Chapter 2

95 13 2
                                    

"Terimakasih atas penilaiannmu. Tapi maaf, aku belum menyerah"

❄❄❄❄

10 menit lagi bel masuk berbunyi. Ivy sedikit berlari menuju kelas 12 IPA 1. Di tangannya sudah tergenggam satu kotak susu vanila yang hendak ia berikan kepada Gerlan.

Saat sampai di depan kelas Gerlan, Ivy cemberut melihat bangku orang yang dia cari masih kosong. Bahkan sahabat-sahabatnyapun belum ada yang datang.

Ivy membalikkan badannya menuju kelas. Saat dia berbalik, dia dikejutkan oleh sesorang yang sedang tersenyum polos ke arahnya.

"Hai cantik"

"Ya Tuhan! Jantung Ivy mau copot lihat setan pagi-pagi gini!"

Sontak tawa ledekan meledak dari dua cowo yang berada di belakang orang itu.

"HAHAHA humor pagi boleh juga"

"Diem lo pada! Ganteng-ganteng gini kembarannya Zayn Malik dikatain setan. Wah parah nih orang. Lo siapa hah? Lo belum tau siapa gue?"

Ivy menggeleng.

"ekhem"

cowo itu membersihkan tangan, dan merapikan rambutnya sebelum ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Kenalin, gue Ervram Malik, kembarannya Zayn Malik yang paling ganteng seantero Galaxy Bima Sakti"

Ivy memandangi tangan yang terulur di depannya.

"Siapa? Malika?" tanya Ivy dengan polos

Lagi-lagi respon Ivy itu membuat dua cowo yang berada di belakang Malik tertawa kencang.

"Sial. Malik woy, malik! M-A-L-I-K. Lo pikir gue kedelai hitam ha?"

Ivy hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iyadeh maaf"

Ivy membalas uluran tangan itu. "Aku Silvya Melody. Panggil aja Ivy"

"Ooo.. Jadi ini yang kemarin ngasih susu vanila ke Gerlan"

"Hehe iya. Kak Gerlannya mana? Kok gak bareng sama kalian?"

"Ada noh dibelakang" jawab Edgar.

Ivy menajamkan penglihatannya. Benar saja, ia dapat melihat sosok Gerlan sedang berjalan menuju kelasnya dengan muka dinginnya.

"Pagi kak Gerlan!" sapa Ivy, begitu Gerlan sudah sampai dihadapannya.

"Siapa lo?" tanya Gerlan dingin.

"Yah kak Gerlan lupa sama aku?. Gak papa. Aku perkenalan lagi. Lagian kemarin cuma lewat memo"

"Catet baik-baik di otak kak Gerlan ya. Namaku Silvya Melodi, calon pacarnya kakak. Kak Gerlan panggil aja Ivy, atau engga bebeb, sayang juga boleh"

Gerlan mendesis. "Siapa yang mau sama lo? Dih pede"

Ivy mengembangkan senyumnya "Kak Gerlan dong"

"Ga akan" tukas Gerlan penuh penekanan.

Ivy cemberut, tetapi selang beberapa menit kemudian, ia kembali tersenyum. "Ah, ini buat kak Gerlan. Terserah mau kak Gerlan minum kek, kasih ke temen kek, bahkan sampai di buang, Aku gak peduli. Aku tetap akan kasih susu terus kayak gini sampai kak Gerlan nembak aku, Titik."

Ivy lalu kembali ke kelasnya, sambil mengibaskan rambutnya ke arah Malik.

"Wah cantik-cantik gila! Kutu lo pada terbang ke rambut gue woy!!"

GerlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang