True Love

3.7K 244 19
                                    

~It's hard to stay in it, but he's better
Than anyone I've seen you with before~

"Maksudmu apa?" Tanya perempuan berambut pink itu.

Sahabatnya memutar mata, "duh, aku tidak tahu apa karena kau terlalu sering berkencan tanpa perasaan atau bagaimana, tapi aku bisa melihat perbedaannya. Bedanya ketika kau sedang dengan dia dan sedang dengan mantan-mantanmu itu."

Sakura mengangkat kedua alisnya, "pig, aku tidak mengerti."

"Kau. Lebih. Bahagia. Dengan. Sasuke. Akui itu."

"Aku tidak merasa seperti itu," Sakura mendengus.

~You're happier than I've ever seen you~

"Kau itu-" Ino berdiri, mencubit pipi Sakura dengan keras, sampai-sampai sahabatnya itu memekik. "Jangan membohongi perasaanmu sendiri, wajahmu itu langsung secerah matahari kalau ada Sasuke."

"Tidak, tidak, tidak. Kau hanya berhalusinasi. Aku sama sekali tidak menyukainya, atau apapun itu. There's no such thing called love, itu mottoku, kau tahu sendiri."

"Well, singkirkan motto Dan egomu, bodoh!! Astaga, kenapa kau keukeh sekali sih!"

Sakura cemberut, "bukan begitu. Aku cuma tidak ingin disakiti seperti dulu dengan Gaara..."

"Dia bukan Gaara kan?"

"Ya tapi bagaimana kalau mereka sama saja? Kau mau sahabat sehidup sematimu ini mati karena disakiti dua kali?"

~Don't overthink it
Let it go and try to trust the feeling~

"Jangan selalu berpikir negatif. Tidak baik, yang ada kau benar-benar mati nanti." Ino tersenyum. "Untuk sekali ini, give it a go, aku tahu kau mencoba menolak perasaanmu sendiri."

~•~

Sakura hanya merenung. Si pig itu benar-benar tahu isi hatinya, bahkan tanpa harus dia jelaskan. Memang benar dia takut. Bagaimana kalau nanti Sasuke sama dengan Gaara? Yang meninggalkannya tanpa alasan jelas? Memang sih, dia sangat nyaman dengan Sasuke, mereka padahal baru berteman sekitar enam bulan, ketika awal masuk kuliah.

Sasuke tahu hampir semua hal-hal kesukaannya, dengan siapa dia berkencan, Dan hal-hal remeh lainnya. Dia tahu bagaimana harus menghibur Sakura kalau sedang sedih, kesal. Dia tahu Sakura sangat suka hujan dan dia selalu menyiapkan jas hujan untuk itu.

Sakura tanpa sadar tertawa sendiri. Bolehkah dia mencoba membuka hatinya lagi??

Saat sedang sibuk berpikir, sebuah tangan menepuk bahunya, membuatnya memekik kaget. "Yak!" Sakura memukul lengan Sasuke dengan cukup keras.

"Kenapa tiba-tiba kagetan begitu? Kan aku tidak bermaksud mengagetkanmu." Keluh Sasuke.

Sakura mendengus, "tuan putri sedang sibuk berpikir tadi. Seharusnya kau tidak mengganggu."

"Maafkan hamba, yang mulia Putri Sakura." Setelah mengatakan itu Sasuke tertawa, dan mau tidak mau, Sakura ikut tertawa juga.

"Jadi, sedang memikirkan apa?" Tanya Sasuke, dengan santainya mengambil minuman Sakura dan meminumnya.

Sakura berpikir. "Sesuatu."

"Apa?"

"Ya, sesuatu." Kata Sakura dengan senyum penuh rahasia.

"Hm, mulai main rahasia..." Sasuke mendekat, "beritahu aku."

Sakura agak memundurkan tubuhnya. "Tidak. Nanti bukan rahasia lagi." -_-

"Apa ini tentang akhirnya kau mengakui kalau aku adalah orang tertampan?"

-_- "masih gantengan Jungkook. Jangan ge-er."

"Ck, tentu saja aku lebih tampan dari jongkok mu itu."

Sakura cemberut, "namanya Jeon Jungkook!! Bukan jongkok!" Dia memukul Sasuke lagi. "Jangan mengatai biasku."

"Kalau begitu memikirkan apa?" Tanya Sasuke, mulai tidak sabar.

"Banyak hal. Mulai dari kapan hujan turun." Kata Sakura menatap keluar kafe, Sasuke mengikuti tatapannya, "sebentar lagi mungkin."

"Hm...kau bawa jas hujan kan??" Tanya Sakura. Dia tersenyum senang.

Sasuke menggeleng. "Tidak."

Gadis itu langsung cemberut, "tidak bisa main hujan...,"

Sasuke tersenyum kecil kemudian menarik Sakura keluar kafe, hujan sudah mulai turun ketika itu. "Bagaimana kalau Kita benar-benar main hujan? Tanpa jas hujan?"

Sakura menatapnya, matanya berbinar-binar, "kalau aku sakit, kau tanggung jawab ya,"

"Hn." Dia menepuk kepala Sakura.

~•~

~it's true love, don't fake it
You better not, you better not~

Sakura tertawa senang, walaupun hanya hujan gerimis dia tetap menikmatinya. Apalagi ada Sasuke disebelahnya.

"Kelihatannya kau senang sekali." Komentar Sasuke.

"Ehehehe, kau tahu aku suka hujan."

"Suka aku juga tidak?"

Sakura berhenti tertawa, "ha? Tentu saja suka."

Sasuke menyeringai, "kalau begitu mulai sekarang kau pacarku."

"Yak! Jangan sembarangan memutuskan!!" Seru Sakura. Lagi-lagi dia memukul Sasuke.

"Kan kau yang bilang kau suka aku."

"Tapi kan—"

"Aku tahu kau menyukaiku, Sakura. Aku tahu semuanya."

Sakura menatapnya kaget, "astaga! Apa kau cenayang??"

"-_- bukan, aku Roy Kiyowo."

"Astaga!!" Seru Sakura dramatis. "Kau serius?" Tanyanya lagi.

"-_- tentu saja aku bukan cenayang! Ataupun Roy Kiyowo! Aku ini Uchiha Sasuke."

"Lalu kau tahu darimana?"

Sasuke menyeringai, "sahabatmu itu tidak bisa menyimpan rahasia dengan baik."

"Oh..." Sakura mengumpati Ino dalam hati.

"Jadi, aku benar, kau pacarku sekarang."

"Kau bahkan tidak bertanya jawabanku...."

"Oke, kau mau jadi pacarku, Sakura?"

Sakura tersenyum, "iya."

End.

Akhirnya bisa update juga :v
Masi hiatus sih, cuma karena kebanyakn denger lagu di atas, jadi Ada ide, kasian mubazir.

Doain semoga aku lulus test masuk SMA, ya! Biar gausah diburu sama mama buat belajar terus. :V

-LouiseNathania-

18.38
11/09/18

SasuSaku OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang