02

2K 182 5
                                    

Happy reading, fellas! ^^



Jojo kembali melakukan rutinitas keliling perumahannya yang sempat ia hentikan beberapa minggu ini. Ya, setelah kejadian penguntitan itu, Jojo tak pernah lagi keluar rumah pagi-pagi seperti sebelumnya. Ia lebih memilih treadmill dirumahnya yang dirasa sama saja khasiatnya dengan mengitari jalanan perumahan.

Lagipula, belakangan ini cuaca sedang tak bersahabat dengan Jojo maupun 'penguntit'nya. Pasalnya, hujan, panas, atau hanya sekedar angin terus datang bergantian dengan cepat dan tak pandang waktu.

Namun entah setan apa yang merasuki Jonatan Christie, pagi ini ia memutuskan untuk mengambil sepatu yang biasa ia gunakan jika ingin mengitari perumahan. Tak hanya sepatu, botol minum, armband, dan handuk kecil pun ia sampirkan di pundaknya.

Dua-tiga langkah pertama ia masih tak merasakan apapun. Tapi di langkah berikutnya ia mulai berpikir sejenak.

"Tumben banget gue keluar.. Kenapa ya?"

"Kangen lu sama si misterius yang ngikutin lu terus itu?"

"Apaan sih, anjir! Mana ada!"

"Halah! Kalo kangen tuh gausah gengsi, Jo!"

"Ada gitu orang kangen diuntitin? Ada kali, ya? Tapi yang jelas bukan gw, sih!"

Perdebatan suara hatinya dengan suara kepalanya mendadak berhenti. Ia merasa sudah gila karena berdebat dengan pikirannya sendiri.

Tapi satu hal mengusik pikirannya,






Benarkah ia rindu diuntit 'Anthony'?






Bahkan sampai sekarang ia masih tak tahu penguntitnya itu benar Anthony atau bukan.




Dan sebuah pemikiran pun mengusiknya lagi.




Kalau itu benar Anthony, untuk apa ia menguntitku?




Hal lain pun jadi merasukinya setelah keluar satu nama itu.






Sepertinya aku merindukan Anthony.






"Haish! Untuk apa juga aku merindukannya? Sebentar lagi juga ketemu di pelatnas!"


Lagipula, Jonatan dan Anthony kan tidak ada hubungan apapun.

DROPSHOT! [BADMINTON INDO] [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang