Wajah Randi perlahan mulai mendekati wajah Fitri. Fitri gugup bukan main. Wajahnya tidak henti²nya menatap Wajah Randi takut terjadi sesuatu. Wajah randi kemudian berada disamping Fitri. Fitri bisa merasakan napas Randi yang tidak teratur. Dia mulai membisikkan sesuatu dan spontan membuat seluruh badannya menegang.
"Gue anterin pulang ya gue kasihan sama lu" Randi mencoba berbisik ditelinga Fitri yang membuat dia diam sepenuhnya.
Ckkk woyyy denger gak sih!!!!!Randi mencoba berteriak ditelinga Fitri yang spontan membuat Fitri memukul kepala Randi.
"Anjirr sakit tega banget sih!" Randi mencoba mengelus² mukanya begitupun dengan Fitri yang mengelus² telinganya. (Nanti kalo udah gede ngelus² itu eh apa ya gj ih😂)
"Lu gila ya, teriak ditelinga gue! Gue juga gak budeg sengklek"
"Lo gak nyahut sih"
"Gue gak suka dikasihani"
"Ah masa scihhh......" Randi mencoba menggombal Fitri dengan mencubit pipi cabinya itu.
Aww sakit Fitri merengek minta ampun kalau sudah ada yang terus mencubit pipinya. Bisa² ntar pipinya kaya Doraemon donk tapi gak papa yang penting lucunya😝
Fitri terdiam mulai memikirkan ajakan Randi. Fitri tipe orang yang sangat tidak suka dikasihani. Apalagi dalam hal apapun. Entah kenapa, jika ada yang berkata dan terucap kata "kasihani" terhadap dirinya. Ia akan marah dan pergi.
"Jadi gimana?cepetan bentar lagi hujan bener nih. Jangan buat gue nunggu ya! sesungguhnya Menunggu yang gak pasti itu sakit oke...."Randi berjalan menuju arah motornya dan Fitri mulai terdiam.
Kalau gue jalan ini masih jauh belum lagi bener nih mau hujan gede kayanya. Tapi masa sih gue harus nerima ah bodo ah yang penting gue balik. Fitri mulai berlari menuju arah tempat Randi dan menyetujui ajakannya. Randi tersenyum kemudian memberikan helm kepada Fitri. Fitri mengangguk dan mulai memakai helm, kemudian menaiki motor, dan merekapun pergi
" Nah udah², berenti disini aja...."Fitri menepak² pundak Randi secara perlahan menandakan agar Randi memberhentikan motornya.
Motorpun berhenti. Fitri turun dari motor, membuka helmnya, kemudian memberikannya kepada Randi. Fitri menunjuk sebuah rumah bahwa itulah rumahnya. Jika ada apa², Randi bisa menghubunginya dirumah itu. (Padahal lewat Wa,BBM, Fb,Ig bisa ya gak perlu kerumah juga wkwkw maksudnya kalau disaat Sosial Media Fitri Lagi gak aktif lagi ada keperluan mendadak sama dia, Bisa langsung dateng kerumahnya gitu)
"Yaudah gue balik dulu yah mau hujan" Fitri mengangguk dan mengucapkan terima kasih.
"Gak akan mampir dulu?"
"Nanti kalau waktunya"
Hah Fitri Bengong. Tidak mengerti apa yang diucapkan oleh temannya itu. Fitri tak menghiraukannya. Saat Randi mulai menghilang dari pandangan matanya, Fitri berjalan sedikit untuk memasuki rumah.
Assalamualaikum...mah, pah, Aku pulang.
Tidak ada jawaban. Pasti mereka sedang pergi. Fitri segera melepas sepatunya, menaiki tangga menuju kamar tidurnya.
Hah nyamannya.....Fitri merebahkan diri diatas kasur yang kecil, namun muat kalo untuk dirinya sendiri. Dekorasi kamarnyapun terbilang sederhana. Dibilang Sempit tidak kalau luas juga gak, normal aja. Beberapa buku disusun secara rapih dirak besarnya. Mulai dari buku pelajaran, novel, ataupun komik.
Fitri mulai berganti pakaian dengan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ribet. Hanya kaos sweter putih panjang dan celana selutut. Setelah itu dia mulai berjalan menuju arah dapur untuk mencari makanan apa yang akan dimakannya hari ini.
"Yah cuman gini gini aja males."Fitri menutup kulkasnya dan diam dimeja makan yang besar. Jam menunjukan pukul 7.49 PM. Matanya terasa berat sekali sekarang. Ingin saja ia tidur dan tidak memikirkan apapun.
Tok tok tok tok terdengar suara pintu diketuk. Cepat², dia berlari menuju pintu dan membukakan wah alangkah terkejutnya dia dengan apa yang dilihatnya.
"Eh, kenapa lu basah kuyup?"
Hujannya gede banget jadinya mampir kesini dulu deh terpaksa. Bolehkan?
Yaudah sini masuk cepet... Fitri membukakan pintu secara lebar dan membiarkannya masuk.
" Eh langsung aja kekamar mandi gih tuh dibelakang"Fitri menunjuk ke arah kamar mandi berada dekat dengan ruang makannya. Dia hanya mengangguk kemudian pergi.
Fitri berlari menuju kamar orang tuanya dan mencari baju yang ayahnya, untuk diberikan kepadanya. Dapat. Kaos putih tipis dan celana jeans sobek² selutut. Sudah lama ayahnya tidak memakai pakaian ini karena ayahnya bilang ia tidak suka dengan model seperti itu.
Fitri berlari menuju kamar mandi. Refleks dengan apa yang dilakukannya, Fitri membukakan pintu kamar mandi yang tidak dikunci dan Waw pemandangan sesuatu pun terjadi. Mereka diam saling natap dan Kyaaaaaaaaaa Fitri menjerit kemudian pergi menjauh dari kamar mandi.
"Gila lo main sosor² aja gue lagi buka bukaan nih!"
"Gue gak tahu lo bakal buka baju! Nih gue bawain baju buat lo!" fitri melemparkan baju yang dibawanya kepada Randi sembari menutup matanya.
"Oke makasih." Dengan cepat Randi memakai pakaiannya satu persatu namun....
"Mana dalemnya?" Randi mengerutkan dahinya
"Dalemnya apaan?"
"Masa lo gak tahu? Daleman buat nutupin junior gue ini..."
"Junior? Lu punya anak?"
"Gila....Kolornya mana?"
Fitri bengong sontak tertawa terbahak bahak.
"Gila lu.....mau apa bekas bapa gue lu pake"
"Salah lu bawa celananya jeans kalo gak pake kolor nanti gue kesakitan"
Sengklek.....gue tadi liat bawah lu kok berdiri sih?
"Ya iyalah gue pria normal!!"
Please coment and vote for my strory🙇
Gimana?jangan bilang next ya nanti juga gak disuruh aku bakalan next kok oh ya tokohnya belum diperkenalin ya mimin lupa nih😁Nanti aja pas mau mimin nikahan ntar mimin post yaelah garing canda kok. Masih jauh juga🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
(DDMSDS 17++) Dulu Dia Musuhku Sekarang Dia Suamiku
AlteleBaca aja langsung kalo mau tau ceritanya