Five

8.6K 866 64
                                    

"Darimana kau Jungmin?" suara tegas Jungkook menghentikan langkah Jungmin.

"N-nde??aku d-dari toko buku appa" jawab Jungmin gemetar.

"Toko buku?"

"N-nde...lihat,Jungmin baru saja membeli buku untuk materi ujian appa" ucap Jungmin sambil menunjukkan bukunya pada Jungkook.

"Ah begitu,arra....sekarang duduklah,appa dan eomma ingin berbicara sesuatu" Jungkook duduk di sofa dengan tenang.

"Nde appa"

'Huft....untung saja tadi aku sempat membeli buku' batin Jungmin.

"Eunha....kemarilah"

Eunha yang merasa dipanggil pun segera mendekat dan duduk di samping Jungmin.

"Baiklah kita mulai sekarang...nah Jungmin kau pasti sudah membaca surat yang tertinggal di kotak kadomu kan?"  tanya Jungkook.

"N-nde" jawab Jungmin sambil menunduk

"Kau pasti tau kan apa maksud dari surat itu?itu surat yang ditulis sendiri oleh mendiang eomma mu" jelas Jungkook.

"Sekarang biar aku yang jelaskan,Jungminie....kau tahu?eomma ini sebenarnya hanyalah ibu asuh untukmu,maafkan eomma dan appa karena menyimpan rahasia ini terlalu lama,tapi kami bisa apa?kami takut Jungmin kecil merengek pada kami jika kami beritahukan perihal eommamu" jelas Eunha panjang lebar.

"Jadi eomma?"

"Yahh....Jeon Jimin,eommamu meninggal 17 tahun yang lalu tepat setelah kelahiranmu" kini Jungkook yang menjelaskan.

"Tapi kenapa eomma....hiks....meninggalkan Jungmin appa?" Jungmin mulai tethanyut dalam suasana sedih,sweet seventeennya yang berharga harusnya diwarnai dengan senyuman dan kebahagiaan,bukan kesedihan dan air mata.

"Eomma mu menyelamatkan appa dari maut,eomma mu mengorbankan dirinya untuk appamu yang brengsek ini....dia...Jeon Jimin,memberikan kedua paru-parunya hanya untuk seorang Jeon-sialan-Jungkook" satu persatu bulir airmata mengalir dari sudut mata Jungkook.

"Kenapa appa menyebut diri appa seperti itu?kenapa...."

"Karena appa yang menyakiti eomma mu Jungminie,appa yang telah membuat rumah ini seperti neraka untuk eomma mu,maafkan appa...karena appa kau jadi kehilangan eomma tersayangmu,bahkan kau tak sempat melihat realita wajahnya" sesal Jungkook.

"Semua sudah terjadi appa,eomma sudah tiada....lalu apa yang appa sesali?tidak ada..jika appa menyesalpun eomma tak akan kembali" Jungmin menangis dengan tatapan mata mengarah ke samping kanannya.

Disana....sosok Jimin memperhatikan percakapan antara keluarga Jeon.Raut wajahnya seperti menahan kesedihan mendalam namun tak mengeluarkan airmata....Jungmin sadar eomma nya sudah berbeda wujud dengannya,sosok seperti eommanya tidak lagi bisa mengeluarkan airmatanya walaupun ia ingin mengeluarkannya.

"Maafkan appa Jungmin....sungguh" pinta Jungkook.

"Nde...ini bukan salah appa,lalu bagaimana Eunha eomma dan Jimin eomma bisa bertemu?" tanya Jungmin.

"Ah itu....saat itu Jimin eomma mu sedang menandatangani surat persetujuan donor paru-paru untuk appamu,saat itulah kami bertemu....ketika eomma mu sedang berbincang dengan Hoseok samcheon selaku dokter bedah appa mu,kau menangis keras dan eommamu menitipkan kau yang masih bayi kepadaku,lalu saat operasi akan dilangsungkan....eommamu berpesan padaku agar menjagamu untuknya,kepergiannya tidak akan tenang selama kau tidak dalam perlindungan orang yang tepat,jadilah eommamu menitipkan dan mempercayakanmu padaku" Eunha menjelaskan panjang lebar.

"Benarkah begitu appa?"

"Appa rasa begitu,dan apa rasa itu juga penyebab kematian halmeoni dan harabeoji mu,setelah menikahkan appa dengan Eunha,mereka mengalami kecelakaan beruntun, sepertinya mereka masih terlalu syok dengan kepergian eommamu" Jungkook menundukkan kepala saat mengingat potongan memori itu berkelebatan bagai bayangan hitam di pikirannya.

Yahh....sekedar informasi dariku,Namjoon dan Seokjin telah meninggal tepat setelah 2 bulan kematian Jimin,mereka berdua mengalami syok berat karena menantu yang begitu mereka sayangi meninggal dalam waktu dekat.Ketika pulang dari acara pernikahan Jungkook dan Eunha,mereka mengalami kecelakaan beruntun dan tewas di tempat.

"Lalu setelah ini bagaimana dengan kalian?" tanya Jungmin pada kedua orangtuanya.

"Sesuai perjanjian kami akan berpisah untuk meneruskan hidup masing-masing,Eunha eommamu sudah memiliki calon pengganti appa.Dalam perjanjian itu disebutkan kami akan mempertahankan pernikahan kami sampai umurmu 17 tahun" jelas Jungkook.

Jungmin hanya menunduk sedih menatap lantai yang dipijaknya,namun sesekali Jungmin juga melirik ke arah sosok Jimin berada.

"Tapi aku terlanjur nyaman dengan Eunha eomma" cicit Jungmin.

"Arra arra....my boy,eomma tidak benar-benar meninggalkanmu,telepon eomma jika kau merindukan eomma dan eomma akan datang" ucap Jungmin sambil memeluk putra angkatnya itu.

"Tapi bisakah Jungmin tetap memanggil eomma dengan sebutan sama?Eunha eomma?" Pinta Jungmin.

"Nde....apa yang tidak untukmu my boy"

Jungkook hanya tersenyum melihat interaksi keduanya,dadanya terasa lega karena telah mengungkap semua pada putranya.

'Andai kau ada disini pasti aku akan senang sekali sayang'-Jungkook

'Andai kau bisa melihatku sayang,tapi kurasa tidak untuk saat ini'-Jimin.

...

Setelah pembicaraan yang cukup serius itu Jungmin langsung berlari menuju kamarnya dan menguncinya.Jungmin langsung mengorek-ngorek tempat sampahnya yang penuh sampah kertas.

"Jungminie?kau cari apa?" Jimin tiba-tiba muncul dan melongok kearah putranya yang mengaduk-aduk tempat sampah.

"Ommo... eommaaa....kau mengagetkanku,lagipula darimana eomma masuk" Jungmin sempat terkejut lalu melanjutkan kegiatannya.

"Ehehe....mian nde Jungminie,oh ya asal kau lupa....eomma mu ini bisa lewat mana saja dan menembus apa saja,jadi apa yang kau cari?" tanya Jimin lagi.

"Jungmin mencari surat eomma yang Jungmin buang kemarin,disana ada foto eomma...huaa dimana" Jungmin mulai frustasi.

"Lalu yang terjatuh itu apa?percuma kau cari didalam tong kalau bendanya tergeletak disamping kakimu" Jimin geleng kepala akan tingkah putranya.

"Ah iya ketemu,gomawo nde eomma....Jungmin sayang eomma" Jungmin lalu berbalik dan memeluk Jimin erat.

Heung?memeluk?iya memeluk,Jungmin dapat memeluk Jimin karena Jimin mengizinkan Jungmin untuk melihat serta menyentuhnya.Jika saja Jimin tidak mengizinkannya maka hal itu mustahil terjadi mengingat Jimin kini berwujud tak kasat mata.

"Nde....eomma juga sayang sekali dengan Jungmin" Jimin balas memeluk Jimin.

"Jungminie....kau bicara dengan siapa?"

(Nah lo....ada yang tau kan Σ( ° △ °|||)︴)

"Ah ani appa....Jungmin hanya sedang berlatih drama untuk ujian praktek" bohong Jungmin

"Arra baiklah kalau begitu,segeralah turun...kita akan makan bersama"

"Nde appa"

"Fiuhh....hampir saja eomma"

"Ishh....untung appa tidak tau,dasar anak nakal....jaga nada bicaramu" marah Jimin

"Nde...mianhaeyo eomma"

TBC

Makin seru atau makin bosenin?mau TBC atau discontinue?komen yahh....soalnya aku suka baca komen kalian^o^

Jimin Eomma? {K.D.R.T book II}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang