Patience

1.7K 66 8
                                    

Happy reading ^^


SinB POV





**PIT PIT PIT PIT PIT** (bunyi tombol kunci apartemen)

CEKLEK

Akhirnya....setelah berminggu-minggu di luar kota, aku bisa kembali ke apartemenku lagi. Huah...tentu melelahkan. Berkutat dengan banyak proyek dan meeting, membuat kepalaku pusing. Bagaimana bisa bos menyebut itu refreshing ? hanya karena kita tidak bekerja di kantor dan berpindah ke luar kota, dia menyebut itu refreshing. Huft....

Dengan jalan santai, aku menuju sofa dan merebahkan pelan punggung dan bokong ku. Ah...tidak ada yang lebih nikmat dan menyenangkan selain duduk santai di sofa kesayanganku. Kutaruh koper pakaian persis di sebelahku, setelah itu melepaskan jaket yang aku pakai. Tiba-tiba saja...aku dikagetkan sebuah pelukan serta kecupan di pipi kananku.

CUP

"Selamat datang chagiyaaaa", ucapnya dengan nada manja. Ah aku suka suara manjanya.

Oh...iya. Aku belum sempat cerita ya ? Dia yang memelukku adalah kekasihku..Yerin...Jung Yerin...kami sudah menjalin hubungan selama 8 tahun, sejak kami sekolah hingga sampai sekarang. Lama bukan ? yap....dan selama itu juga aku....menjebak dia dalam hubungan tanpa ikatan resmi. Bukan..bukan berarti aku tidak mengakui kalau dia kekasihku. Ayolah....pria mana yang tidak mau mengakui kalau Yerin adalah kekasihnya ? Wajahnya yang cantik dan kulitnya yang putih bersih. Ah, aku bukan tipe yang melihat luarnya saja kok...Dia juga berhati baik, jujur dan humoris. Baik luar dan dalam, dia benar-benar Perfect !

Aku sudah mengenalkan dia kepada siapapun. Ke rekan-rekan se kantorku, kepada sahabatku, si duo tiang Sowon Hyung dan Yuju Hyung, bahkan kepada eomma ku sendiri. Yang kumaksud menjebak dia dalam hubungan tanpa ikatan resmi adalah.......













"SinB...kapan kita menikah ?"





Tiba-tiba saja dia mengucapkan hal sensitif itu lagi di telingaku. Argh...rasanya aku mau menutup telingaku rapat-rapat agar kalimat itu tidak meracuni pikiranku. Aniya aniya aniya...aku tidak akan menampar atau memukul dia.

Aku menatap ke wajahnya yang berada di sebelah kananku, lalu membalas tatapan pengharapannya dengan senyuman yang kubuat manis...semanis mungkin.

"semoga nggak ketahuan..semoga nggak ketahuan..."



"SinB...sampai kapan ? Aku bosan dengan status kita selama ini. Aku mau kau menjadi suamiku....", ucapnya lagi. Sepertinya senyumanku ketahuan dibuat-dibuat -.-

"Sebentar chagiya..oke ? kau harus bersabar....", BODOH HWANG SINB...BODOH !!! kau sama saja memberikan dia harapan palsu. Mana mungkin aku akan menikahinya....lebih baik seperti ini saja. Aku takut...sungguh sangat takut...

Sepertinya aku harus pengakuan dosa sehabis ini. Maafkan hamba ini...sudah menyakiti hati seorang gadis baik-baik dengan memberikan harapan palsu....

Tiba-tiba dia beralih menuju pangkuanku, dia mendudukan diri di atas paha ku lalu melingkarkan tangannya di leher ku sesekali mengusap leherku sampai ke pucuk kepalaku. Aih...apa-apaan ini...kenapa dia seperti ini 😶

Eits...dia mulai menyeringai dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Hidungnya menyentuh hidungku, lalu dia menggosok pelan hidungku dengan hidungnya.

"Wae ? aku menggemaskan ya ? ahahaha"

"Uhm......tentu...calon suamiku selalu menggemaskan..."

Tanganku beralih menuju pinggangnya yang ramping. Kedua ibu jariku kini mengusap perut ratanya yang masih tertutup oleh kaos tanpa lengan yang ia pakai. Kuakui....dia benar-benar seksi malam ini.

Short Story SinRin (SinBxYerin) H.E.B x J. Y.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang