Andra?

25 2 0
                                    

Happy New Years 2019 Gaess

"TOLONGG!!"

Suara itu kembali terdengar dan membuat semua orang semakin panik, Evher langsung berlari menyusul Vela dan diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Di gudang tidak ada siapa-siapa membuat Evher merasa bersalah karena telah mengabaikan. Hingga Vela muncul dari belakang teman-temannya.

"Lo semua nyusulin gue?" Evher dan yang lain kaget dan langsung menoleh ke belakang.

Evher melihat Vela baik-baik saja, tidak ada luka atau apa pun itu. Evher maju mendekati Vela yang sedang menutupi ketakutannya.

"Lo kenapa?" Tanya Evher lembut dengan Vela.

"Gue..gue gak papa." Vela melontarkan senyuman manis nya untuk Evher.

Teman-teman Evher pun hanya melihat kejadian di depannya ini.

"Lo gak jago buat bohong. Gue tau lo ketakutan kan?" Dengus Evher yang melihat Vela seperti orang ketakutan yang sembunyikan.

"Mungkin lo bisa bohongin Sandi, Bran, Ando, dan yang lain. Tapi lo gak bisa bohongin gue." Tatapan Evher sangat tajam dengan tatapan  Vela.

"Lo Tuhan? Bukan kan! Jangan sok tau dengan masalah orang!!" Vela menekan di setiap kalimatnya, air mata nya tiba-tiba menetes tanpa ada aba-aba.

"Gue emang bukan Tuhan. Gue juga bukan ahli psikolog. Tapi gue tau.." Kalimat Evher terjeda.

"Tau apa? Tau masalah gue iya?!!"

"Gue gak tau masalah lo karena lo gak cerita sama gue!"

"Lo siapa gue?! Lo siapa gue yang harus banget sampek gue cerita ke lo tentang masalah ini!"

Sementara teman-teman Evher hanya bisik-bisik dan berasumsi sendiri. Air mata nya begitu deras dan sangat deras.

"Gue..gue pengen ketemu Andra!! Gue pengen banget ketemu Andra Vherr!!" Evher hanya mengerutkan kening, Andra siapa dia? Sampai membuat Vela seperti ini.

"Andra siapa?" Pertanyaan Evher tidak dijawab, Vela hanya sibuk menangis dan sesekali menelfon seseorang lewat handphonenya.

Evher merasa iba dengan Vela, cewek aneh yang biasanya gak bisa diam ternyata sekarang bisa menangis sekencang ini.

"Tolong anterin gue Vher, gue mohon sama lo anterin gue ke Andra. Gue pengen lihat Andra Vher. Gue mohon." Suara nya begitu serak dengan diiringi isakan yang dalam.

Evher berpikir, apa maksud dari ini semua? Evher sama sekali tidak paham.

Vela memegang tangan Evher dan memohon untuk diantarkan ke rumah Andra.

"Iya oke gue anterin. Lo jangan nangis kayak gini. Gue anterin kok." Evher mengambil kunci motor nya dan pergi meninggalkan teman-temannya untuk menemani gadis aneh ini.

***

Di motor, Vela hanya diam seribu bahasa dan menangis mengeluarkan air benih di mata nya. Vela tidak berpegangan dengan Evher seperti di drama-drama. Vela hanya duduk dan entah pikirannya telah pergi.

Evher yang melihat kelakuan Vela di kaca spion menjadi sangat sedih juga. Evher semakin kepo dengan orang yang di maksud yaitu Andra.

Evher mengikuti petunjuk jalan yang diberikan Vela. Evher tidak ingin mengajak ngobrol Vela karena dia takut jika akan menambah beban Vela.

Motor merah ninja Evher telah berhenti di depan rumah sakit yang besar. Evher hanya melihat Vela geleng-geleng karena Vela telah meninggalkan nya dahulu.

VELAEVHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang