1. Awal Mula

7.8K 905 122
                                    

"Harusnya cinta bukan untuk main-main, cinta itu suci. Tidak pantas dipermainkan."

Kayla menghembuskan napasnya berat saat meninggalkan rumahnya karena harus ikut pindah bersama Rio ke rumah 'mereka' yang letaknya tidak jauh dari kampus.

Di sepanjang perjalan, Kayla hanya diam seraya menatap keluar jendela. Memperhatikan bulir air hujan yang mengalir, membayangkan bahwa itu adalah titisan airmatanya saat menangisi kedua orangtuanya yang dimakamkan sekitar satu bulan yang lalu.

Tidak lama kemudian, mobil yang Rio kendarai sampai di sebuah rumah yang cukup sederhana. Sangat berbeda jauh dari rumah Rio yang ada di Bogor, karena rumah itu terbilang sangat mewah.

"Turun, bawa koper lo sendiri," ucap Rio tanpa menatap ke arah Kayla. Lelaki itu turun lebih dahulu, kemudian berjalan menuju pintu, meninggalkan Kayla sendirian di dalam mobil.

Kayla berdecak kesal, lelaki itu apa tidak bisa sedikit saja bersikap manis? Meski Kayla hanya sebatas Istri di atas kertas, namun tetap saja ia wanita yang harus dihormati kan? Perlakuan Rio benar-benar tidak bisa diterima. Jika Kayla mampu, ia ingin sekali memaki-maki Rio.

Namun, hal itu terdengar mustahil bagi Kayla. Mengingat Rio lebih galak dari dirinya.

Dengan perasaan dongkol, Kayla turun dari mobil. Menyeret kopernya yang lumayan besar karena berisikan barang-barang yang tidak dapat Kayla tinggalkan.

Saat masuk ke dalam rumah itu, Kayla benar-benar kagum. Untuk ukuran rumah yang ditinggali satu orang lelaki, ini terlalu bersih dan rapi!

"Kamar di sini cuman satu, lo tidur di sofa."

Mata Kayla terbelalak seketika.

"Eh, gila ya lo?" tanyanya heran. "Lo punya hati nggak, sih? Masa cewek mau lo suruh tidur di sofa?!"

"Gue nggak punya hati kalo gue nyuruh lo tidur di teras," sahut Rio yang langsung masuk ke dalam kamar tanpa memerdulikan Kayla lagi.

Mulut Kayla ternganga, otaknya tak habis pikir atas kelakuan Rio yang benar-benar semena-mena. Ini tidak bisa dibiarkan, tidak ada sejarahnya seorang Kayla Khanzania-- yang sekarang menjadi Kayla Adiwijaya-- ditindas oleh makhluk bernama lelaki.

Kayla langsung berjalan menuju kamar Rio, mengetuk-ngetuk pintu itu dengan kasar. Tidak lupa mulutnya berteriak memanggil-manggil lelaki itu.

"Rio, buka!" teriak Kayla sambil terus memukul keras daun pintu.

Namun, usahanya seperti sia-sia. Karena Rio tetap tidak mau membuka pintunya.

Kayla memutar otaknya, ia berpikir keras agar bisa membuat lelaki yang tidak memiliki hati itu membuka pintu.

Seulas senyum penuh makna tercetak di bibir Kayla.

"Gue telpon Tante Kanty, gue mau laporin kelakuan anaknya yang semena-mena!" teriak Kayla.

Sepertinya rencananya berhasil, karena kurang dari 3 detik ia mendengar bunyi kunci yang diputar. Benar saja, Rio keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri Kayla yang tengah berpura-pura hendak menelpon.

"Jangan macem-macem," ucap Rio seraya menatap tajam ke arah Kayla.

"Lo juga, lo kira lo doang yang bisa ngancem?" Kayla balas menatap tajam Rio.

"Mau lo apa? Mau tidur sekamar sama gue, gitu?" tanya Rio seraya berjalan mendekat.

Kayla berjalan mundur, menjauhi Rio yang terus berjalan pelan tapi pasti ke arahnya.

LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang