. Jika aku membantu mereka, aku takut aku akan di marahi oleh stevan tapi rasa bersalah tidak melakukan apapun saat mereka butuh bantuan membuatku merasa bersalah.

Tapi aku ingat saat aku di kucilkan oleh mereka. Mereka melupakanku. Dulu, aku merasa tak pernah di hargai oleh mereka.

Aku membaringkan tubuhku di atas tempat tidur ini. Sekarang, aku tak tau aku harus melakukan apa.

Terlintas di benakku, mungkin aku bisa mengambar? Aku bangkit kemudian berjalan ke arah meja yang di penuhi kertas kertas dan map? Aku baru tau jika di situ ada map.

Aku mengambil kertas kosong, ukuran a4 kemudian aku mengambil pensil. Aku mencari penghapus. Tapi tak ada. Aku membuka laci. Di rak pertama, kosong hanya ada kertas dan tumbukkan map.

Di rak kedua, ada pistol? Aku mengambil pistol kemudian melihatnya, apa ini asli? Kenapa stevan punya senjata ini? Aku meletakkannya kembali. Aku membuka rak ketika, tenyata di situ ada penghapus dan isi tinta.

Aku mengambil penghapus kemudian aku mencari posisi yang enak untuk menggambar. Aku mulai menggambar.

Otakku terus tak fokus memikirkan kenapa stevan mempunyai pistol itu? Apa untuk berjaga jaga? Tapi untuk apa? Di sinikan tak seperti di dunia manusia.

"Kau sedang apa?" Suara stevan mengkagetkanku. Aku mengelus dadaku karena jantungku berdetak sangat cepat seperti ingin meloncat keluar.

"Aku sedang menggambar" jawabku, stevan tiba tiba berlutut di hadapanku. Aku kaget.

"Aku minta maaf atas ucapanku, aku cemburu, aku tak suka kau berbicara dengan pria lain selain aku" katanya, aku diam kemudian mengangguk. Aku malas berdebat denganya. Jadi ku anggukan saja kepalaku.

"Coba aku lihat apa yang kau gambar" katanya kemudian mengambil gambar itu.

"Hmm, kurasa kau tak harus menggambar" katanya sambil senyum sontak aku marah. Dia mengejekku?

"Kenapa rupanya?" Tanyaku dengan marah.

"Karena aku tak mau orang lain melihat ke ahlianmu, aku tak mau mereka semakin mengkagumimu, karena hanya aku yang boleh mengkagumi dan mencintaimu" wajahku seketika merah merona mendengarnya. Sebenarnya gombalannya tak terlalu nyambung. Tapi tetap saja membuat hatiku deg degkan.

"Aku mencintaimu, ratuku"

••••••••••••••••••••••••••••••••
Maaf gaje... wkwkwk...

Oiya.. kalian boleh dong liat liat youtube aku, https://www.youtube.com/channel/UCjwfGyK_BfDjgjy7ekewzrw kalau linknya gk bisa buka tengok di wall aku ya... hihihihihi.....

Oiya.. kalau ada kesalahan penulisan boleh dong komen di bawah menggunakan kata yang baik dan benar ya... thank you.....

Salam
Juli

Megalodon's lovers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang