Extra Story 4b

433 62 14
                                    

Sebelum lanjut, aku mau dedikasikan cerita ini untuk fadly25 ; 101silverlady ; nishi3008 ; therealme80 ;  ninoarini ; user28439162 ; Bitterchoco29 ; nayagian ; fansgirl-nextdoor ; naisingkit ; shii_oo ; HoneyHanDream

Terimakasih sudah vote ya. Karena mayoritas minta diterjemahin dulu, maka aku buat terjemahan dulu ya sebelum lanjut ke cerita baru. Yang vote untuk cerita baru, semoga masih sabar.

-----

"Kong, boleh kami masuk?" Arthit mengetuk pintu kamar remaja itu sebelum dia dan Off memasuki kamar.

"Whadup, Bro? Oh ... kamu juga datang P'Off?" Kong mengangkat kepalanya dari manga yang sedang asik dia baca sebelum saudara-saudaranya datang.

"Kong, kamu harus mencoba ini. Ini Final Fantasy 16!" Off langsung menyerbu masuk ke kamar sepupunya dan mulai menyalakan PS4. Dia segera sibuk mengatur perangkat sebelum akhirnya versi terbaru dari games Final Fantasy muncul di layar tv.

"Kamu bercanda, Pi?! Ini kan belum dirilis!" Kong berteriak kegirangannya. Arthit hanya memandang mereka berdua dan dengan malas memilih duduk di ranjang Kong. Tangannya segera meraih manga yang ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya dan mulai membalik-balik halamannya; sementara dua saudara laki-lakinya itu sudah duduk di atas karpet dan memainkan remote control.

"Kakek Jung membawanya dari Jepang. Dia bilang kalau rekan bisnisnya memiliki perusahaan yang buat games Final Fantasy atau apalah gitu."

"APA? Dan kita tidak pernah tahu selama ini? Kok bisa?" Kong berteriak lagi.

"I know right," Off mendengus, "Katanya dan aku kutip 'anak muda, kamu perlu belajar lebih banyak dan bermain game lebih sedikit!' Apa aku kelihatan seperti seseorang yang tidak pernah belajar?"

"Iya banget!" Arthit memotong.

"Tidak semua orang kutu buku sepertimu, P'Arthit."

"Aku bukan kutu buku." Arthit menolak disebut kutu buku.

"Kamu kutu banget, P'Arthit. Coba kasih tahu kami lima tempat terakhir yang kamu kunjungi." Kong mengikuti untuk menggoda kakak tertuanya itu.

"Oh, aku bisa menjawabnya dengan mudah, Nong. Udah pasti rumahmu, rumahku, rumahnya, rumah sakit dan Yo. Kamu butuh 10 tempat terakhir? Kalau begitu tinggal diulang, rumahnya, rumahku, rumahmu, rumah sakit dan Yo. Bagaimana kalau 15 tempat? Ulangi aja lagi ... dan lagi ... dan lagi .... "dan tiba-tiba sebuah sepatu terbang dan mengenai kepalanya. "Man's down! Man's down!! I repeat, MAN'S DOWN!!! Dokternya sudah gila! Tidak ada tenaga medis yang tersedia!"

Kong tertawa melihat ulah Off yang sekarang berguling-guling di karpet, pura-pura terluka parah.

"Hai anak-anak, apa kalian mau makan sekarang?" Tiba-tiba wajah Krist muncul dari balik pintu. Dia membawa beberapa gelas jus dingin dan kue-kue yang baru saja matang. Dia tersenyum pada mereka dan ketika matanya bertemu Arthit, dia diam-diam mengangguk.

[One-shots] The Family - TerjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang