Belajar Bersama

24 4 5
                                    

Bel SMA Merpati Muda mengguncang siswa-siswi nya, keadaan yang semula tenang berubah menjadi ricuh dan banyak segerombolan siswa keluar dari gerbang.

Berbeda dengan Vela dan Evher yang harus tetap berada di sekolah lebih tepatnya di perpustakaan untuk menyiapkan diri menghadapi olimpiade dadakan.

"Gue harus lebih dulu nih dari cowok gila itu." Vela mengangkat telapak tangannya untuk tos dengan kedua sahabat nya di kelas Kilen dan Sela.

Vela pergi meninggalkan Kilen dan Sela yang mungkin akan di ikuti oleh Naya dan Linda.

Kaki Vela mengikuti alunan kanan kiri yang semakin cepat, berlari ya sekarang Vela sedang berlari supaya lebih dulu dari Evher.

Ceklek

Suara pintu perpustakaan dibuka oleh gadis cantik dan sekarang telah menjadi primadona di sekolah nya.

Vela memasuki perpustakaan, ternyata cowok gila yang di maksud Vela ternyata belum datang. Vela bernafas legah melihat kondisi di sini.

Vela memasuki ruang perpustakaan tengah, dahi Vela tiba-tiba mengerut.

"Kok..kok banyak anak OSIS sih disini?" Lirih sekali Vela mengucapkan dan bertanya pada dirinya sendiri.

"VELA!!" Teriak salah satu anggota OSIS yang sedang berada di ruang tengah tersebut membuat semua orang menatap Vela.

Vela semakin bingung, siapa yang telah memanggilnya tadi. Dia cantik tapi Vela tidak mengenalinya.

"Eh cewek aneh! Lo telat 2 menit lebih 5 detik!" Vela menoleh ke suara familiar itu. Evher, Vela tidak bisa mendahului Evher padahal Vela berpikir Evher akan terlambat, justru realita nya malah sebaliknya.

"Lo..lo uda ada disini ya? Hehe." Sedikit merasa tidak enak dengan cowok yang berada di kursi paling tengah. Evher sedang melakukan rapat, entah apa yang dibahas.

"He he he, kok lo masih bisa ketawa sih!! Cepet ambil buku lo!" Semua orang yang berada di sana bingung dengan perlakuan Evher. Tapi, Evher memang cowok yang sangat adil, bijaksana, dan bertanggung jawab. Oleh karena itu dia terpilih menjadi Ketua OSIS.

"Enak ajah si lo!! Main nyuruh-nyuruh gue. Lo sendiri ngapain masih duduk di situ? Kita kan gak belajar di sini?!" Sekali lagi Vela tidak bisa kalau tidak emosi jika telah dihadapkan dengan sosok Evher.

Banyak siswi di sana yang berbisik-bisik dengan keadaan ini. Bahkan ada salah satu siswa yang merasa aneh dengan perlakuan Evher ke Vela.

"Eh lo! Berani banget sih lo bentak Evher. Dia tuh Ketos di sini. Bisa jaga sopan santun gak sih!" Bentak Putri selaku bendahara OSIS.

"Apaan sih lo! Gue cuman butuh sama Evher bukan sama lo!" Dengan tegas dan berani Vela mengucapkan itu, dia tidak takut walaupun itu senior nya.

"O jadi lo ya primadona baru kelas 10 yang sekarang uda tenar?!" Sevli bertepuk tangan dengan membalikan tubuh Vela dengan sangat kasar sampai Vela mendadak kaget.

"Lo siapa?!!" Vela tidak takut sama sekali dengan siapapun apalagi senior model Sevli.

"Wow lo gak tau gue siapa? Gue anak chirs yang lebih terkenal dari lo!" Sevli mendorong bahu kanan Vela dengan emosi meluap.

Sementara, semua orang yang berada di ruang tengah hanya menjadi penonton setia. Tidak ada yang berani dengan mereka semua.

"RAPAT BUBAR!!" Sontak semua kaget tidak terkecuali Vela, Sevli, Putri dan yang lain.

Kondisi semakin gugup, aneh. Tidak ada yang merespon Evher, hanya tetap menjadi penonton setia. Evher menghela napas sebentar lalu dia menggebrak meja nya.

VELAEVHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang