스물한 (Twenty One)

675 73 8
                                    

3rd person POV

Taehyung menghela napas, yang langsung menjadi uap putih. Sesekali ia membenarkan syal putihnya yang miring. Kakinya berjalan menyusuri trotoar, menginjak salju tipis. Ia berhenti di depan gerbang perak sebuah rumah, rumah Sowon.

Taehyung sengaja datang pagi-pagi ke rumah Sowon untuk meminta maaf atas perkataannya kemarin yang tiba-tiba. Taehyung baru saja akan memencet tombol yang ada di depan gerbang ketika seseorang membuka gerbang. Taehyung terlonjak, ternyata itu Euiwoong.

"Selamat pagi," kata Taehyung kaget.

"Pagi, Kak. Loh? Kenapa pagi-pagi kesini?" tanya Euiwoong heran.

"Apakah Sowon ada di rumah?" tanya Taehyung balik.

"Ada. Tapi sebaiknya jangan menemuinya sekarang," jawab Euiwoong.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, heran. "Kenapa?" tanyanya.

Euiwoong mengintip sebentar ke dalam gerbang, memastikan tidak ada orang. Kemudian ia berjinjit untuk membisiki Taehyung sesuatu.

"Semalam aku mendengar Kak Sowon menangis di kamarnya," bisik Euiwoong.

"Kau yakin dia menangis?" tanya Taehyung. Sudah kuduga dia akan menangis. pikir Taehyung.

"Iya. Aku semalam terbangun jam sepuluh karena haus, dan ketika aku melewati kamar Kak Sowon, aku mendengarnya menangis," jawab Euiwoong.

"Kenapa dia menangis?"

"Pasti karena hari ini adalah ulang tahunnya."

Taehyung terbelalak. "ULANG TAHUNNYA?!"

Euiwoong sampai terkejut. "Memangnya Kak Taehyung tidak tahu?" tanya Euiwoong heran.

"Kenapa dia menangis padahal hari ini adalah ulang tahunnya?" tanya Taehyung balik.

"Pasti karena Ibunya tidak ada," jawab Euiwoong.

"Kenapa?"

"Aku tahu sebuah kebiasaan ibu Kak Sowon ketika dia ulang tahun," kata Euiwoong.

"Katakan apa itu," kata Taehyung.

"Pertama, ibunya akan datang ke kamarnya dan mengetuk pintu pukul 00.00 tepat untuk menyanyikan lagu selamat ulang tahun kepada Kak Sowon sambil memainkan gitar," ucap Euiwoong. "Tapi karena ibu Kak Sowon sudah meninggal, tidak ada yang mengucapkan selamat ulang tahun."

"Hanya itu?" tanya Taehyung.

"Tidak, masih ada lagi," jawab Euiwoong sambil menggeleng. "Kak Sowon akan diajak jalan-jalan, entah kemana itu. Tapi pasti tempatnya indah dan bagus, begitu kata ibunya. Aku tidak pernah tahu kemana itu."

"Lalu?"

Euiwoong menghela napas. "Ibu Kak Sowon selalu membelikan hadiah yang dibelinya dari Winter Garden," ucap Euiwoong.

"Winter Garden?"

"Itu toko yang hanya buka waktu musim dingin. Pengelolanya adalah Nyonya Yoon Juha, sahabat Ibu Kak Sowon."

"Seperti apa hadiahnya?" tanya Taehyung.

"Pernah Kak Sowon mendapat sepatu karena sepatunya yang lama sudah kotor dan hampir rusak. Pernah juga mendapat sebuah buku harian, karena ibu Kak Sowon khawatir Kak Sowon akan stres karena menanggung beban pikiran karen sudah SMA. Yang pasti hadiahnya selalu tidak terduga," jelas Euiwoong.

"Lalu?"

"Cuma itu."

"Baiklah." Taehyung lalu melihat pakaian yang dikenakan Euiwoong. Ia memakai sweater, jaket, dan syal. Euiwoong juga menggendong tas. "Kau mau kemana?"

HIDDEN FEELINGS | taehyung.sowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang