chapter 2 : where?

60 7 0
                                    

"Gambar dimobil bak itu?" desis taeyeon.

Taehyung tidak menyahuti, dia malah langsung bangkit dari duduknya.




















































Jungkook tidak tahu, jam berapa sekarang?

Yang ia tahu, kondisinya sudah memungkinkan untuk ia bangkit. Lelahnya sudah agak lepas, keringatnya sudah mengering dan kesadarannya sudah kembali pulih. Begitu bangun, ia mendapati dirinya hanya seorang diri diruangan kamar itu. Tidak banyak pikir, dengan kepala sedikit tertunduk, mata setengah terbuka dan tubuh terhuyung bungkuk, pria bergigi kelinci itu masuk kedalam kamar mandi.

Selama 15 menit yang terdengar hanya suara air bergemericik dan soundtrack lagu tanpa penyanyi. Iramanya kurang jelas. Yang jelas, suara air jatuh terdengar lebih merdu ketimbang instrument lagu.

Entah apa yang dilakukan jungkook didalam sana, yang jelas begitu keluar kamar mandi kondisinya berbeda drastis. Wajahnya segar dan wajah tampannya sudah terlihat, tidak ada yang akan berpikir jika 15 menit yang lalu tampangnya lesu seolah tanpa semangat.

Berbekal penutup handuk setengah badan, pemuda itu mendatangi tasnya disudut kamar. Dari san dia mengambil pakaian dan dengan cepat mengenakannya. Begitu selesai, bunyi alarm perut telah berbunyi menandakan bahwa si perut harus diisi.

Tanpa menyisir rambutnya, jungkook keluar kamar.
"Sekarang jam berapa sih?" tanyanya seolah bicara pada dirinya sendiri sambil mencari letak jam dinding.
"Aarggh, aku lapar sekali"

Yang jelas saat ini telah malam, langit biru telah berganti menjadi warna kelam. Bintang sedikit, bulan leluasa memperhatikan kemegahannya sebagai benda angkasa malam nomor satu. Angin pantai seperti biasa, sepoi tertiup membuat daun daun kelapa melambai. Ombak sibuk sendiri, berdebur lembut menjilati pantai.

Jungkook terlihat seperti orang hilang. Ia menoleh kesana kemari kebingungan, seperti anak ayam yang mencari induknya. Wajah pucatnya bercampur cemas beraduk rasa lapar.

"Sial, pada kemana mereka berdua?" maki jungkook ditengah kebingungannya.
"Kemana mana yang kulihat hanya jalan saja."

Sampai dipantai depan kafe, jungkook bengong. Ia tak tahu harus kemana lagi mencari taehyung dan taeyeon. Tangan kirinya mencengkram perut, menahan sakit yang disebabkan lapar.
"Jauh jauh aku diajak kesini, punya uang juga tidak" keluhnya.

Jungkook berdiri bersandar dibawah pohon kelapa, ia mencoba mengatur jalan pikirnya yang sedikit.
"Bisa celaka jika begini, perutku lapar tak tertahan. Mana disini tidak ada yang ku kenal, mau minta bantuan siapa?"

Baru saja berpikir begitu,mata jungkook melihat seorang pemuda yang sore tadi mengantarnya kekamar. Ia langsung tersenyum, menampakkan gigi gigi kelincinya "ini dia produk lokal"

Orang yang dihampiri jungkook bukan lain adalah pelayan penginapan tempat jungkook menyewa.


















"Nee, saya ingat anda. Bersama kedua teman anda, kalian yang menyewa kamar nomor 120 dan 121 kan? Apa ada yang bisa saya bantu?"

Reality 4 : W H O?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang