TDIYH

4.5K 378 132
                                    

Two Days In Your House

VargaArukas28

Horor & Romance

Sakura.H & Sasuke.U

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kenapa hari ini banyak orang? Aduh, punggungku sakit."

Haruno Sakura, gadis berhelai merah muda itu mendongakkan kepalanya.
Di depan matanya nampak seorang nenek tua yang terlihat berdiri kebingungan, matanya memperhatikan sekitar mencari tempat yang sekiranya cukup untuknya duduk.

Namun seperti apa yang telah dilihat, semua tempat duduk telah penuh. Entah kenapa hari ini jumlah para penumpang lebih banyak sehingga membuat kereta lebih sesak dari biasanya.

Merasa kasihan, Sakura pun berdiri dan mempersilahkan nenek itu menduduki tempatnya. Sementara ia sendiri memilih berdiri sambil berpegangan ditiang yang kosong tak seorangpun berdiri disana.

"Terima kasih nak, kau sangat baik."

Ia tersenyum cerah setelah nenek itu berterima kasih padanya, terasa menyenangkan disaat seseorang menyukai niat baik yang kau perbuat untuknya.

"Kau cantik. Kau juga baik, dan aku suka itu." Sakura tersentak, matanya bergerak kesana-kemari mencoba tuk mencari tahu manakah orang yang berbicara tersebut.

Nihil, ia tak menemukan satupun orang di sekitarnya yang mungkin saja kelihatannya memang sedang bicara padanya. Orang orang di kereta ini terlihat cuek, tidak ada satupun yang terlihat perduli. Ada yang sedang bermain ponsel, membaca buku, serta siswa yang berbincang-bincang dengan teman mereka. Semuanya asik sendiri, terkecuali seorang pria berpakaian hitam yang ada di belakangnya.

Tapi, itu tidak mungkin. Orang itu terlihat sedang tidur dengan posisi duduk, walaupun Sakura sedikit tidak yakin jika dia memang sedang tertidur karena wajahnya tertutupi oleh tudung hoodie dan juga topi berwarna hitam. Apalagi dengan kepalanya yang menunduk, membuat ia jadi tidak bisa memastikannya.

Dan apa yang menjadi spekulasi nya tadi harus terhenti saat ia mendengar pemberitahuan jika ia telah sampai di stasiun yang menjadi tujuannya.

Dan Sakura pun langsung bergegas keluar kereta beberapa saat setelah pintu kereta terbuka, tanpa merasakan tatapan seseorang di dalam kereta sana yang sebenarnya masih saja memperhatikannya, sejak awal ia memasuki kereta tersebut.

Two Days In Your HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang