Awal Jumpa(2)

45 12 23
                                    

"Hai, lo Vela?
Suara itu mampu membuat Vela menoleh ke sumber suara tersebut.

"Iya, kenapa?" Vela melihat ada 2 perempuan cantik di hadapannya. Sepertinya mereka anak yang baik. Batin Vela.

"Gue Naya"

"Gue Linda"

Mereka berdua mengulurkan tangannya ke arah Vela.

"Gue Vela" Sambil tersenyum ke arah mereka berdua dan membalas uluran tangan yang telah diberikan ke arah Vela.

Hening, mereka merasa canggung dengan semua ini.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Vela membuka kecanggungan diantara mereka bertiga.

Sungguh Vela sangat tidak menyukai keadaan canggung seperti ini.

"Gue sama Linda bingung lihat lo yang dari tadi lari-lari lapangan sendiri" Jawab Naya

"Gue juga bingung lo kok kayak orang gila sih ngomong-ngomong sendiri kayak gitu" Tambah Linda.

Naya menyenggol bahu Linda dengan memberikan sebuah kode untuk menjaga bicaranya.

"Apaan si, gue ga gila! Gue tuh dihukum disini. Andai aja cowok tadi nganterin gue ke kelas. Gue ga bakal dihukum separah ini kan!" Vela mulai kesal dengan kejadian cowok tadi yang bener-bener membuat kepala Vela memanas.

"Cowok?" Naya dan Linda berkata bersamaan sambil menatap Vela yang frustasi.

"Iya cowok yang.." Kalimat Vela menggantung "Itu itu.." Vela menunjuk cowok yang sedang menuju ring basket.

"Iya tuh cowok yang tadi resek banget sumpah gara-gara dia gue jadi dihukum gini, gue harus kasih pelajaran ke dia!" Dengus Vela dengan sigap memberi pelajaran kepada cowok tadi.

"He lo" sambil menunjuk ke arah cowok itu.

"Apaan? Udah ketemu sama kelas lo?" Sambil mengangkat satu alisnya dan melemparkan bola basket tersebut ke dalam ring.

"Apaan si lo DASAR COWOK GILA!!"

"Dasar CEWEK ANEH"

"Gue aneh?!" Sambil merebut bola basket itu dari tangan sang cowok.

"Apaan si lo balikin ga bola nya!"

"ENGGA, asal lo tau gue baru aja kena hukuman dan itu semua gara-gara lo!" Amarah Vela mulai memuncak.

Sedangkan Naya dan Linda tidak berani mendekat ke mereka berduda. Toh mereka juga gak tau masalahnya apa.

"GUE GA PEDULI!!" Dengan penekanan di setiap kalimatnya.

"BRENGSEK" Sambil melemparkan bola itu ke cowok tersebut. Untung saja sang cowok dengan cepat menangkas lemparan dari Vela.

"Ayo gaes cabut!"
Naya dan Linda hanya mengikuti Vela saja dari belakang.

***

Mereka bertiga tiba di kantin, Linda memesan minuman untuk ketiga temannya ini.

"Vel, lo kok berani sih sama cowok tadi?" Naya mulai angkat bicara karena dari tadi Vela diam.

"Iya Vel, gila lo Vel cari masalah aja sih lo!" Ucap Linda yang makin bikin Vela bingung.

"Kalian apa-apaan sih! Karena dia cowok gitu, gue takut sama dia? Cuihh!" Bibir Vela terangkat sinis mendengar perkataannya sendiri.

"Asal lo tau Vel, dia itu ketua osis disini. Dan dia itu cowok ter hits dan ter ganteng di sekolah ini. Semuanya kenal sama dia. Dan satu pun gaada orang yang berani sama dia apalagi nantangin kayak lo gitu" Jelas Linda dengan ekspresi berlebihan.

"Uhuk uhuk, what! Jadi dia ketua osis?" Sontak Vela kaget mendengarnya.

"Tuh kan sekarang lo takut kan, makanya de Vel lo itu.."
Belum sempat Naya melanjutkan, Vela langsung memotong pembicaraannya

"Takut? ga salah denger? ga lah ngapain gue takut sama orang songong kayak dia!"

"Uda lah, gue mau ke kelas. Ini hari pertama gue masuk sini tapi gue ga ngerasain bangku pertama gue, yauda bye" Vela melambaikan tangan kepada dua teman barunya itu.

***

"Ini beneran kelas gue kan, kok gue jadi pusat perhatian gini sih, gue ada yang aneh ya" Vela berbicara dengan dirinya sendiri sangat lirih.

"Gila, o tadi dia yang kena hukuman Bu Sara"

"Cantik omg, anak siapa tuh"

"Itu manusia kan? apa malaikat sih"

"Caper banget jadi cewek"

"Uda telat sok lagi"

Ya begitulah banyak omongan-omongan yang tertuju pada Vela. Vela hanya diam dan tidak mengangkat suara sedikit pun.

"He, lo bisa duduk disini" ucap seorang gadis yang terlihat sangat baik dan memberikan senyuman kepada Vela.

"Oo iya, thanks ya Sel..la, Ki..len. Dengan mengeja satu persatu nametag mereka.

"Heh iya sans aja"

***

Kringggg

Bel surgawi menjemput SMA Merpati Muda. Tentu saja siswa-siswi berhamburan untuk menuju kantin dan beristirahat.

"Ikut gue ke kantin yuk" Ajak Kilen dengan agak sedikit canggung.
"Ayoo gue laper banget setahun belum makan" Rengek Vela kepada dua temannya itu.
"Ayo deh keburu masuk lagi"

***

"Kantin rame banget ya, untung kita uda pesen makanan duluan" Awal pembicaraan Vela yang begitu tidak terlalu penting. Tidak ada yang menggubris perkataan Vela.

Vela mendengus pelan. "Ituu, heee Naya, Linda sini.." Vela melambaikan tangannya untuk ikut bergabung dengannya saat ini.

"Eh, gue boleh gabung?" Tanya Linda yang begitu canggung dengn kedua temannya Vela.

"Ya gapapa lah uda duduk aja, ntar bakal kenal sendiri kok hehee" Celetuk Vela yang membuat suasanya agak lebih nyaman dan tidak secanggung awal.

Tanpa sadar mereka ber lima sudah menjadi spesies tergila di kantin. Suara mereka yang tidak bisa dikondisikan karena tawa yang pecah.

Jadi sekarang mereka menjadi momok pembicaraan orang disekitar. Tapi tak ada satu pun dari mereka yang mengurusnya.

Jadi mereka tetap asik saja untuk bercanda gurau.

Kalau orang menilai kita dari sisi luar berarti mereka bukan menilai tetapi berasumsi



See you again

Halo gaes..

Di chap selanjutnya bakalan ada yang bikin kalian ketawa karena tingkahnya.

Pengen tau gak? dia siapaa?

Jangan lupa vote ya thanks.

VELAEVHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang