Hari demi hari telah berlalu...7 hari yang dijanjikan Jimin juga telah lama berlalu.Keluarga Jeon kini telah terbiasa menjalani kehidupan mereka tanpa Jimin,mereka telah mengikhlaskan Jimin untuk kembali ke sana,karena mereka tahu dunia manusia kini bukan tempat dimana Jimin seharusnya berada.Saat ini keluarga Jeon mulai menjalani rutinitasnya seperti biasanya,Jungkook masih menjabat menjadi CEO di Jeon's Company,Jungmin kini menggantikan tuan Lee yang telah pensiun menjadi kepala divisi perencanaan di perusahaan ayahnya,sedangkan Minji mengambil job sebagai pelatih dance dan membuka sanggarnya sendiri berkat bantuan dari Jungkook.
"Appa...benarkah hari ini akan ada rapat?" Jungmin saat ini sedang ada diruangan appanya untuk membahas soal rapat yang akan dilangsungkan siang nanti.
Jungkook yang ditanya pun tak kunjung menjawab karena terlalu fokus pada foto Jimin yang terbingkai indah di meja kantornya.
"Appa?"
"A-ah nde?"
"Perusahaan kita siang nanti akan mengadakan rapat dengan perusahaan M bukan?"
"Ah ya? ... apakah kau sudah menyiapkan semuanya Jungmin?" tanya Jungkook sambil membolak-balik dokumen yang diberikan Jungmin tadi.
"Nde... padahal tadi aku sudah mengatakannya pada appa"
"Eoh?jinjjayo?"
"Appa ini sebenarnya kenapa?appa masih memikirkan eomma ya?"
"Sebenarnya begitu.... tapi sudahlah,lebih baik kita mempersiapkan materi untuk rapat nanti"
"Baiklah appa,Jungmin pergi dulu....annyeong"
"Ne annyeong"
Setelah Jungmin pergi Jungkook langsung menyibukkan dirinya dengan tumpukan berkas di meja kantornya untuk mengalihkan pikirannya pada mendiang istrinya.Namun aktivitas Jungkook terganggu karena tiba-tiba saja....
"Akh... apa ini,kenapa dadaku sesak sekali?" Jungkook sedikitnya terkejut karena selama ini ia sudah tak pernah lagi mengalami sesak nafas.
"Ah ya Tuhan,bagaimana ini...jeongmal appo..."
Jungkook segera menghubungi telepon kantor putranya untuk menggantikannya untuk rapat nanti sambil tetap memegangi dadanya yang kian terasa sesak.
"Yeoboseo...Jungmin-ah bisa gantikan appa untuk pergi ke acara rapat hari ini?appa hus ke rumah sakit.... dada appa mendadak sesak"
"Eoh? Jinjja appa?apa perlu Jungmin antar ke rumah sakit sebentar?"
"Tidak perlu Jungmin-ah appa bisa sendiri...tolong handle rapat hari ini nde"
"Nde appa"
"Gomawo Jungmin-ah"
"Cheonmayo..."
Tuuuttt....
Sambungan telepon itu pun terputus.
...
Seoul Center Hospital
"Bagaimana hasil pemeriksaanku Hoseokie?"
"Maafkan kami Jungkook-ah,tapi mungkin ini kesalahan dari pihak kami.Hasil rontgen menyatakan bahwa masih ada sedikit sel kanker yang bersarang di dadamu Jungkook-ah....sel kanker itu tidak berada di dalam paru-paru melainkan di dinding luar paru-paru itu sendiri,jadi keadaan paru-paru yang didonorkan Jimin,masih baik-baik saja sampai saat ini,masalahnya hanya terletak pada sel kanker yang tiba-tiba muncul di dinding paru-parunya" jelas Jung Hoseok,dokter spesialis paru-paru yang menangani Jungkook dulu yang kini menjadi istri Min Yoongi.
"A-apa?tapi bagaimana bisa?bahkan dulu aku sudah dinyatakan sembuh Hoseokie,kenapa bisa hal itu terjadi?" tanya Jungkook tak percaya.
"Sungguh maafkan aku Jungkook...tapi hasil pemeriksaan pasca operasi donor paru-paru berpuluh tahun silam itu bahkan tak ada keganjilan apapun yang muncul,bahkan semua sel kanker yang menggerogoti paru-paru mu itu telah dinyatakan hilang"
"Ah baiklah Hoseokie,aku bisa apa?mau menolak pun ini sudah terjadi"
"Sekali lagi maafkan kesalahan yang ku perbuat ini Jungkook-ah,kemarilah setiap 2 hari sekali untuk cek up dan pengobatan agar sel kanker itu tidak menyebar" jelas Hoseok
"Nde...aku pergi dulu annyeong"
"Ne annyeong"
Ceklekk...
Jungkook berjalan lunglai setelah keluar dari ruangan itu,ia sungguh tak menyangka hal ini akan terjadi padanya setelah 21 tahun lebih ia telah dinyatakan sehat.
'Apa ini semua?lalu untuk apa pengorbanan Jimin saat itu jika pada akhirnya aku akan tetap mengidap sakit yang sama?'
"Jiminie?mungkinkah waktu yang kau janjikan akan segera tiba?tetapi bukankah ini terlalu cepat?hahh...." Jungkook menghela nafas berat.
...
Mansion keluarga Jeon
"Appa bagaimana?apa kata dokter?" rentetan pertanyaan Jungmin meluncur begitu saja ketika Jungkook tiba dirumah dan duduk dengan lesu di sofa ruang tamu.
"Bisakah kalian mempercepat pernikahan kalian?" tanya Jungkook pada Jungmin.
"Mwoya?tapi kenapa appa?ada keadaan genting apa sampai pernikahanku dengan Minji hyung harus dipercepat?" jawab Jungmin tak percaya,sedanfkan Minji hanya terdiam menerka-nerka apa yang terjadi.
Jungkook langsung menyerahkan amplop berisi surat hasil pemeriksaannya tadi.Jungmin yang menerima amplop itu langsung mengeluarkan surat didalamnya dan membacanya dengan serius.Detik-detik berikutnya Jungmin nampak terkejut saat tahu apa isi surat tersebut.
"A-appa ini...ini tidak mungkin terjadi kan?dokter pasti salah,dokter ini paman Jung bukan?biar aku tanyakan"
"Tak perlu Jungmin-ah...untuk apa kau tanyakan jika memang sudah jelas hasil lab itu?"
"T-tapi appa..."
"Kumohon Jungmin-ah jangan menentang apa yang sudah terjadi saat ini,mungkin memang sudah takdir appa begini"
"Appa hanya ingin di sisa umur appa ini,kau menjadi anak yang baik dan penurut untuk appa...cukup dengarkan saja apa yang appa pinta,nde"
"Appa....aku belum siap jika harus kehilangan appa,jangan berkata seperti itu appa...appa pasti sembuh,setelah eomma pergi akankah appa juga akan meninggalkan aku?" ratap Jungmin yang jatuh terduduk dilantai.
Jungkook bangkit dari duduknya untuk memeluk sang putra dan menenangkannya.
"Doakan saja tak ada sesuatu yang buruk terjadi pada appa sayang,jika itu benar terjadi...appa yakin kau sudah cukup dewasa untuk meneruskn perjalananmu sendiri"
"Hiks...appa" Jungmin menangis dipelukan appa tercintanya itu.
Minji yang sedari tadi berusaha menahan air matanya,akhirnya lolos juga cairan bening itu dari pelupuk matanya.
"Pernikahan kalian akan diadakan satu minggu lagi,bersiaplah Jungminie...kau akan segera menggantikan appa memegang perusahaan sebulan setelahnya.Appa rasa inilah waktunya appa beristirahat meskipun appa belum memasuki masa pensiun"
"Bukankah itu terlalu cepat appa?"
"Aniyo...appa sudah memikirkannya Jungmin-ah,appa hanya ingin menikmati masa tua appa dengan kalian berdua,bukan dengan tumpukan berkas di kantor"
"Hhh... baiklah appa" Jungmin hanya menghela nafas pasrah akanapa yang dikehendaki appa nya itu,Jungmin hanya berusaha menjadi anak yang baik dan menuruti semua perintah appanya.
'Jiminie.....apakah penebusan dosaku selama ini sudah terbayar??aku takut Jiminie'
TBC
Yeayy update gengss....lama yak? Emang.Aku lagi banyak masalah di reallifenya jd ya mianhaeyo...syukur2 loh ini udahbisa update,yaa... walaupun pendek sih,tapi setidaknya hutang ku sama kalian bentar lagi lunas😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Eomma? {K.D.R.T book II}
Fanfiction'Jimin eomma? nugu appa?' 'Dia eomma kandungmu Jungminie' Ketika tirai kebohongan yang selama belasan tahun dijaga rapih akhirnya tersingkap,memunculkan tanda tanya besar di benak seorang Jeon Jungmin. Rasa penasaran nya terjawab saat ulangtahunnya...