7

30 1 2
                                    

Mikir dulu baru ngomong jangan ngomong dulu baru mikir.

Yang lagi tiduran, mager-mageran, nunggu notif dari doi tapi segera sadar kalo ga punya doi, mari baca cerita ini, tekan tombol bintang di pojok sebelah kiri, gausah pake tenaga cukup di klik aja. Lalu jangan lupa Comment dan Share ke temen temen kalian!

Happy Reading

***

Tujuh lewat satu menit dua belas detik mobil Clarissa sampai tepat di depan gerbang sekolah tercintanya. Ya, tepat saat satpam sekolah tercintanya itu menutup gerbang sekolahnya.

"Kaannnnnnn!!!! Telatttttttttttt!!!! Gara gara elo nih! Ish! Males gue ketemu sama pak Togar!!!" Keyra misuh-misuh sangat kesal karena Clarissa berhasil membuat nya terlambat dan akan segera berurusan dengan Pak Togar.

Sedangkan Clarissa mendongakkan kepalanya keluar lewat kaca mobil. Mengabaikan keluhan Keyla. Dirinya memperhatikan dengan seksama keadaan gerbang depan, memastikan apakah Pak Togar sudah berdiri memasang tubuh di depan gerbang atau belum.

"Tenag Key, Pak Togar belum dateng, gue mau negosiasi dulu sama Pak Asep, Lo diem aja disini, kita pasti lolos!! Tenang aja."

Setelah memastikan dengan baik dan teliti bahwa Pak Togar belum terlihat menampakkan dirinya, Clarissa turun dari mobililnya. Dengan sedikit tergesa-gesa dia menghampiri Satpam sekolahnya yang sedang menggembok gerbang.

"Pak Asep!" Sapaan setengah teriak itu membuat satpam sekolahnya alias Pak Asep melonjak kaget saat Clarissa memanggilnya.

"Aduh Neng! Bikin bapak kaget aja!" Clarissa hanya nyengir kuda saat Pak Asep menguluh elus dadanya masih kaget.

"hehehe, maaf Pak! Saya boleh masuk ya Pak yaaaaaa" pinta Clarissa pada Pak Asep

"Gabisa neng! Ini kan udah jam tujuh lewat!"

"Ya ampun Pak! Saya tadi sampai sekolah jam tujuh lewat satu menit dua belas detik Pakk"

"Telat tetep telat neng, gak bisa! Nanti saya kenal omel Pak Togar."

"Ya ampun Pak Asep yang ganteng baik hati tidak sombong dan punya istri cantik, tolongin saya dongggggggggg! Lagian kan Pak Togar gak ada paaaaak!"

"Siapa yang kamu bilang tidak ada Clarissa?!!" Suara bariton yang baru saja menyahut membuat Clarissa dan Pak Asep secara bersamaan mendongakkan kepalanya.

MATI LO CLARISSA! Umpatnya dalam hati melihat Pak Togar yang sudah berdiri dengan gagahnya bagai Arjuna yang siap mencari cinta. Menatap Clarissa dengan tatapan siap menelannya hidup-hidup.

"eeehhh ada Pak Togar, udah lama disitu pak?" cengiran polos Clarissa keluarkan berharap semoga Pak Togar tidak murka.

"Tidak usah cengar-cengir sok manis kamu itu! Kamu kira dengan cengiran kamu itu kamu bisa selamat dari hukuman saya karena terlambat ha?!!" Clarissa terlonjak kaget karena suara Pak togar yang setengah berteriak itu.

"sudah-sudah cepat kamu masuk dan berbaris itu disana di sekumpulan murid murid malas yang suka terlambat!! Cepat!"

"iya pak iyaaa, gak usah teriak teriak saya denger kok pak"

Clarissa kembali kedalam mobilnya dengan wajah ditekuk. Harusnya dia tadi lebih memperhatikan secara detail apakah Pak Togar benar-benar tidak ada atau ada tapi sedang mengurus murid murid lain yang nasibnya sama sialnya dengan dirinya, bahkan bisa dibilang mereka lebih sial karena beberapa dari mereka mungkin hanya terlambat dua belas detik atau sepuluh detik. Memang sekolah tercintanya ini benar benar ddisiplin tingkat tinggi. Bahkan pernah salah satu siswanya terlambat hanya dua detik tetap dihukum, bayangkan saja hanya terlambat dua detik.

"Gue bilang juga apa! Pak Togar pasti ga bakalan bikin kita lolos! Ngeyel si lo! Ah tau gini kan kita bisa bolos aja! Ngeyel banget si lo aissshhh!!" Belum sempat Clarissa mendaratkan bokong cantiknya di kursi kemudi omelan Keyla teman tercintanya sudah kembali terdengar.

Clarissa mendengus menahan kesal, "diem lo! Berisik!" ucapnya lalu menjalankan mobilnya menuju parkiran khusus murid terlambat.

***

Toilet sekolah bagian belakang, dekat dengan gudang sekolah adalah toilet terjauh se SMA 17 yang paling malas untuk di datangi, bukan hanya karena letaknya yang jauh tapi juga bau menyengat yang sudat pasti langsung masuk kedalam indera penciuman siapapun yang masuk kedalamnnya. Ya bayangkan saja, toilet ini jarang di kunjungi sekalinya di kunjungi dan di pakai untuk buang hajat atau buang air kecil kadang airnya mati, tidak menyala, dan sebagainya. Sekalipun airnya menyala tidak ada yang berinisiatif untuk membersihkannya, bahakan tukang bersih bersih sekolah. Ya apalagi alasannya selain jarang di kunjungi tadi. Jadi, silahkan saja berimajinasi sendiri tentang bagaimana bau dan menjijikannya toilet ini.

Dan disinlah Clarissa, dan deretan murid terlambat lainnya terdampar. Setelah mendengarkan ceramah dari Pak Togar yang sangat panjang dan membuat gendang telinga nyaris pecah karena Pak Togar berbicara dengan setengah berteriak. Ya maklum saja Pak Togar ini memang orang Medan yang berkuliah dan berakhir bekerja di Ibukota sebagai guru kedisiplinan di SMA 17.

Berbekal kain pel seember air dan cairan pembersih kamar mandi Clarissa dan deretan siswa 'teladan' tersebut membersihkan toilet yang super bau ini.

Beruntungnya mereka karena toilet ini hanya memiliki dua bilik. Jadi, mereka tidak perlu repot repot untuk berlama-lama membersihkanya. Namun diwaktu yang sama, mereka juga sangat sial kerena dua bilik tersebut sangat bau dan sudah berkera di lantai dan bak mandi nya.

"jijik banget gue sama ini toileetttt! Anjir anjir anjir" umpatan lolos dari bibir Keyla.

Clarissa yang sedang menyiram cairan pembersih ke lantai toilet hanya bisa geleng geleng kepala. "kalo lo diem, terus fokus bersihin ini gabakal lama, udah kerjain aja si bawel lo" ucap Clarissa sambil menggosokkan kain pel ke lantai yang sudah di beri pembersih tersebut.

Merasa kesal akan ucapan Clarissa yang seenak jidat Keyla melolot menatap Clarissa "lo pikir gara gara siapa gue telat begini hah!"

Clarissa hanya mengendikkan bahu malas "ya lo kan bisa berangkat sendiri kenapa harus repot repot bangunin gue?!!"

Keyla benar benar kesal kali ini dia menendang ember yang ada di depannya sampai membuat beberapa orang yang ada di dalam toilet tersebut menghentikan kegiatannya. Menyaksikan adegan apa yang selanjutnya akan terjadi. "lo tuh ya! Gak tau terimakasih banget si! Masih untung gue bangunin!" ucap Keyla penuh amarah.

Clarissa yang sudah kesal sejak kepergok Pak Togar di gerbang tadi langsung balas melotot di depan wajah Keyla "Ya lo pikir gue minta lo buat bangunin gue hahh!!" bentakan lantang Clarissa keluarkan. Dirinya sudah kepalang kesal.

Keyla yang tadinya terkesiap kaget mendengar bentakan lantang Clarissa langsung menormalkan ekspressinya yang sempat kaget "OH JADI GTIU! YAUDAH GUE GAK BAKAL GANGGU LO LAGI! JAUH JAUH LO DARI GUE!" bentak Keyla kasar lalu membanting pel yang sedari tadi dirinya pegang erat untuk menahan amarah. Melangkah pergi meninggalkan Clarissa dan orang orang didalm toilet yang menatapnya ngeri.

Clarissa tersentak saat menyadari Keyla pergi. Dirinya segera tersadar bahwa dia tadi sudah terlalu kelewatan. Harusnya dia tidak seperti itu. Clarissa hendak mengejar Keyla, namun satu tangan berhasil menahan tangannya. "jangan di samperin dulu, biarin dia tenang, lo juga tenangin diri lo dulu. Kalo lo kesana sekarang yang ada lo makin ribut sama dia."

Tatapan sengit jelas Clarissa tunjukkan pada pemilik suara bariton tersebut. Sesosok laki-laki yang sempat membuat dirinya kesal kemarin karena tingkah 'sok kenal'nya itu.

Clarissa menghempaskan tangan laki laki tersebut dengan kasar "gak usah sok tau lo! Laki laki berengsek!" umpatnya dengan kasar seraya meninggalkan toilet berusaha mencari Keyla.

Sempat terkesiap sesaat mendengar Clarissa mengumpat. Namum setelahnya Laki laki tersebut tersenyum "gue jadi penasaran lo itu ketus cuma sama gue atau sama semua orang?" ucapnya bermonolog lalu melanjutkan hukumannya.

***

Definisi Bahagia[KU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang