“Eh lo punya flash disck, gak?” Salma terlihat sangat cemas. Tidak ada satupun teman sekelasnya yang membawa flash disck.
“Malah gurunya udah kayak nenek-nenek cerewet lagi. Kayak mana mau salin filenya kalau ga ada flash disck?” gerutu Salama.
Dia segera menghampiri Kyla yang berjalan memasuki wc dan menunggunya di luar. Ketika keluar dari wc Kyla melihat Salma yang sedang bercermin di depan kaca wc.
Kyla kaget melihat cewek yang ada didepannya “Salma?”“udah siap?”
Kyla heran apa dia sengaja menunggu“Kenapa?”
“Ada FD ngak? Pinjem dong. Gue ada tugas nyalin file tapi lupa bawa FD nya”
“Ga bawa”
“Yah, tolong pinjemin ke kawan kelas lo dong”
“Yok, lah”ajak Kyla ke kelasnya
Salma hanya senyum-senyum “Semoga ada, ya”“Kelas lo dimana?” Kyla memang belum tahu letak kelas Salma, kemarin dia belum sempat menanyakannya.
“Itu yang di samping wc” Salma menunjuk kelasnya.Jarak kelas mereka tidak terlalu jauh. Di depan kelas Kyla, Salma hanya mengintip di depan pintu kelas IPA 2. Kelas cukup riuh tanpa adanya guru disana.
Di dalam Kyla melihat ketua dan wakil ketua kelas sedang berbincang di kursi bagian depan, karena belum terlalu mengenal teman sekelasnya Kyla langsung saja menghampiri kedua cowok tadi.
“Woi, lo ada FD?”
“Ada, kenapa?”
“Pinjam?”
“Tapi udah penuh, tanya Keizu”
“Ada?” Kyla tidak sengaja menatap Keizu tepat di matanya.
Mungkin terasa seperti biasa saja, tapi Kyla paling anti kontak mata dengan cowok apalagi ketika berbicara, mungkin kedengaran berlebihan tapi itu semua ada alasannya. Sedetik kemudian Kyla langsung memalingkan wajahnya.
“Ada”
“Mana?”
“Sama Rayha”
“Hah? Sama Keizu”
“Sama lo, kan?”
“Gak ada. Sama lo key”
Kyla mulai muak dengan tingkah dan tampang cengengesan mereka, diapun pergi keluar menemui Salma.
“Ga ada, Sal. Eh?” Salma langsung menarik Kyla agak menajuh dari kelas.
“Cowok yang di kelas lo tadi, dia yang perah gue ceritain. Gateng banget Ya allah” Kyla mengingat apa saja cerita yang pernah Salma katakan.
Melihat wajah bingung Kyla Salma mengerti.
“Itu cowok yang perah gue tunjuk waktu kita MOS” Kyla masih terus berfikir
“Ck, yang waktu gue tunjuk lo ga bisa ngelit mukanya. Lo bilang mukanya ga keliatan cuma nampak hidungnna, mancung”
“Oh” melihat reaksi Kyla yang seperti itu, Salma kembali kesal
“Cuma Oh?” ketus Salma
“Trus?”
“Ish. Tapi, namanya siapa yah?”
“Ga tau”
“Kok ga tau, sih?”
“Emang ga tau mau kayak mana lagi?”
“Bikin kesel aja deh” Kyla pun hanya memberikan tampang khasnya yang cuek, yang berarti dia memang tidak peduli dengan cowok yang dibicarakan Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
spero
Teen FictionSpero diambil dari bahasa latin yang artinya harapan. Di sini kita belajar tiap arti dari kehidupan dalam sebuah harapan: Boleh jadi, kita harus belajar dari rasa sakit dulu untuk paham arti kasih sayang dan kepedulian. Belajar sendiri dan kesepia...