chapter 18 : blood

34 6 1
                                    

















jungkook melangkah setengah berlari menelusuri lantai atas. Dia mengejar ke arah kamar tempat park leeteuk. Namun di tengah perjalanan menuju arah itu, langkah namja bergigi kelinci itu berhenti, ia melihat ada pintu lain yang sedikit terbuka.

"Terakhir kali aku dan taehyung kesini, ku ingat semua pintu tertutup rapat." pikir jungkook. tanpa pikir panjang, jungkook langsung saja mendorong pintu itu dan masuk ke dalam.
"Eh? ternyata bukan kamar?" gumamnya setelah melihat isi didalam ruangan.

Ternyata ruangan dibalik pintu itu adalah sebuah lorong panjang. Tidak ada barang apapun di lorong itu seperti lukisan atau vas bunga seperti di ruangan yang lainnya.

"Lorong apa ini? kenapa ada lorong begini di dalam rumah?" gumam nya sambil melangkah masuk. Entah apa yang mendorongnya melakukan itu, yang jelas lorong panjang ini telah menarik perhatiannya.

Sambil berjalan, terus saja namja kelinci itu mengoceh tak jelas.
"Brengsek sekali orang itu, seenaknya saja pergi begitu saja. Aku harus bisa membuktikan bahwa tidak ada yang bisa lari dari masalah. jika dia memang tak bersalah, untuk apa dia lari begitu. Tenang saja, tae hyung.... kau urus yang di sana, biar aku yang urus orang itu."






Pintu di ujung lorong itu tidak terkunci. Begitu jungkook membuka pintunya, sebuah ruangan besar terlihat di hadapannya. Sekali melihat saja, orang orang pasti menduga jika tempat itu adalah ruang baca atau kerja. Ada sebuah rak dan lemari besar berisi buku buku tebal. Sebuah meja dan berbagai brangkas dan sebuah komputer. Lalu di samping di dekat rak terdapat sebuah lukisan besar tentang hewan. Misalnya gambar berbagai jenis ikan, naga dan serombongan kuda yang sedang berlarian.

"Hmm.... apa orang itu benar benar ke sini? jika iya, di mana dia sekarang? disini kan tidak ada tempat persembunyian." jungkook terlihat mulai ragu.

Jungkook langsung meneliti seluruh sudut ruangan. Akan tetapi, seteliti apapun ruangan itu tidak ubahnya dari sebuah ruang kerja kosong.

"Sepertinya aku salah masuk. Jika begini ceritanya, bisa bisa aku di tertawakan taetae hyung. masa mengejar orang di rumah saja bisa tersesat." Jungkook seperti membodohi dirinya sendiri.

Wajah namja imut itu sedikit tertegun ketika melihat rak buku.
"Jangan jangan seperti di film film, ada ruangan rahasia di balik lemari."

Jungkook menggeser tepian lemari, tapi benda tinggi itu tak mau bergerak sedikitpun. Ia mencoba lagi, kali ini menggunakan tenaga lebih. Tapi tetap, rak lemari itu tak mau bergerak. Sampai wajah putihnya memerah dan sedikit mengerang.



"Sial, aku terlalu banyak menghayal. Mana mungkin orang tinggal di rumah yang terletak di tengah hutan begini mau punya rumah seperti di film. Terus jika tidak kesini, orang itu kemana?" sambil berpikir, jungkook menyandarkan tubuh besarnya di rak lemari. Lalu tiba tiba..



















































"Omo..!" lemari yang di sandarinya terdorong, melesak ke dalam tembok. Tanpa aba aba tubuh jungkook terjengkang jatuh ke dalamnya.

Reality 4 : W H O?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang