9

15 1 0
                                    

Halohaa! I'm back!
Happy reading! ❤️
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen, terus jangan lupa share ke temen-temen kalian!

***

"Loh, loh loh loh, mobil gue mana???" tanya Clarissa entah pada siapa. Dia sedang berada di parkiran, tepat di tempat dirinya memarkirkan mobilnya tadi pagi sebelum menjalani hukuman dari pak Togar.

Namun, yang dirinya temui hanyalah halaman kosong yang nyaris kosong karena masih ada satu motor tidak jauh dari posisinya berdiri sekarang.

"Bentar bentar, coba gue inget-inget dulu, tadi abis parkir, terus turun terus...." Clarissa menepuk keningnya sendiri saat teringat sesuatu. Dirinya baru ingat bahwa tadi pagi setelah parkir, dia menyerahkan kunci mobilnya pada Keyla.

Selalu begitu setiap mereka berangkat bersama. Clarissa pasti memberikan kunci mobilnya pada Keyla. Atau kalau kalau Clarissa lupa memberikannya pada Keyla, Keyla lah yang akan menanyakan dimana kunci mobilnya dan dengan segera meminta nya dari Clarissa, mengamankannya. Clarissa memang benar-benar pelupa, jadi dirinya tidak mau mengambil resiko kalau kalau lupa menaruh kunci mobil di sembarang tempat.

Ah! Ngomong-ngomong Keyla, Clarissa jadi ingat dia harus segera bertemu gadis itu untuk meminta maaf. Dirinya keterlaluan, dan Clarissa mengakui itu.

Memilih merogoh ponsel dari saku rok nya, dan memesan taksi online. Perlu di ingat, selain pelupa, Clarissa juga mempunyai kebiasaan buruk, ketika sudah fokus pada ponselnya, maka dia tidak akan memperhatikan sekitar. Seperti sekarang, dia berjalan dengan tatapan fokus ke ponselnya, memesan taksi online. Hingga tak sadar sedari tadi ada laki-laki yang memperlihatkan nya, bahkan berdiri 3 langkah dari nya.

1

2

3

"Auh..." rintihan lolos dari bibir Clarissa. Dengan segera dirinya mendongak melihat siapa tersangka yang menyebabkan dirinya jatuh terduduk, membuat pantatnya berciuman dengan paving.

Dengusan singkat keluar dari bibirnya "Lo lagu Lo lagi, ga bosen lo gangguin gue mulu?"

Dengusan yang malah, dihadiahi kekehan singkat dari James. Iya laki-laki yang sengaja mengadang jalan Clarissa adalah James David Smith, murid baru dengan sejuta pesona nya.

Clarissa memilih berdiri yang memupuk pantatnya dari pasir yang mungkin menempel. Segera melayangkan pelototan kesal kepada James, laki-laki yang dengan sengaja membuat pantatnya mencium paving dan bukannya meminta maaf atau sekedar menolong, malah terkekeh dengan sangat menyebalkan nya.

"Lo tuh gak bosen kena semprot gue mulu?" Tanya Clarissa dengan masih memelototi James.

Yang di pelototi malah terkekeh, merasa gemas dengan gadis di hadapannya ini.

"Aduh, Lo tuh lucu banget si kalo lagi marah-marah gini, gemes jadi pengen bawa pulang, gimana gue gak betah di semprot Lo terus kalo lo gemesin gini?"

Blush pipi Clarissa merah. Ya. Pipi Clarissa merah. Karena James yang mengucapkan kalimat tersebut sembari mengacak puncak kepalanya. Hanya sebentar. Lalu Clarissa segera menyadarkan diri. Bahwa dia tidak boleh termakan rayuan laki-laki di depannya ini.

Carissa menepis tangan James yang masih berada di puncak kepalanya "Apa si lo!" ucapnya kesal , "minggir lo! Gue mau lewat!" lanjutnya dengan masih memelototi James. Supaya laki-laki itu menyingkir.

Namun alih-alih takut dengan pelototan Clarissa James justru mengulum bibir, berusaha menahan tawa, melihat betapa menggemaskan nya wajah Clarissa.

"Hm, Yaya, silahkan lewat tuan putri" ucapnya setelah berhasil menghilangkan keinginan nya untuk tertawa.

"Tuan putri gundulmu!" Setelah mengucapkan itu Clarissa melangkah pergi dan meninggalkan James dengan pipi memerah.

***



Definisi Bahagia[KU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang