E P I L O G

25 4 0
                                    

*selamat membaca ❤

"Aku Penuhi Last Desire-mu, Elvan"
*
*
*

"Lepaskan! Lepaskan tanganku! Elvan! Tolong aku!" teriakan tersebut menggema di koridor sekolah

"Ternyata dia gila."

"Hei, dia bukan gila, dia itu pembunuh yang menggila."

Bisikan para murid saat melihat seorang gadis yang diborgol tangannya oleh polisi.

Ara menatap sendu gadis itu, dia tak menyangka gadis yang dia anggap sebagai saudara bisa melakukan semua ini. Gadis yang menjauh darinya ketika dia hilang ingatan.

Gadis itu mendengus melihat Ara. "Hahaha, si mata coklat caramelnya Elvan ada disini. Halo, Paramita Estiningtyas. Elvan sayangnya sama gue, bukan sama lo. Hihi, menyedihkan!"

Polisi menyeret gadis itu kedalam mobil. "Terimakasih atas kerjasamanya nak Danny." ujar polisi itu seraya bersalaman dengan Danny.
"Sama-sama, Pak. Terimakasih kembali."

"Gue gak nyangka, seorang gadis cantik ternyata bisa jadi nenek sihir." kekeh Tama seraya melihat mobil polisi itu keluar dari gerbang sekolah

Farah mencubit lengan kekasihnya, "Hush! Omongannya manis banget. Gue juga gak nyangka kalau Kezia Zefanya yang menembak Ara."

Ara menatap sendu mobil polisi yang melaju jauh, dia bergumam pelan "Gue gak kena tembakkan itu, Elvan lagi-lagi menyelamatkan gue."

Danny menepuk pelan bahu Ara, dia berjanji pada dirinya sendiri akan selalu mencintai dan menjaga Ara.

**

Danny menemani Ara ke apartemen Elvan, dia tahu jika Ara sulit untuk melupakan lelaki itu. Ara kembali meneteskan air matanya ketika dia mengingat tempat ini adalah tempat yang sering dia kunjungi dulu. Tempat dimana mereka duduk berdua seraya bercerita banyak hal. Dia seperti melihat bayangan mereka berdua yang sedang duduk sambil tertawa bahagia.

Danny menyerahkan sebuah kotak berwarna merah pada Ara "Ini."
"Ini apa?"
"Dari Elvan."

Ara membuka kotak merah itu, dia mengambil sebuah surat berwarna pink kesukaannya. Dia juga menemukan sebuah CD yang berisi rekaman video.

Ara membuka surat pink itu, dia tersenyum melihat kalimat awal yang ditulis Elvan.

Hai Coklat Caramel Favoritku!

Aku bertemu seorang gadis bermata coklat caramel saat masih SMP dulu, gadis cantik dengan bando pink yang selalu dipakai setiap hari Selasa.
Gadis yang selalu menebar senyum pada semua orang, gadis yang menyalurkan tangannya ketika aku terjatuh dari sepeda. Gadis yang menolongku dari jeratan Obat terlarang. Gadis yang membangkitkan semangat hidupku. Gadis yang ingin ku bahagiakan selamanya. Gadis terakhir dalam hidupku. Terimakasih untuk senyummu, tawamu, dan semua kebahagiaan yang kamu berikan padaku. Aku nulis surat ini saat anniversary kita yang ke-2 tahun. Rencananya akan kuberikan setelah kita menikah nanti. Love you my Ara ♡
Aku membuat sebuah video animasi yang berisi lagu yang kuciptakan untukmu, Aku ingin sekali menyanyikan lagu ini setiap hari saat kau menjadi istriku nanti. My future wife, I love you ♡

Ara membekap mulutnya seraya menahan sesak yang memenuhi hatinya, dia terisak kecil setelah membaca surat dari Elvan.

Danny mengelus pelan bahu Ara, dia sesungguhnya tak ingin memberikan kotak merah yang berisi surat dan rekaman dari Elvan. Tapi dia tetap harus memberikannya pada Ara, ini adalah salah satu permintaan Elvan.

"Mau diputar?" tanya Danny
Ara menghapus air matanya seraya menggumam lirih, "Ya."

[ Sambil membaca Part ini, Putar video di mulmed ya :") ]

Tangis Ara kembali pecah, semua memori ketika dia bersama Elvan memenuhi pikirannya. Tak kuasa menahan rasa sakitnya, Ara memukul dadanya kuat seraya menangis.

Danny lansung memeluk erat tubuh Ara, dia tak sanggup melihat gadis ini menangis lagi. 

***

Ara menatap sendu gundukkan tanah yang berada dihadapannya. Elvan Ganendra Wirasena, tunangannya yang meninggal 2 tahun lalu. Sosok itu akan selalu dia simpan diruang hatinya. 

Danny menggenggam erat tangan kekasihnya, dia tersenyum pada Ara. Ara tersenyum manis melihat senyum Danny, laki-laki yang kini menjadi kekasihnya. Laki-laki yang membantunya bangkit dari keterpurukan, laki-laki yang selalu terlihat tampan dengan kemeja biru serta kacamata yang selalu ia pakai.

Ara menatap keatas, dia melihat langit biru yang begitu indah "Elvan, aku penuhi Last Desire-mu. Aku janji akan selalu bahagia bersama Danny." lirihnya seraya tersenyum kecil

*****
Selesai

Terima kasih sudah membaca cerpen Last Desire ❤
Hope you like 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Desire #GAPersona (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang