"Katanya, cinta itu terjadi tanpa alasan, dan tumbuh tanpa perkiraan?"
Kayla mendudukkan dirinya di kursi yang masih kosong. Gadis itu mengatur napasnya yang terputus-putus akibat berlari, untuk pertama kalinya Kayla Khanzania berlari seperti sedang dikejar anjing.
"Lo abis lari marathon?" celetuk salah seorang Maba yang duduk di sebelah Kayla.
Kayla menoleh sebentar, kemudian menggelengkan kepalanya. Setelah itu, gadis yang duduk di sebelah Kayla tidak bertanya lagi. Seperti paham bahwa Kayla sedang malas diajak berbicara sekarang ini.
Belum habis sampai di situ, sebuah botol Aqua dingin menempel di pipi kanan Kayla. Membuat gadis itu terperanjat dan hampir saja berteriak.
Kayla membuka matanya, kemudian menoleh ke samping dan sekali lagi ia dikejutkan. Itu adalah lelaki yang tadi membuatnya berlari karena takut terlambat!
"Capek ya, pasti?" Lelaki itu terkekeh geli.
Kayla menepis kasar botol itu, tanpa memedulikan ia sedang menjadi tontonan Maba lain yang berada di sekitarnya.
"Nggak usah marah gitu, kita bakalan sering ketemu, inget nama gue baik-baik." Lelaki itu menatap matanya lekat, "Lucas Alexandro."
"Kenapa lo yakin banget kita bakal sering ketemu?" tanya Kayla seraya mengangkat sebelah alisnya.
Lucas tersenyum seraya mengedipkan sebelah mata, "nanti lo juga bakal tau."
Setelahnya lelaki itu beranjak pergi setelah menitipkan Aqua yang tadi ia beli, pada seorang maba yang duduk di sebelah Kayla.
Kayla menatap Lucas dengan tatapan kesalnya, gadis itu bersumpah jika ia bertemu dengan Lucas lagi, ia akan melempar Lucas dengan sepatu.
"Lo, kenal sama cowok tadi?" Kayla menoleh pada gadis yang duduk tepat di sebelahnya.
Kayla menggelengkan kepala, "Nggak."
"Terus, kok dia bisa ngasih lo minum?" tanya gadis itu lagi. "Lo tau nggak dia itu siapa?"
"Tadi lo pasti udah dengerkan, dia nyebutin namanya?" sahut Kayla dengan nada malas.
"Iya sih," gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Oh iya, btw gue Fara," ujarnya seraya menyodorkan tangan.
"Kayla," balas Kayla seraya meraih tangan Fara.
🌵🌵🌵
Kegiatan Pra-ospek telah usai, Kayla bergegas kembali ke rumahnya setelah berpamitan pada Fara dan Dana, dua orang gadis yang baru hari ini Kayla temui. Sebenarnya Kayla tidak bisa dibilang pamit, karena ia langsung melengos begitu saja.
Itu akibat Kayla menerima pesan singkat dari Rio, yang mengatakan bahwa lelaki itu menunggunya hanya selama 5 menit di parkiran. Akhirnya mau tak mau Kayla harus berlari, sepertinya hari ini Kayla terlalu banyak berlari.
Mata Kayla meneliti ke seluruh parkiran fakultas FEKON yang terbilang cukup luas itu. Meski sepi dan hanya ada beberapa mahasiswa, tetap saja Kayla sulit menemukan sosok Rio.
"Dor!"
Kayla berteriak, kaget. Gadis itu menoleh ke belakang dengan raut wajah kesalnya, emosinya semakin meningkat kala melihat Lucas dengan cengiran khasnya menatap gadis itu.
"Apaan, sih?!"
"Galak amat," goda Lucas. "Ngapain lo di sini? Bukannya tadi pagi pas kita ketemu, lo jalan kaki, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Light
RomanceUPDATE SETIAP HARI MINGGU! Light by cantikazhr Menikah muda? Bagaimana rasanya? Menyiksa. Itulah yang dirasakan Kayla Khanzania saat terpaksa menikah dengan Rio Adiwijaya. Memiliki suami tampan rupanya bukan sebuah anugerah, melainkan musibah! Kayla...