Sudah banyak informasi yang Kyla dapatkan dan dia juga sudah sangat ingat siapa nama cowok itu.
Sudah seminggu sejak hari itu dia tidak masuk dan Kyla sangat yakin hari ini dia datang.
“Woi, Hezur” teriak Kyla yang melihat target di depan mata. Namun yang dipanggil tidak menoleh. Dasar pekak, sekarang Kyla semakin kesal dibuatnya.
“Hezur!!” teriak Kyla lagi tak ada sautan sama sekali, tapi untuk panggilan yang kedua ada yang aneh Kyla mengernyitkan dahinya.
Setelah berfikir dia mulai menyadari sang target sudah menghilang, Kyla mengerag dibuatnya.
Di kelas Kyla merasa panas dibuatnya, dia tidak hentinya berceloteh yang sampai membuat Alaika dan Shafira capek mendengarnya.
“Gak mugkinkan dia gak dengar. Udah sekuat itu gue teriak”
“Mungkin emang gak denger” Alaika berusaha menenangkan Kyla
“Enggak mungkin gak. Semua orang langsung liat, loh” geram Kyla
“Udahlah, kan dia udah minta maaf. Lagian dia baik kok, ramah lagi. Awal masuk aja dia bantu gue ngerjain soal MTK” mendengar ucapan Shafira tadi malah membuat mood Kyla makin hancur.
“Awas aja lo Hezur” geram Kyla. Medegar ucapan Kyla tadi membuat kedua temannya termenung, Alaika yang mulai menyadaripun membuka suara.
“Hezu siapa?”
“Ish, cowok yang gue bilang tadi loh” Kyla mulai kesal dengan kedua temannya yang tidak juga mengerti.
Sontak tawa mereka pecah satelah menyadari maksud kawannya itu.
“Eh bolot, pantes dia ga noleh lo tadi panggil namanya siapa?”
“Hezu” saut Kyla yang mulai bingung. Mendengar itu tawa mereka samakin menjadi-jadi.
“Heran gue. Dari awal sampe sekarang masih aja gak hapal nama orang” sahut Alaika yang sudah tahu seperti apa ketidak pekaannya Kyla, sehingga mebuatnya tidak perah mudah mengingat nama orang yang katanya masih baru.
“Lo pada napa?” Kyla sangat bingung dengan maksud temannya ini.
“Namanya Kaizu, teleng” sahut Shafira yang sudah mulai menetralkan tawanya.
“Bodo” lalu Kyla melenggang pergi.
“Eh, mau kemana tuh bocah?”
“CBT” sahut Kyla yang sudah beranjak
“Bu Reni bentar lagi masuk” ucapan Alaika hanya dianggap angin lalu.
Saat ini Kyla hanya ingin ke kantin mencari sesuatu yang dingin agar kepalanya lebih tenang.
****
Suasana ramai bukanlah kesukaan Kyla, dia merasa risih dari awal masuk gedung, dia hanya bisa berharap agar temannya ini bisa cepat selesai berbelanja.Tadi siang Salma dan Kara datang ke rumah untuk meminta menemani mereka. Kyla sudah menolaknya beberapa kali tapi mereka memaksa dan Kyla juga tidak tega membiarkan mereka yang sudah jauh-jauh datang kemari.
Kyla melihat beberapa orang di sekitarnya dan tanpa sengaja menatap sepasang mata seseorang yang sangat dibencinya. Namun cowok itu langsung memalingkan pandangannya.
“Eh, itu Razu gak sih?” tunjuk Kyla.
“Razu siapa?” tanya Kara bingung dan melihat siapa yang ditunjuk Kyla.
Salma ikut melihat.
“Yang itu” ucap Kyla antusias, dia merasa percaya diri kalau dia tidak salah lagi.“Itu Kaizu, oon” sahut Salma geram. seketika tawa mereka pecah, Kyla hanya diam memperhatikan Kaizu tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
spero
Teen FictionSpero diambil dari bahasa latin yang artinya harapan. Di sini kita belajar tiap arti dari kehidupan dalam sebuah harapan: Boleh jadi, kita harus belajar dari rasa sakit dulu untuk paham arti kasih sayang dan kepedulian. Belajar sendiri dan kesepia...