"Appa Jungmin berangkat sekolah dulu nde"
"Nde hati-hatilah"
"Apakah appa tidak ke kantor hari ini?"
"Tidak,appa sedang tidak enak badan hari ini"
"Nde kalau begitu appa istirahat yang cukup nde,annyeong appa"
"Ne annyeong"
Jungmin segera menuju garasi untuk mengambil motor sportnya.
"Eomma,temani Jungmin kesekolah nde" pinta Jungmin pada Jimin disampingnya.
"Ani ani.... kau duluan saja,eomma ingin melihat keadaan appa dulu"
"Arra....annyeong eomma" ucap Jungmin lirih dan segera melajukan motornya menuju sekolahnya.
"Nah Jimin,mari kita coba" sosok Jimin lalu menembus dinding menuju kotak p3k di dapur.
"Ckckck....bahkan letak beda dirumah ini masih sama seperti 17 tahun yang lalu" komentar Jimin.
Lalu Jimin berusaha membuka kotak itu,tapi apa jadi?hasil yang didapatnya NIHIL.Tangan Jimin menembus kotak itu berulang kali.
"Aishh....knapa tidak bisa?jika Jungmin bisa melihatku karena kinginanku berarti aku juga bisa memegang benda yang aku inginkan,tapi kenapa tidak bisaa"
Jimin terus menarik ulur tangannya yang selalu menembus kotak itu,karena wujudnya sekarang hanyalah sosok bayangan semu.
"Jika aku menembus kotaknya dan bisa meraih obatnya percuma saja,karena obat itu tidak bisa menembus kotak.Ayolah konsentrasi Jimin"
Jimin terus mencoba hingga dalam hitungan ke 25x nya Jimin bisa membuka kotak itu,Jimin lalu menerbangkan obat untuk suaminya Jeon Jungkook,lalu meletakkannya diatas meja.Ya sosok Jimin yang bahkan sudah berbeda wujud dengan suaminya pun,masih tetap peduli pada Jeon Jungkook suaminya.
"Tak kusangka dalam wujud ini memindahkan satu kaplet obat saja butuh tenaga ekstra,fiuh....sekarang pikirkan bagaimana cara mengambil air dan kue di kulkas itu Jimin.Kau harus mencoba lagi membuka benda besar itu....ayo Jimin kau pasti bisa"
Jimin memulai percobaannya lagi,kalau tadi ia membuka kotak obat sekarang ia akan membuka kulkas yang notabene lebih besar.
(Cemumut Jimin....ayoo noona dukung ehehe😆😆)
Daann....
Keajaiban untuk Jimin kali ini dalam waktu 5 menit saja ia bisa membuka pintu kulkas dan memindahkan barang yang diinginkannya keatas meja.
(Yeayy....Jimin pinter,beri aplous untuk Jimin yuk noonadeul)
"Ya ampun....aku lelah,untung Jungkookie belum turun kemari,kalau tidak ia bisa pingsan melihat benda-benda itu beterbangan" monolog Jimin.
"Heung??siapa yang menyiapkan obat dan kue itu?apakah Jungminie?" Jungkook tiba-tiba muncul dan berjalan melewati Jimin.
"Ommo....Jungkookie kenapa muncul tiba-tiba?aku terkejut"
Jimin memandang Jungkook yang sedang duduk tenang sambil memakan kue yang diambilkannya dari kulkas tadi.Sorot mata Jimin menyiratkan kerinduan yang mendalam,ia sangat rindu dengan suaminya itu,kapan ia akan ditakdirkan kembali bersama dengan suaminya.Ia rindu dengan suami tampannya,rindu menyiapkan keperluan Jungkook,rindu menyambut Jungkook saatpulang dari kantor dan rindu mencuri kecupan di pipi ketika suaminya itu tidur.Jimin rindu semua itu.
"Sayang....kau ingat?dulu saat aku sakit kau akan membuatkan sup dan menyiapkan obat untukku,kau yang akan menjagaku saat tidur,membelikan obat saat obat itu habis,dan menemaniku sepanjang malam hanya untuk mengganti kompresku saat aku demam,kini siapa yang akan melakukan itu?tidak ada......aku rindu tanganmu yang lembut dan halus,aku rindu senyum sabitmu....aku rindu segalanya tentangmu,bodohnya aku telah menyakitimu dulu...hahaha" monolog Jungkook sambil memakan kue itu sedikit demi sedikit disertai aliran air mata,ia tak tahu saja Jimin kini ada disampingnya dan menatapnya dengan tatapan penuh luka.
"Sayang....aku disini,disampingmu.Kau tahu?aku juga merindukanmu....sangat,aku ingin bersamamu lagi,tapi Tuhan sudah berkehendak lain" Jimin ingin mengelus kepala Jungkook seperti dulu tapi tak bisa,Jemarinya hanya bisa menembus helaian lembut surai suaminya.
"Kenapa disini tiba-tiba jadi dingin?ah sebaiknya aku ke kamar saja,disini dingin sekali dan membuatku merinding....atau hanya perasaanku saja?" Jungkook lantas kembali kekamarnya setelah meminun obatnya.
"Kini tak ada lagi kehangatan yang bisa aku berikan untukmu sayang,hanya ada aura yang terasa dingin disini,mianhaeyo" Jimin menunduk dalam.
"Ah lebih baik aku ke sekolah Jungmin saja untuk menghiburku xixixi"
...
"Psstt...Yeonseok,mana kertasnya....aku belum selesai menyalinnya,cepat nanti ssaem akan datang kesini" bisik Jungmin pada Yeonseok yang duduk di bangku depan miliknya.
"Nde sebentar,aku akan selesai" ucap Yeonseok lalu memberikan lembar jawabannya pada Jungmin.
Hari ini Song ssaem mengadakan ulangan dadakan,jadilah Jungmin yang malas belajar ini menggantungkan dirinya pada sang sahabat Yeonseok.Dan Jungmin dan Yeonseok memang satu kelas,sebenarnya usia mereka terpaut 2 tahun,tapi Yeonseok mengikuti kelas akselerasi hingga bisa setingkat dengan Jungmin.Jungmin itu sebenarnya pandai karena ia mewarisi otak Jungkook yang jenius,tapi sayang Jungmin terlalu enggan menggunakan otaknya untuk berpikir.
"Apa yang sedang kau lakukan anak nakal?" bisik Jimin yang sudah ada disamping Jungmin.
Jimin tadi baru saja menembus semua ruang kelas 3 yang ada untuk mencari Jungmin putranya,sampai ia menemukan putranya sedang menyontek.Garis bawahi MENYONTEK.
Tubuh Jungmin langsung menegang ketika mendengar suara halus Jimin di telinganya.
"Eomma" balas Jungmin lirih
"Apa yang kau lakukan?menyontek?apakah kau diajari appamu untuk menyontek?huh dasar plagiat" omel Jimin
"Aishh daripada eomma mengomel lebih baik eomma membantu Jungmin mencari contekan" lirih Jungmin.
"Mwo?tidak mau...justru eomma akan melaporkanmu pada ssaem" Jimin merajuk sambil melipat tangannya di depan dada
"Eomma tega,bilang saja pada ssaem jika eomma bisa" Jungmin mengacuhkan eommanya dan kembali menggoyangkan kursi Yeonseok yang ada didepannya untuk meminta jawaban.
"Baiklah,kau meremehkan eomma boy"
Jimin lalu menerbangkan salah satu kotak pensil teman Jungmin dan menjatuhkannya dengan keras.
Brakk....
Sontak semua siswa teralih konsentrasinya begitu pula dengan Song ssaem,dan sangat disayangkan ssaem menoleh pada Jungmin yang sedang meminta contekan.
"Yakk....Jeon Jungmin,beraninya kau menyontek,waktu pengerjaanmu ssaem kurangi 15 menit karena melanggar aturan" putus Song ssaem
"T-tapi ssaem...."
"Tidak ada tapi-tapian,karena kau anak jenius jadi kau kuberi keistimewaan" lalu Song ssaem kembali fokus pada bukunya.
"Aishh....kenapa begini??eomma..." desis Jungmin pada Jimin yang sibuk tersenyum jahil disampingnya sambil memasang wajah polos.
"Rasakan....mau main-main dengan eomma lagi boy?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Jimin Eomma? {K.D.R.T book II}
Fanfiction'Jimin eomma? nugu appa?' 'Dia eomma kandungmu Jungminie' Ketika tirai kebohongan yang selama belasan tahun dijaga rapih akhirnya tersingkap,memunculkan tanda tanya besar di benak seorang Jeon Jungmin. Rasa penasaran nya terjawab saat ulangtahunnya...