alternate

269 50 6
                                    

6

Hari baik yang ia tunggu berubah mengerikan. Baru pagi tadi ia bersorak dikira Woojin kembali ke pelukan. Hanya selang sejam, kekasihnya memutuskan hubungan. Belum ada ia mencerna keadaan, Woojinnya tak lagi ia temukan.

Daehwi bilang jangan katakan apa pun pada ibu Woojin. Paling tidak sampai kepala mereka sedikit lebih dingin.

Guanlin mengabari Daehwi pukul sepuluh. Dan kini arloji di pergelangan tangannya sudah menampilkan angka tujuh. Daehwi menghubungi teman dekat kekasihnya yang lain, sedang ia menelusuri jalanan kota yang penuh. Sembari menggantung harapan agar Woojinnya tak pergi jauh.

Rumah mereka yang gelap sudah tampak dari kejauhan. Langkah lelahnya tak berarti dibanding pikiran buruk yang berseliweran. Menggeleng perlahan mengusir bayangan bayangan menyesatkan. Tungkai panjangnya terhenti, maniknya menyipit mencoba mengenali bayang kendaraan yang terparkir di seberang jalan.

Ingatkan Guanlin untuk mentraktir Jihoon dan Daehwi lain kali. Biarpun ia masih kesal akan rencana kejam Jihoon yang membuatnya hampir mati, asli. Meski ia harus dapat tanda mata di pangkal rahangnya yang biru sekali. Ia tak bisa berhenti tersenyum karena Woojinnya telah kembali.














































Sebenarnya ini dibuat lebih dulu daripada bagian sebelumnya, tapi mengapa ini yang alternate? Karena plot awal yang terus berputar di kepalaku adalah versi sad-ending. Namun diri ini tidak tega memberi akhir untuk keduanya (walaupun akhirnya diketik juga yang itu). Sehingga lahirlah bagian ini.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk tulisan minim faedah ini. Sampai jumpa lain waktu.

P.s: nanti ada episode kejutan, tapi di upload entah kapan wkwkwk /peace

our ending [pancham]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang