Nama :
1. Risma Ayu Rahmawati
2. Aini Maghrotul Hanifah
Judul : Real Heart
Genre : teenfiction
Jumlah words : 362 word• happy reading •
‘’Dek,yang cewek.Kalian bisa masak?’’
Melody hanya nyengir.Aku mendongak memperhatikan Al di depanku, ditangannya ada sebatang rokok dan di telinganya juga ada.
‘’Ya bisa, kalau masak yang ringan ringan gitu.’’ Kataku.
‘’Gapapalah, daripada tahun kemarin, masak tempe aja gosong.’’
Kak Clara mendengus pelan,menggeplak Jordan yang sibuk tertawa. Selintas, terlihat di bayanganku kak Clara yang tomboi memasak tempe hingga hangus.
Katanya, setiap tahun selalu ada diklat.
Seperti ekskul lain. Hanya saja,ini sungguh berbeda. Diklat dimana kau bebas melakukan apa saja hanya ada anggota, tidak ada pembina.Memangnya guru siapa yang mau jadi pembina ekskul illegal yang katanya hanya bisa menghamburkan uang, urakan, preman.
‘’Tenang aja, kita nyewa villa kok dek, dua malam lah. Kita have fun.’’Adhis menyeringai, mungkin mau mengulang apa yang terjadi tahun lalu.
‘’Pecah lah pokoknya. Ada minuman alkohol sampek teler.’’
‘’Yang teler cuman lo,Adhis,sama Jordhan,ya Al. Udah teler ngotot naik sepeda lagi. Tahun ini nggak boleh ada alcohol, nggak usah ngerusak adek adek lah. Disini kita keluarga. Jangan ngajak teler, bolos atau apapun itu.’’
Terlepas dari betapa terkejutnya aku tentang mereka yang pernah pesta ditemani alcohol, aku ikut tertawa melihat betapa bangganya Jordhan menceritakan acara itu.
‘’Tenang aja, kita beda kok. Tidur berjam jam dan rapat 15 menit.’’
‘’Ngomong ngomong, acara lomba basket tahun ini, gimana?’’
‘’Nunggu Nicholas balik dari Jerman dulu lah baru kita pikirin. Tau sendiri kalau kita yang minta jawabannya gimana, Nicholas kan ketua mpk pasti lebih gampang.’’
Aku mengernyit, mata Adhis Nampak sedikit menyeramkan. Seolah, ada dendam terselebung. Ada kabut pekat di matanya, kian menebal. Yang suatu saat nanti bisa saja membludak, memenuhi matanya, hatinya. Dendam yang kian membesar.
‘’Preman sekolah, supporter urakan, emangnya event basket segede gajah itu bakalan sukses tanpa kita? Semua atribut, Pernah sekolah ngasih uang?’’
‘’Semuanya dari hasil jualan kita, kalau kalian malu, mau keluar? Silahkan. kita nggak butuh yang nggak mau bantu keluarga sendiri.’’
Malam itu, pukul 9 malam di dalam X café. Aku menemukan suatu hal yang bahkan sempat aku ragukan. Aku, Caramel Declyanda, menemukan keluarga. Bukan tentang seberapa kau terkenal baik namun memiliki hati yang lebih buruk. Tentang bagaimana sebenarnya dirimu. Tidak peduli tentang pandangan orang, kau yang tidak akan meninggalkan keluargamu.
• selesai •
#AuteurFiableChallenge3

KAMU SEDANG MEMBACA
[#AFC3] Cerpen
Kurzgeschichten|• challenge ketiga: membuat cerpen •| Challenge ini dibuat untuk mengisi waktu luang ketika Auteur Fiable hiatus dalam rangka hari kemerdekaan. Yuk, simak cerpen buatan member kami.