에필로그 (Epilog)

1.1K 81 7
                                    

Jantungku berdebar, bahkan ketika aku sedang dirias oleh sang make up artist di ruangan ini.

Aku sudah memakai gaun putih polos yang berkilau dan rambutku yang dicepol sudah dipakaikan tudung jaring pengantin. Baru saja enam bulan yang lalu Seulgi menikah, tak kusangka aku akan mengalaminya juga. Aku meremas-remas jariku, menghilangkan perasaan gugup ini.

"Sudah selesai. Katakan kalau ada yang kurang." Sang make up artist meletakkan alat-alat riasnya.

Aku menatap pantulan diriku di cermin. "Sudah cukup. Terima kasih."

Aku melihat pantulan cermin sekali lagi. Gaun putih itu tampak mengembang indah ketika kupakai. Aku tersenyum tipis, melampiaskan kebahagiaanku saat ini. Ponsel ku yang ada di meja berbunyi. Kulihat nama yang tertera, ternyata itu Nayeon.

"Halo?"

"Halo, Sowon. Maaf aku akan sedikit terlambat nantinya. Tapi aku akan tetap sempat melihat acara utamanya kok. Bisakah kau menerimanya?" tanya Nayeon dari telepon.

"Oh, tidak masalah. Tapi sebaiknya kau segera sampai. Acaranya sebentar lagi akan dimulai," jawabku sambil melirik jam dinding. Harusnya lima menit lagi sudah dimulai.

"Baiklah. Aku akan usahakan. Dah."

Panggilan ditutup. Aku menatap kosong ke arah cermin. Jujur, aku sangat gugup. Apalagi ketika aku melihat Taehyung memakai tuxedo hitam nantinya. Mungkin jantungku akan copot karena ia sangat tampan. Predikat Lelaki Tertampan Sedunia 2018 cocok untuk disandangnya.

Oke, lupakan perkataanku yang kacau barusan. Lamunanku buyar ketika seseorang membuka pintu ruangan. "Nona Sowon, sebentar lagi acara pemberkatannya akan dimulai. Paman Kim juga sudah menunggu."

"Baiklah," kataku.

*****

Jantungku berdebar ketika aku berjalan menyusuri altar didampingi Paman Taehyung yang menggantikan Ayahku dan Ayah Taehyung. Sesekali aku melirik diam-diam ke kiri kanan, berharap Seulgi dan Nayeon sudah datang. Betapa leganya aku, ketika kulihat mereka berdua berdiri di barisan depan bersama suami mereka masing-masing. Mereka tampak tersenyum.

Jantungku mulai berdetak normal ketika kualihkan pandanganku ke sosok itu. Seorang lelaki yang berdiri di pusat altar. Tuxedonya tampak rapi dan rambutnya di ubah menjadi sedikit formal. Taehyung melempar senyum kepadaku. Kubalas senyumnya tak kalah lebar.

Ketika sudah mencapai di pusat altar, Taehyung membimbingku agar bisa naik. Kami saling menatap. Jantungku kembali berdetak kencang ketika kalimat-kalimat sakral itu diucapkan. Seolah menyadari kegugupanku, ia menggenggam tanganku erat. Saat yang paling mendebarkan adalah ketika Taehyung mengucapkan, "Aku bersedia dan berjanji."

Aku gemetar ketika mengucapkan kalimat yang sama. Taehyung memasangkan cincin pernikahan ke jari manisku. Ia tersenyum.

"Jadi? Kita bisa berciuman sekarang?" tanyanya santai.

"Kita sudah membicarakannya. Tidak saat ini," jawabku.

"Kenapa? Lihatlah, orang-orang menginginkannya."

"Taehyung..."

Namun Taehyung tidak peduli. Ia mendekatkan wajahnya sambil memejamkan matanya. Aku hanya bisa memejamkan mata rapat-rapat. Tetapi kelegaan luar biasa menyelimuti diriku ketika bibirnya perlahan mencium keningku dalam.

Semua orang bersorak, mengucapkan selamat. Aku menghela napas. Rasanya ini jauh lebih baik dan lega. Kami saling menatap sambil tersenyum.

Dan kuharap cinta kami akan terus terungkap dan tidak pernah ada satupun yang disembunyikan diantara kami












Tamat juga hwahhh! Bentar lagi aku akan publish Cuap-cuap Author. Ditunggu yaw

HIDDEN FEELINGS | taehyung.sowonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang