i. felix tampak kuyu, seperti pria gila kerja yang hanya menenggak kopi tiap malam supaya matanya tetap terjaga. changbin melirik hati-hati dari sudut mata. "kenapa tadi pagi tidak sarapan di rumah nenek?"
ii. mereka berdua duduk bersila di teras. mata tidak saling memandang, tidak punya minat terhadap apa yang sedang dilakukan. konversasi yang berlangsung sangat canggung dan penuh gugup. tiap kalimat terdengar kaku, tidak natural, tidak berjalan sebagaimana mestinya. changbin seketika menyesal bertandang kemari.
iii. "sedang tidak ingin."
"kau marah karena aku semalam?"
"tidak. biasa saja."
iv. lalu changbin menemukan felix berpura-pura mendapatkan energi untuk berbincang-bincang. dia menanyakan keadaan nenek, seperti biasa, tetapi punggungnya bersandar pada tiang kayu. kentara sekali bahwa seluruh persendiannya lemas luar biasa.
"nenek sedang tidur. jadi, aku punya kesempatan ke sini—" changbin mengulum bibir, berusaha tidak terdengar klise, "untuk memastikan kau baik-baik saja. meskipun tampaknya kau belum makan. loyo sekali."
v. tak lama kemudian, nancy membuka pagar. dia mengenakan terusan berwarna oranye dengan pita yang mengikat pinggangnya. changbin melihat felix bersusah payah tersenyum ketika gadis itu menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunbath
Fanfictionmusim panas itu sempurna untuk mengurailepaskan rasa. 2018 © kay