No Matter What pt2.

448 40 3
                                    

Update malam senin memang mantap :v
Selamat membaca ~
.
.
.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, mereka lewati bersama. Eunbi adalah seorang pekerja kantoran biasa. Kegiatan utamanya ada 2, yaitu bekerja dan merawat calon istrinya yg telah menderita kanker saraf sejak kecil.

Awalnya Yerin memang sedikit parah. Sekitar 1 tahun yg lalu di tempat asal Yerin, dokter mulai mendiagnosis lagi kalau kanker yg di derita mulai mengganas lagi yg menyebabkan kesalahan fungsi pada saraf dan otak. Membuat Yerin hanya mampu terbaring.

Yerin segera dilarikan ke rumah sakit besar yang lebih memiliki fasilitas memadai untuk menangani penyakit Yerin. Tetapi dengan konsekuensi, Yerin beserta Appa satu2nya harus mau pulang pergi dari daerah asalnya menuju pusat kota meskipun jauh.

Singkat cerita, Yerin bertemu dengan Yewon yg saat itu msh menjadi mahasiswi praktik di rumah sakit tempat Yerin menjalankan perawatan.

Dan pertemanan Yerin dgn Yewon mengantar sebuah kisah jatuh cinta dengan sahabat Yewon.

Hwang Eunbi...

Seperti pagi2 sebelumnya, Eunbi selalu bangun terlebih dahulu. Sebelum membangunkan Yerin, Eunbi menyiapkan sarapan.

"Hmm....apa hari ini aku ajak Yerin pergi ya ? Lagipula ini kan hari liburku dan Yerin sedang off ke rumah sakit....", Eunbi bermonolog, memikirkan rencana untuk menghabiskan waktu hari ini.

Eunbi berjalan menuju kamar Yerin berada, Eunbi mendapati Yerin yang sdg termenung menatap kasurnya.

Terdapat banyak rambut rontok...

"Sayang...sudah bangun hum ?", Eunbi menghampiri Yerin sambil mengecup pipinya.

"Eunbi...ra..ra..rambutku...mulai rontok...", Yerin mulai was2 tatkala efek dr kemoterapinya mulai muncul.

Eunbi melihat Yerin yg sedang mengumpulkan rontokan rambutnya di kasur nya yg memiliki sprei putih. Begitu jelas dan banyak.

"Sayang jangan dipikirkan oke ? Pasti akan tumbuh lagi kok...", hibur Eunbi sambil merangkul Yerin.

"Aa...neee...pasti tumbuh lagi kaan ?", ucap Yerin sedikit lesu.

"Mandilah dulu, aku tunggu disini. Setelah itu kita sarapan dan pergi kencan."

"Eh kencan ? Kemana ?", Yerin sedikit bingung dgn rencana kekasihnya yg tiba2.

"Ikut ajaaa....ayo mandi dulu.".

"Tapi.....", lanjut Eunbi lalu sambil menunjukan bibirnya, kode keras meminta vitamin paginya dari Yerin.

Yerin memberikan senyuman, dengan perlahan Yerin memajukan wajahnya.

Namun....

"Shireoo..weeee", Yerin hanya pura2 ingin mencium Eunbi. Dengan cepat Yerin bangkit. Namun, Eunbi merespon gerakan Yerin tak kalah cepat. Eunbi menahan lengan Yerin sehingga membuat Yerin jatuh ke dalam pelukan Eunbi tepat di atas kasur Yerin.

HAP

Eunbi merangkul pinggang Yerin. Yerin yang menindih Eunbi hanya bisa terkejut dan menopang tubuhnya dengan memegang dada bidang Eunbi.

"Mau nakal yaaa ? Main kabur2 aja.....Jung Yerin harus dihukum ~", wajah mereka cukup dekat bahkan hidung mereka bersentuhan.

Eunbi segera membalikan posisinya dan menyerbu Yerin dengan kelitikan maut ala Eunbi.
"Kyaaaaa Eunbiiiiiii....geli hihihi...ahahahaha hentikan sayaaanggg.", Yerin menggeliat kesana kemari karena kelitikan Eunbi di perut sangatlah geli ! Setelah selesai menyerang dengan kelitikan, Eunbi dgn cepat mencium Yerin.

Chup

"Mandi sana...bau..".

.
.
.

Mereka sudah sampai di sebuah taman bermain indoor yang berada di pinggir kota.

"Woaa...aku tidak pernah tahu ada  taman bermain sebesar ini di dalam...", Yerin terpukau melihat betapa besarnya tempat ini sehingga mampu menampung wahana2 yg ada.

"Ini baru saja buka beberapa bulan yg lalu, ayo kita coba terowongan itu.", ajak Eunbi ke sebuah wahana yg aman.

Atau biasa disebut, Love Tunnel.

Mereka berdua menikmati perjalanan Love Tunnel. Begitu tenang, penuh dengan cahaya serta dekorasi romamtis dan iringan2 musik romantis di dalamnya. Kurang romantis apa coba ?

"Eunbi....", ucap Yerin menginterupsi.

"Ne sayang ?"

"Kalau aku besok mati, apa yg akan kamu lakukan ?", pertanyaan Yerin sempat membuat Eunbi terkejut.

"Kenapa kau mengatakan begitu ?", Eunbi mengubah posisinya yg memeluk Yerin, kini menghadap kepada Yerin.

Yerin hanya menunduk lemah, tidak sanggup melihat tatapan Eunbi. Yerin tahu, pasti Eunbi tidak suka dengan pertanyaan bodoh Yerin.

"Maaf......Eunbi.", sesal Yerin.

Eunbi diam. Yg hanya dilakukan Eunbi adalah menggenggam tangan Yerin dan menciumnya.

"Jangan katakan itu...kau tahu aku sangat...sangat tidak suka.", ucap Eunbi pelan.

"Karena hanya Tuhan yg tahu umur kita, marilah kita menjalani apa yg harus kita jalani, sebaik mungkin."

.
.
.

"Wuaaah.....tadi itu benar2 kencan yg asyik. Terimakasih Eunbiku sayaaanggg ~", puji Yerin sambil bergelayut manja di lengan Eunbi.

"Tidak perlu berterimakasih. Sudah tugasku untuk selalu membahagiakanmu sayang.", Eunbi menarik gemas hidung Yerin.

.
.
.

"Sayang sudah bangun ? ada apa ?", Eunbi yg seperti biasa sdh bangun terlebih dahulu harus mengecek keadaan Yerin di kamarnya. Lagi2 dia mendapati Yerin yang meratapi kasur putihnya.

"Eunbi...ini sdh yg kesekian kali.....dan lihat...rambutku mulai berkurang....", Yerin menatap nanar rambut2nya yg gugur di sprei, merasa frustasi karena rambutnya yg rontok secara berkala dan tidak dpt tumbuh dgn baik lagi.

Saat Eunbi hendak mengelus puncak kepalanya, Yerin menghindar. "Jangan sentuh kepalaku !", ucap Yerin sedikit menaikan nadanya. Eunbi kemudian mengurungkan niatnya, melihat kekasihnya berkata seperti itu.


"Hiks....hiks.....wae Eunbi...wae ???? Aku tidak mau....hiks hiks....aku malu....hiks.", dengan cepat Yerin memeluk Eunbi. Menyembunyikan wajahnya di dekapan Eunbi karena rasa malunya.

Sekarang dia tidak cantik lagi...itulah yg ada dipikiran Yerin.

Rambutnya terlihat tipis, bahkan beberapa bagian sdh menampakan kulit kepalanya.

Eunbi hanya bisa membalas pelukan Yerin tanpa berkata sepatah katapun

.
.
.

TBC

Short Story SinRin (SinBxYerin) H.E.B x J. Y.RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang