i. langit pagi menyapu kemilau bintang semalam. dari jendela kamar, changbin bisa melihat sepeda hyunjin terparkir di halaman. lalu ada skuter dan topi bundar. ketika mata changbin memindai lebih jauh, mobil ayah juga di sana.
ii. "bagaimana changbin?" ayah bertanya pada yang lain sementara ibu tak berhenti bolak-balik dari dapur ke meja makan. berbagai macam jus diblender, dimasukkan ke botol-botol kaca yang besar. "apa dia segalak kelihatannya?"
changbin mengunyah roti lapisnya dalam diam. berhati-hati melirik tanggapan kawan-kawan yang seolah tak pernah punya ekspresi selain gembira. seungmin balas menatapnya, kemudian tertawa kecil.
"tampaknya dia bahagia di sini, paman." kata seungmin lembut. "pipinya menggembil, tuh, lihat."
iii. orang tua changbin tidak pernah membuat kesal. jarang, jarang sekali, hanya saat changbin mudah terpancing emosi karena terlalu lelah belajar atau banyak tugas menumpuk. tetapi kali ini berbeda. pemuda allentown dibuat sangat berang sebab ayah lagi-lagi memutuskan sesuatu secara sepihak.
iv. "kau bakal pulang seminggu lagi."
"lalu nenek?"
"ikut ke allentown. barang-barangnya akan dipak-jangan merengut, changbin-kalau nenek di sini sendirian, bisa kaupikir bagaimana kesehatannya? siapa yang bakal mengurus? untunglah kantor sedang libur, sehingga kepindahan ini bisa berlangsung lebih cepat. kita tidak boleh membuang banyak waktu."
v. changbin menggeritkan gigi, mencengkam udara kosong, gejolak di dadanya memaksa untuk keluar lewat tenggorokan menjadi sebuah teriakan. ia merasa seperti anak sekolah dasar yang tidak mau pulang setelah kunjungan rekreasi.
vi. ada yang akhirnya bisa ia sukai dari kota ini. mengapa harus pulang begitu cepat?
KAMU SEDANG MEMBACA
sunbath
Fanfictionmusim panas itu sempurna untuk mengurailepaskan rasa. 2018 © kay