4

269 51 7
                                    

4

Kepala Daehwi pusing bukan kepalang. Sungguh tidak ada nikmatnya berdiri ditengah dinginnya perang. Ini bahkan lebih sulit dari mengembalikan warna kulit pascabelang.

Guanlin ingin bertemu Woojin, sedang hyungnya tak ingin. Ia mengerti kakak lelakinya sedang berperang batin. Memilih meredam emosi hingga dingin. Namun seminggu sudah ia mengurung diri bak terjebak di dunia lain.

Hampir tiap jam teman-tahun-lahirnya bertanya tentang hyungnya. Ini itu hingga tak sanggup ia menanggungnya lebih lama. Jika memang ia cinta, mengapa pergi dengan pacar lama?

Bukan hitungan hari hubungan keduanya. Tahun ketiga, bukankah semestinya Guanlin mengerti luar-dalam hyungnya?

Sungguh ia tahu betapa dalam rasa yang  Woojin punya. Bahkan kelerengnya berkilat bahagia ketika mendengar nama pujaannya. Daehwi rasa tidak adil jika begini Guanlin memperlakukannya.

































Upload sembari menunggu bapak dosen saya yang tumbenan setengah tujuh belum nampak :")
Semoga selasanya berkah 😄

our ending [pancham]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang