blue

801 212 0
                                    

i. gulungan selimut acak-acakan di atas kasur. seprainya berkerut kusut. felix tidak tahu sekarang pukul berapa, apakah hari sudah berganti atau belum. dia menutup semua jendela dan tidak membiarkan secercah cahaya mentari masuk. kamarnya penuh udara pengap, banyak barang-barang, tidak menguarkan energi yang baik.

ii. ketika felix hanya geming berjam-jam di ranjang, sebuah lenguhan bosan keluar dari mulut. dia beranjak perlahan. kaki-kakinya mencium lantai, membawanya keluar kamar, dan menemukan ibu sedang sibuk memanggang kue. hari sudah sore.

"kau mendekam di kamarmu terlalu lama," komentar ibunya, tanpa mengalihkan pandang dari oven, "dan melewatkan banyak hal. apa menurutmu itu bagus?"

iii. felix diam di teras rumah seusai mandi. terkantuk-kantuk menanti makan malam tiba, tidak peduli nancy bakal datang lima belas menit lagi untuk membantu di dapur. rongga dadanya terasa hampa. ia kehilangan minat untuk buka suara. hanya ingin menyendiri.

iv. tak lama kemudian, suara tapak sandal terdengar di depan pagar. felix menghitung mundur untuk melihat sosok gadis jelita yang tidak jelas untuk siapa hatinya.

namun ia melihat changbin. cucu arogan nenek.

sunbathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang