SasuSaku Oneshots

Forbidden

SasuSaku oneshot
•Forbidden•

~•~

"Kita putus."

Wajah ceria gadis itu berubah menjadi kaget ketika mendengar dua kata tersebut. "A-apa?"

"Aku tahu kau tidak tuli Sakura, jadi aku tidak akan mengulangnya."

Sakura menatapnya kecewa, "apa aku ada berbuat salah?"

Pemuda didepannya menatapnya bosan. "Aku terkejut kau belum tahu."

Sakura menatapnya penasaran, "apa? Apa yang kau sembunyikan?"

"Aku bosan denganmu." Katanya. Kemudian dia pergi meninggalkan Sakura.

"Sasuke! Brengsek kau!" Umpat gadis musim semi itu.

~~~

Sebulan kemudian

Sakura masuk ke kantor pribadi ibunya tanpa permisi dan terkejut dengan pemandangan didepannya. "Kaa-san....?"

Didepannya, sang ibu sedang bermesraan, lebih tepatnya, making out, dengan seseorang yang Sakura kenal sebagai Uchiha Fugaku. Ayahnya Sasuke.

Mebuki menjauhkan diri dari Fugaku, "ah Sakura! Kaa-san tidak tahu kau akan datang,"

"Apa-apaan ini!?" Pekik Sakura marah.

"Sakura, ibumu dan aku hanya sebatas rekan kerja saja..." Potong Fugaku, berusaha menenangkan Sakura.

Sakura tersenyum sinis, "oh, apa rekan kerja harus berciuman?"

Keduanya terdiam.

Sakura berjalan mundur, "aku tidak percaya kaa-san melakukan ini, dan pada ayah Sasuke pula!"

Gadis itu keluar dan membanting pintu ruangan dengan keras.

~~~

"Sasuke-kun, dimana tou-san?" Tanya Uchiha Mikoto kepada putra bungsunya.

"Mungkin dia ada rapat mendadak."
Mungkin dia sibuk dengan selingkuhannya.

Sasuke tahu tentang perselingkuhan ayahnya. Itu juga menjadi alasan dia memutuskan Sakura. Dia tidak mau membuat ibunya sakit hati.

"Hm, ya mungkin..." Gumam Mikoto lirih.

Hening lagi, Mikoto sibuk menyiapkan makan malam. "Oh, bagaimana kabar Sakura-chan?" Tanya Mikoto. Dia sangat senang dengan Sakura, karena gadis itu sangat ramah dan ceria. Dia juga merupakan teman bicara yang seru bagi Mikoto.

Sasuke terdiam. "Kami....putus," katanya ragu-ragu.

Mikoto mengernyitkan keningnya. "Lho? Kenapa? Ada apa?"

Karena ibunya adalah selingkuhan ayah...
"Karena kami merasa tidak cocok..."

"Kau terdengar tidak yakin." Kata Mikoto.