*26 | The Romantic Beach

204 13 10
                                    

*Seona pov*

Pantai, masih menjadi latar utama hari ini. Hari dimana aku jadi semakin dekat dengan mereka. Ditempat ini aku merasa nyaman sebab aku bersama dengan keluarga baruku.

Siapa lagi jika bukan mereka berdua belas yang selalu menjagaku dan Taerin. Nah, Kalau Taerin... saking dekatnya kami, ia sudah kuanggap seperti saudara sendiri.

Kali ini aku bersama Taerin dan yang lainnya tengah asyik menikmati pertunjukan air yang Suho lakukan. Kami semua mengambil posisi duduk di batu karang besar yang tampak kokoh. Karena Suho menampilkan kekuatan airnya, maka tidak mungkin jika kami tidak berbasah-basah ria.

Ini menyenangkan. Bajuku jadi basah kuyup setelah Suho menyipratkan air ke arah penonton. Jadilah semua yang menontonnya basah semua. Ya meskipun bajuku sudah basah sedari tadi, gara-gara ketika bermain air Jongin yang terus menyipratkan air ke arahku.

Melihat pusaran air yang melayang-layang di udara, membuat mataku membelalak takjub. Itu adalah sesuatu yang tidak pernah bisa kaulihat di Bumi. Ya... kecuali kalau kalian melihat atraksi sulap, mungkin saja akan melihat yang seperti itu. Tapi aku yakin kekuatan air Suho adalah yang terbaik!

Tawa kami kembali pecah saat Suho sengaja mengguyur Sehun yang sedari tadi tertawa melihat kami semua basah kuyup, berbeda dengannya yang sudah kering karena ia menggunakan kekuatan anginnya.

"Kau jangan menggunakan kekuatan anginmu terus, aku bisa masuk angin nanti!" Omel Tao yang berada tepat disamping Sehun.

"Suruh siapa dekat denganku?" Balas Sehun ketus.

"Huh, anak ini benar-benar minta dihajar!" Tao mulai bangkit dari duduknya, lalu memasang tampang menantang.

"Ck, aku sedang malas meladenimu, Hyung." Aku tertawa melihat tingkah mereka berdua.

"Jangan banyak alasan cepat sana! Tao sudah bersiap," sahut Luhan sambil terkekeh geli.

"Cepatlah!" Seru Tao tidak sabar.

"Ingat jangan sampai terluka!" Yixing memperingatkan mereka.

Dan kini aku, eh maksudku kami, sedang melihat pertunjukan baru yang tak kalah menarik. Sehun dan Tao sudah berdiri berhadapan satu sama lain. Tanpa aba-aba, Sehun langsung menyerang duluan dengan terpaan anginnya yang tidak terlalu besar, namun cukup kuat untuk memundurkan Tao beberapa langkah.

Aku akui, kekuatan angin Sehun juga bukan main hebatnya. Ia bisa dengan mudah membuat angin dengan satu tangan tanpa kesulitan yang berati. Anginnya bahkan mampu menerbangkan helaian rambut kami semua hingga menjadi acak dan berantakan.

Sedetik kemudian terdengar tawa dari arah sampingku. Aku mengerutkan alis, heran dengan Jongin yang tiba-tiba tertawa.

"Kenapa?" Tanyaku heran.

Pertanyaanku ini tidak langsung dijawabnya. Taerin yang ada di samping kiriku pun menoleh setelah merapihkan rambut dengan jemarinya. Lantas ia pun ikut tertawa.

"Kalian ini menertawakan apa sih?"

"Rambutmu," jawab Taerin disela tawanya.

"Rambutku?" Aku meraba rambutku yang memang terasa berantakan. "Kenapa tidak memberitahuku?!"

Aku mencoba merapihkannya, namun tanganku terhenti karena ada dua tangan lagi yang ikut merapihkannya. Aku terdiam, membiarkan tangan itu meluruskan kembali helaian rambutku. Gerakan tangan besar yang kini menghampiri poniku ini membuatku tersenyum. Kedua pipiku ini mungkin sudah merona sejak tadi.

"Sudah rapih, Seona sudah cantik lagi sekarang," ucapan Jongin benar-benar membuatku tersipu detik ini juga. Rasanya aku ingin berteriak kencang saking senangnya.

Lost in EXOplanet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang