Iya gue tau gue durhaka. Tapi luka bisa merubah siapa saja. Termasuk gue yang berubah karena luka.
Clarissa Jeane Murder------------------------------------------------------
Clarissa berjalan santai menuju kasir dan hendak membayar makanan yang telah Keyla sahabat bawelnya makan. Setelah selesai membayar dia langsung menuju parkiran menghampiri Keyla yang sudah menanti disana.
Apakah ini masih bisa di sebut hari sialnya? Jika jawabannya ya maka terkutuk lah hari ini. Karena ketika dia berjalan menuju parkiran seorang laki laki tak sengaja menabrak nya membuatnya jatuh terduduk mendaratkan bokongnya dengan sangat tidak sempurna di lantai.
"Aw!" Rintihnya
"Kalo mau lari lari di lapangan aja mas! Ini bukan lapangan! Bukan cuma Lo yang buru buru! Liat situasi dan kondisi makanya kalo mau lari lari! Kan pantat gue jadi sakit!" Omel nya pada lelaki tersebut.
"Ga sengaja gue bener bener buru buru" bela lelaki tersebut lalu melenggang pergi melanjutkan larinya.
"Udah tau salah! Bukannya minta maaf malah nyelonong lari! Ga punya otak kali ya!" Omel Clarissa entah untuk siapa.
Setalah nya dia berjalan menuju parkiran dengan wajah garang bak macan yang siap menerkam siapa saja yang menggangu nya saat ini.
"Lo kenapa deh mukanya serem gitu?" Tanya Keyla bingung melihat sahabatnya datang dengan wajah bak macan itu.
Tanpa ba-bi-bu Clarissa menyerahkan kunci mobil nya pada Keyla. Seolah mengerti kalau banyak bertanya hanya akan menyebabkan dirinya dijadikan pelampiasan hancurnya mood sahabatnya itu Keyla memilih bungkam dan meraih kunci mobil yang Clarissa berikan. Tanpa ba-bi-bu pula Keyla langsung menjalankan mobil Clarissa menuju rumah sahabatnya. Dan sepanjang perjalanan mereka hanya bungkam. Sibuk dengan pikiran masing masing. Clarissa dengan segala emosi nya, dan Keyla dengan segala kebingungannya.
***
Mobil yang di kendarai Keyla terparkir dengan mulus di garasi rumah Clarissa. Rumah dengan gaya minimalis berlantai dua dengan cat putih dengan sentuhan sedikit abu-abu.
"Itu bokap Lo?"
Pertanyaan yang sontak membuat Clarissa mengerjapkan matanya beberapa kali memastikan laki-laki yang sedang duduk di teras rumahnya adalah Rian Murder pemilik perusahaan properti paling besar di Jakarta Murder's Group sekaligus Ayah kandungnya.
Dengan malas Clarissa menuruni mobil nya. Berjalan cuek menuju rumah nya. Dengan Keyla yang masih setia mengekor di belakang nya.
"Clarissa, dari mana saja kamu? Ayah menunggu sejak tadi." Sapaan itu terdengar menjijikan di telinga Clarissa.
"Apa peduli anda dengan saya?" Balas Clarissa tak suka. Rian hanya bisa menghela nafasnya berat.
"Ada yang ingin ayah bicarakan dengan kamu. Bisa kita bicara sebentar?" Tuturnya lagi.
"Sejak kapan anda senang mengajak saya berdiskusi tuan Rian Murder? Bukankah sejak dulu anda selalu berlaku seenaknya?" Balas Clarissa. Sungguh ia tau bahwa apa yang ia lakukan sangat lah tidak sopan dan dia bisa saja mendapat predikat anak durhaka. Tapi sudah kepalang besar luka di hatinya yang di ciptakan oleh laki-laki yang dulu menjadi panutannya.
"Tidak bisakah kamu sopan sedikit kepada ayahmu ini Clarissa?" Tanya Rian mulai kehabisan kesabaran.
"Ayah? Ayah saya sudah mati tepat 2 tahun yang lalu" setelah mengatakan hal itu Clarissa merebut kunci mobil yang sedari tadi Keyla genggam.
"Lo mau kemana?!!" Teriak Keyla tersadar bahwa Clarissa telah berjalan semakin jauh. Namun tak ada jawaban dari Clarissa dia terus berjalan menuju mobilnya dan mengendarai mobil tersebut keluar dari komplek perumahan nya.
Keyla yang bingung harus berbuat apa hanya tersenyum masam ke arah ayah Clarissa. Dia tau betapa buruknya hubungan ayah dengan anak yang satu ini.
"Eheheh om Rian, maafin Clarissa ya om. Dia lagi PMS kayanya deh. Dari tadi di sekolah juga marah marah Mulu om. Saya nih kena semprot Mulu om." Beo Keyla berusaha mencairkan suasana.
Rian hanya tersenyum. Terlihat jelas gurat kecewa di wajahnya.
"Iya key, gak papa. Kamu mau menginap disini?" Tanya Rian.
"Hehe iya om. Mama sama Papa lagi di luar kota, ngurusin kerjaan. Om Rian mau masuk?" Tanya Keyla lagi.
"Tidak usah, sudah malam. Kamu istirahat ya. Sampaikan salam om untuk Clarissa. Om pamit dulu." Setelah mengucapkan. Itu Rian berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan rumah anaknya.
Sementara Keyla yang melihat adegan tadi hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Sampai kapan di clar, Lo terus terusan benci sama bokap Lo?" Lirih Keyla seraya masuk kedalam rumah.
----------------------------------------------------------
Hello hayyyyyyy. Akhirnya aku kembali dengan segala keterlambatan :v
Semoga masih terus nunggu yaaa.
Wkwkwk
Don't forget to vote and comment
Wuhuhuhu see u on next part.
Happy reading!
And sorry for typo
#17

KAMU SEDANG MEMBACA
Definisi Bahagia[KU]
Teen FictionClarissa Jeanne Murder, seorang gadis cantik, terkesan cuek dan tidak peduli dengan sekitarnya. Banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya dia adalah gadis yang sangat ramah dan banyak tersenyum. Dan hal itu hanya dirinya perlihatkan kepada sahab...