열두 : 과거의 단편 pt. 2 (Twelve : fragment of past pt. 2)

677 80 6
                                    

Juli 2017...

Hubungan Taehyung dan Sowon berjalan dengan lancar, setidaknya sejauh ini. Karena Sowon yang sedang mengalami pre menstruation syndrome, Taehyung jadi harus agak bersabar. Terlambat kencan satu menit, Sowon menjadi sebal dan kencan pun dilanjutkan dengan keadaan canggung. Namun syukurlah itu tidak berlangsung lama. Besoknya, Sowon sudah kembali normal.

Hari ini Taehyung mengajak Sowon ke rumahnya yang ada di dekat jalan Hong Dae. Sesaat Sowon melongo karena rumah Taehyung yang penuh dengan lukisan dan kaligrafi. Sowon bahkan melihat beberapa patung kepala di dekat jendela.

"Ayo kita ke kamarku," ajak Taehyung cepat.

Sowon terkesiap, kemudian melangkah mundur. Taehyung menaikkan salah satu alisnya.

"Kenapa mundur begitu? Nanti kau menabrak tembok," kata Taehyung sambil terkekeh.

Sowon salah tingkah. "Eh... Tapi... Bukannya perempuan tidak boleh masuk ke kamar laki-laki yang bukan saudara?" tanya Sowon.

"Memangnya kenapa?"

"Ah itu... Sebagai tindakan preventif saja," kata Sowon gugup.

Taehyung justru tersenyum, kemudian mengacak rambut Sowon dengan gemas. "Aku bukan lelaki genit. Dan di kamarku ada CCTV, jadi aku takkan pernah berani melakukan hal yang aneh kepadamu."

Sowon tersenyum tipis, kemudian membiarkan tangannya digenggam oleh Taehyung menuju kamarnya. Kamar Taehyung serba putih, dengan pintu putih pula. Terdapat gantungan di pintu bertulisan Tae Tae. Ketika Sowon menanyakannya, Taehyung menjawab Tae Tae adalah nama panggilannya di rumah.

Sowon duduk di sisi pembaringan Taehyung selagi Taehyung sedang berganti baju di kamar mandi. Begitu keluar, Taehyung telah memakai kaus putih dan celana jeans hitam. Ia kemudian ikut duduk di sebelah Sowon.

"Kenapa tadi kau begitu takut ketika kuajak kesini?" tanya Taehyung.

Yang dimaksud Taehyung adalah ketika di sekolah ia mengajak Sowon ke rumahnya, dan Sowon menjawab ia butuh berpikir sebentar sambil memasang ekspresi bimbang dan takut.

"Ibuku menyuruhku untuk belajar karena aku sudah SMA agar bisa masuk universitas yang kuinginkan," jawab Sowon.

"Jadi kau melanggar nasihat ibumu?" goda Taehyung.

"Jangan membuatku merasa menjadi pengkhianat, Taehyung," kata Sowon sambil memutar bola mata.

Taehyung terkekeh. Mereka mengobrol tentang berbagai hal. Dari pelajaran, sampai alien. Terkadang Taehyung melontarkan candaan yang membuat Sowon tertawa lepas. Belum pernah Sowon merasa senyaman ini. Belum pernah ia merasa sebahagia ini.

Getar ponsel di saku Sowon mengusik mereka. Sowon bergegas mengambil ponselnya, kemudian melihat nama pengirim pesan itu. Seketika ia mengeluh pelan.

"Ada apa?" tanya Taehyung.

"Ibuku mencariku. Katanya aku harus membantunya memasak galbi," jawab Sowon.

"Oh, begitu. Kalau begitu pulanglah. Ibumu membutuhkanmu kan?" kata Taehyung.

"Aku boleh pulang? Kau tidak marah?"

"Tentu saja tidak, Gadisku."

*****

"Halo, Mr. Kim. Bagaimana kehidupan anakmu sekarang?"

"Lumayan lancar. Tapi dia sedang dekat dengan seorang gadis."

"Seorang gadis? Apakah itu anakku?"

"Bukan. Dia orang lain."

HIDDEN FEELINGS | taehyung.sowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang