Secret Angel

2.4K 237 9
                                    

Happy reading! Have a Merry Christmas!

___

"Sakuraaa! Beritahu kau dapat siapa!"

Sakura mendengus melihat sahabat pirangnya. "Rahasia, Ino-Pig. Kalau kuberitahu judulnya bukan secret angel lagi."

Ino cemberut. "Aku penasaran. Kalau kau dapat pacarku, tukeran yaa, aku ingin membuat surprise."

"Aku tidak mendapat pacarmu tuh. Ngomong-ngomong, kau wishlist nya tulis apa saja?" Tanya Sakura. Sebenarnya dia sudah tahu. Secret Angel nya Ino merupakan dia sendiri.

Mata Ino langsung berbinar, "aku minta parfum, hoodie, atau season's greeting nya BTS."

Sakura mengangguk-angguk, "season's greeting mahal tahu. Yakin secret angel mu mau membelikannya?"

Ino langsung menjitaknya. "Ck, ngomong-ngomong, wishlist mu apa saja?"

Sakura tersenyum, ia kembali teringat dengan salah satu permintaan konyolnya, "aku minta journal, coklat yang banyak, dan....." Sakura menggantung omongannya.

"Dan apa?"

"Rahasia." Sakura tersenyum, dia tertawa ketika melihat ekspresi Ino yang berubah kesal.

"Hoi, forehead!"

"Uchiha Sasuke! Ada yang lihat Uchiha Sasuke tidak?" Seorang guru tiba-tiba masuk ke kelas mereka yang saat itu sedang jam kosong.

Semua murid di kelas saling menoleh, "Gak ada, sensei! Tadi sih pas pembagian secret angel dia ada!"

Guru itu mengangguk-angguk, "okelah! Kalau dia kembali, suruh dia ke lantai 2."

Setelah guru itu pergi. Semua murid di kelas langsung ribut. Pasalnya, lantai dua di sekolah mereka merupakan lantai yang dikhususkan untuk guru-guru. Anak-anak hanya kesitu jika dipanggil.

"Eh, eh, tiba-tiba aku merasa kasihan kepada secret human nya Sasuke. Dia kan bolos terus kerjaannya." Celetuk salah satu siswi.

"Iya juga ya. Kasihan kalau saat tukar kado, habis Sasuke seperti tidak niat begitu."

Sakura dan Ino mendengus mendengar pembicaraan itu. "Walaupun begitu Sasuke tetap tampan kan?" Kata Ino pelan.

Sakura memandangnya heran lalu menjitaknya, "tobat, tobat. Kau sudah punya pacar tahu."

Ino meringis. "Tapi kalau dipikir-pikir," Sakura menatapnya penasaran. "Sakura cocok juga dengan si tukang bolos itu."

Ino kembali mendapat jitakan. Tetapi kali ini lebih keras. "Heh! Bicara saja tidak pernah, apalagi sampai pacaran."

"Ah tapi kau tidak peka. Sasuke sering curi pandang kearahmu tahu."

Mendengar itu Sakura terdiam. Ia tidak menduga sama sekali. Memang Sasuke itu duduk di sebelahnya. Keduanya duduk di baris paling belakang. Apa karena Sakura sering lihat jendela makanya tidak sadar ya? "Masa sih?"

Ino mengangguk antusias saat melihat Sakura yang tampak tertarik. "Kau kan kalau jam kosong hobinya mendengarkan lagu atau merenung kearah jendela, atau molor, tentu saja kau tidak sadar."

Sakura menatap Ino aneh, "kau yakin dia menatapku bukan karena sedang menertawakan wajah tidurku?"

Ino lama-lama jengkel sendiri mendengarnya, "yaampun, forehead sayang, sudah pasti dia suka padamu kaan? Kau itu memang tidak pekanya sampai ke dengkul."

Sakura terdiam. Masa sih? Gadis itu tidak pernah merasa diperhatikan oleh Sasuke. Lagipula, Sasuke dan dia memang jarang bicara, walaupun duduk sebelahan. Selain karena Sasuke sering bolos, tapi juga karena dia itu pendiam, cenderung tidak peduli terhadap sekitar. Bagi Sakura dia terlihat menyeramkan. Yah walaupun Sasuke itu tampan sih :)

SasuSaku OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang