5

14 2 0
                                    

Aku bukan malaikat, jadi wajar saja kan bila aku punya rasa benci?

***

"Brengsek!" Umpatan kasar keluar dari bibir cantik nan mungil Clarissa sembari membanting dirinya ke atas kasur queensize nya, dia benar-benar kesal saat ini, semua emosi berkumpul di kepala nya, siap meledak kapan saja.

"Clarissa, are you oke?" Ketukan serta suara lembut yang berasal dari luar kamar gadis cantik itu terdengar, tapi si empunya kamar tetap diam.

Ya, setelah bertemu dengan daftar orang yang tidak ingin di temui nya sejak 2 tahun lalu benar-benar membuatnya kepalang emosi, kesal, dan sakit hati di saat bersamaan. Pergi adalah jalan terbaik yang dia bisa lakukan, menghindari segala tindakan yang akan menyebabkan nya semakin dicap durhaka.

"Clarissa? Gue boleh masuk?" Sekali lagi suara dengan nada bicara yang sangat lembut di keluarkan oleh gadis yang sedari tadi masih setia berdiri di depan pintu kamar Clarissa.

Menghela nafas berat akhirnya Clarissa memutuskan untuk bangkit dari queen size nya. Dengan malas memutar kunci dan membuka kenop pintu, menampilkan wajah khawatir Keyla, sahabat nya.

Keyla, yang tau bahwa sahabatnya sedang sangat tidak baik baik saja itu, langsung masuk dan memeluk Clarissa erat.

"Everything's gonna be oke Clar, trust me!" Ucapnya di sela sela pelukannya.

Clarissa yang dipeluk dan di tenangkan seperti itu menghembuskan nafasnya kasar, menenangkan diri, menyurutkan emosi yang sedari tadi menghampiri nya.

Segera tersadar bahwa diantara banyak nya orang yang berusaha menghancurkan kebahagiaan nya, masih ada satu orang yang akan dengan kerasnya berusaha membahagiakan.

Keyla melepas pelukannya seraya menatap Clarissa lembut, lalu tersenyum. Senyum yang mampu membuat kedua sudut bibir Clarissa ikut terangkat.

"Thank you Key, udah selalu ada!" Ucap Clarissa dengan tulus.

"Apapun, supaya Icha yang gue kenal kembali seperti dulu!"

Senyum yang semula terbit di bibir Clarissa mendadak lenyap begitu saja. Mendengar nama itu disebut. Memilih melangkah ke ranjang empuknya. Keyla yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum kecut. Menyadari kebodohannya, tapi dirinya memang benar benar rindu Clarissa nya yang dulu, Icha nya.

***

Hallo! Saya kembali setelah sekian lamaaaaa. Part ini pendek aja ya. Hihi
Serius deh, buntu banget mau lanjut ini, terus ya karena kurang semangat juga:( huhu doain aku supaya semangat terus ya! Hehe

Udah mulai keliatan ya konflik nya dikit dikit heheheuuu.

Udah ah gitu aja , happy reading gaisss!

Luvyu!❤️

Definisi Bahagia[KU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang