Awal Jumpa(1)

90 16 22
                                    

"Velaaa!!"
Teriak seorang perempuan dengan nada yang cukup membuat Vela terguncang dari tempat tidurnya.

"Cepat bangun Vela!! Pak Bani sudah di depan nungguin kamu!"
Ucap Yuni sang mama Vela dengan penuh amarah membangunkan anak paling bungsu nya ini.

Bagaimana tidak marah, ini adalah hari pertama Vela masuk SMA Merpati Muda, apalagi di sana adalah sekolah yang sangat disiplin.

"Huaaaa...." Vela sangat tenang sambil menguap di bawah bantalnya.

"Emang ini jam berapa sih ma, Vela ngantuk dari lahir belum tidur sama sekali." Jawab Vela yang nyawanya masih setengah, entah setengahnya lagi berada dimana kali ini.

"Vela!! Kamu sudah ditunggu Pak Bani didepan, ini sudah jam 06.30 Vela!"

"Haaa!!" Vela segera melirik jam dindingnya.

"Mamaaaaaaaaaaaa!!!! Aku telattt"
Vela langsung bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Vela hanya memakan roti dan minum susu setengah.

"Ma, aku berangkat dulu" Sambil mencium punggung tangan sang mama. Kepanikan Vela sudah di atas puncak.

"Nanti langsung pulang Vel, jangan kemana-kemana" Ucap mama  sambil tersenyum.

Vela hanya mengangguk tanpa membalas pernyataan mama.

***

Vela melirik arloji di tangannya, sudah menunjukkan pukul 06.58 itu berarti dia masih mempunyai 2 menit lagi untuk sampai di kelasnya. Vela menyusuri koridor dengan cepat yang dia inginkan sekarang hanya menuju kelas dengan tidak telat.

"10 MIPA 2, 10 MIPA 2, DIMANA ITU" Vela bingung dengan sekolah yang sangat besar ini.

"Bisa-bisa 2 jam gue ketemu kelas itu, kalau kayak gini terus. Btw ini sekolah apa kuburan sih, sepi amat. Jangan-jangan.." Perkataan Vela menggantung dan langsung melirik arloji nya kembali

"GILAAA GILAA GUE TELAT!!"

"Bisa diem ga sih lo"
Seketika Vela langsung diam dan menoleh ke sumber suara tersebut.

Vela melihat seorang lelaki yang entah sejak kapan dia berdiri disana.

"Apaan sih lo, gue tuh telat. Gue lagi cari kelas 10 MIPA 2" Ucap Vela ingin melampiaskan kekesalannya terhadap cowok didepannya saat ini.

"Lo curhat?" Tatapan cowok itu benar-benar membuat Vela jengkel.

"Apaan sih, mana kelas gue?!"

"Lo cari ajah sendiri"
Belum sempat Vela membuka suara lagi, cowok itu telah pergi mendahului Vela.

"DASAR COWOK GILA"

"Gue gaboleh nyerah, lagian ini sekolah besar banget sih. Nyesel gue milih sekolah ini" Dengan cepat Vela menyusuri beberapa kelas.

Vela seperti dikerjain oleh dirinya sendiri. Dia jalan-jalan mulai dari kelas IPS, bahasa, kantin, toilet cewek, bahkan sampai toilet cowok.

Tapi siapa yang akan bilang jika seorang Velanda Syawitan akan  menyerah di tengah jalan. Vela tidak akan pernah menyerah!
Sampai akhirnya Vela bertemu dengan kelas yang sangat didambakan ini.

"Lah ini kelasnya, yaampunn. Dari tadi gue cari kelasnya ternyata ada di lantai 2 ini" Nafas Vela bisa dibilang ngos-ngosan dia sangat lelah sangat capek dan sangat ingin aja berada di UKS.

Tapi tidak, Vela sudah mencari kelas ini dengan perjuangan. Vela harus tetap belajar untuk hari pertamanya ini.

Tok Tok Tokk
Seorang perempuan dengan menggunakan seragam guru itu pun keluar untuk membuka pintu.

"Selamat pagi bu, maaf saya telat. Ceritanya panjang banget bu. Kalau ibu mau dengar cerita saya biar nanti saja saya ceritanya bu. Saya lelah, bu saya boleh masuk kan bu?" Jelas Vela panjang lebar, dan Vela menyadari sekarang dia menjadi tontonan anak kelas di ambang pintu itu.

"30 menit kamu bilang telat!! Sekarang juga kamu pergi ke lapangan dan lari 10x. Mengerti!"
Bu Sara, guru yang sangat terkenal sebagai guru killer di SMA nya itu.

"Tapi bu.."

"Tapi apa!! Tidak ada tapi tapian. Cepat VELANDA SYAWITAN!" Dengan tekanan nada di setiap katanya.

"Baiklah bu" Pasrah.

***

Di lapangan tidak ada siapa-siapa. Vela jadi berpikir kalau ini bukan sekolah melainkan kuburan.

"10x lari lapangan gini ya, gini banget sih nasib gue. Oke gapapa gue akan nerima hukuman ini dengan hati ikhlas" Vela sedang berusaha memberi semangat ke dirinya sendiri.

Vela sudah lari sebanyak 7x itu berarti 3x lagi dia selesai menjalani hukuman itu. Vela sudah merasakan capek, lelah, panas matahari kali ini sangat menyengat membuat Vela sangat haus.

"10x. SELESAI!!"

"huff huff huff.." Terdengar suara Vela sudah sangat tidak berdaya.

Vela memilih duduk di dekat ring basket untuk mengumpulkan tenaganya kembali.

"Capekk, panas, hauss. Tega banget tuh Bu Sara. Untung gue kuat kalau tiba-tiba gue pingsan kayak di wattpad wattpad gimana. Kesel banget sih gue". Vela seperti orang gila yang mengoceh tidak jelas sambil mengelus dada.

Sungguh keringatnya kali ini bercucuran. Sangat lelah.

"Hai, lo Vela?"

See you again

Kira-kira siapa yang menyapa Vela? Ada yang tau?

Semoga suka ya sama ceritanya. Ini masih pemula buat aku jadi jangan heran ya kalau ceritanya agak aneh hehe.

Jangan lupa vote ya thanks:)

VELAEVHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang