Chapter 14 : partner

32 6 0
                                    

"Sebenarnya kita mau kemana sih?" tanya jungkook pada eunha begitu sepeda motor yang mereka kendarai berhenti.
"Untuk apa kita ke pegunungan sepi begini? Mau mojok ya?"

Eunha yang menyetir turun dari motor dan membuka helmnya.
"Jaga mulutmu! Aku mau transaksian, tidak lama kok." ucap eunha.

"Transaksian apa?" ulang jungkook dengan kening berkerut.
"Lagipula ditempat seperti ini, memang apa yang dicari sih?"

Eunha memandang ke arah utara, membuat jungkook juga mengikuti arah pandangannya. Disana terbentang sebuah bangunan besar, berdiri kokoh diantara kelebatan pepohonan daerah itu.
"Orang yang mau aku ajak transaksian ada didalam rumah itu."

"Eh kenapa kau jalan kaki? Kenapa motor nya ditinggal?" jungkook menyusul langkah eunha yang menuju rumah besar.

"Diamlah! Jika kau ingin ikut tutup mulutmu. Jika tidak, jaga motorku dan tunggu disana, duduk manis layaknya tukang parkir, ok?"

Jungkook melongo mendengarnya. Kini tak satu suara pun dikeluarkan untuk menyahuti kata kata eunha. Namja bergigi kelinci ini diam dan mengikuti langkah eunha. Tak lama, langkah keduanya sampai di pinggiran pagar pekarangan. Pagar itu tinggi, sekitar dua meteran.

"Aku tidak memaksamu untuk ikut, tapi aku juga tidak melarangmu untuk ikut." sambil berkata begitu eunha mengeluarkan gulungan tali tambang dari ranselnya.

Jungkook diam mengawasi eunha. Ia mulai mengerti apa pekerjaan gadis ini, tapi karena tak mau terlalu ambil pusing, ia memutuskan untuk diam.

Eunha melemparkan ujung tambang ke atas pagar. Begitu merasa mendapatkan tarikan yang pas untuk menahan tubuhnya, eunha memanjat naik tembok.

Jungkook semakin melongo melihat kelakuan teman yeoja pendek ini.
"Eh, apa yang kau lakukan..? Seperti orang yang akan mencuri saja."

"Kalau mau ikut silahkan, tidak juga tidak apa apa. Namja kok cerewet." sahut eunha santai sambil terus memanjat.

Entah apa yang dipikirkan jungkook, entah merasa diremehkan atau memang tak tahu harus berbuat apa? Tanpa pikir panjang jungkook langsung ikutan, menyusul naik. Namun baru tiga langkah ditembok, kepala jungkook menabrak sesuatu. Entah karena ingin membuktikan atau memang ingin memberitahukan agar orang yang diatasnya lebih mempercepat pendakiannya, jungkook menyundul nyundul bokong eunha. Akibatnya, satu hantaman di kepalanya membuat jungkook jatuh dan terjengkang, merosot kebawah.

"Dasar kau ferguso, naiknya satu satu!" pastinya eunha merasa terganggu dengan sundulan kepala jungkook di bokongnya.
"Brengsek kau." lanjutnya.

Jungkook meringis sambil mengelus elus kepalanya yang kena tendangan kaki eunha.
"Dasar marimar!"maki jungkook.
Ia bangkit berdiri dan menarik narik ujung tali kesana kemari, membuat tubuh eunha yang sedang mendaki itu jadi terombang ambing.
"Biar tahu rasa, memang enak gelantungan begitu...!" gumam jungkook.

"Hentikan bodoh..!" hardik eunha sambil sesekali berteriak dari atas sana.

Bukannya mendengar, jungkook malah cengengesan dan memperkencang ayunan tambangnya.

Reality 4 : W H O?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang