Ch.13

1.9K 134 26
                                    







Malam sudah menunjukkan jam 11:25KST.

Soonyoung tidak bisa tidur sama sekali karena khawatir Wonwoo yang belum pulang.
Tak seperti biasanya ia lembur selarut ini,pikir Soonyoung.

Ia mencoba menenangkan pikiran gelisah itu dengan cara mengemil dimalam hari,duduk disofa sambil menonton berita malam tv.

Brak
Brugh

"Buka pintunya,hei!" suara gebrakan pintu dan teriakan membuat lamunan Soonyoung buyar.
Ia segera menuju pintu.

Dibukanya kunci tersebut dan memutar knopnya perlahan.

Bruk

"Ya Tuhan,Wonwoo kau kenapa?!" pekik Soonyoung ketika mendapati tubuh suaminya yang langsung ambruk kedepan,tak sempat Soonyoung menangkap karena ia terlalu terkejut.

Wonwoo berusaha bangun namun selalu gagal,sembari memegangi kepalanya yang berdenyut pusing ia mencari sebuah pegangan.

Raut wajah Soonyoung saat ini antara bingung dan takut.
Ia mencoba memapah Wonwoo masuk kedalam kamar mereka,merebahkan tubuh suaminya keranjang.

Bau menyengat alkohol begitu tercium hingga menusuk hidung Soonyoung,ia tak biasa mencium bau menyengat seperti itu.
Selesai melepas sepatu serta kaus kaki Wonwoo,kini Soonyoung beranjak ingin melepas dasi kantor suaminya.
Hingga ia menemukan sebuah bercak disana.

"Won-ah,kau bermain dengan siapa? Ini tanda siapa? Won-ah,jawab aku!" Soonyoung jatuh terisak dibuatnya.

Wonwoo yang sudah tidur pun tak memperdulikan keadaan Soonyoung,yang Wonwoo pikirkan saat ini hanyalah mengistirahatkan tubuh lelahnya.

"Ugh…bau ini,bukankah--"

"SPERMA?! Kau bermain dengan siapa hiks…jawab aku Wonwoo hiks…"

Soonyoung membekap mulutnya sendiri agar isakannya tak terdengar oleh Hyunwoo.
Bayi itu sedang tidur nyenyak saat ini,ia tak mungkin membangunkan sang anak dengan suara tangisannya.

Soonyoung menggendong tubuh mungil putranya yang tertidur dalam box bayi,lalu membawanya ke kamar tamu.

Malam ini,biarlah Wonwoo tidur sendirian.
Soonyoung membaringkan perlahan tubuh Hyunwoo,menyelimutinya agar hangat.

Sedangkan Soonyoung sendiri berusaha menenangkan pikirannya,hatinya seketika hancur waktu melihat tanda kemerahan pada leher suaminya.

Ia duduk bersender pada kepala ranjang,kamar ia kunci rapat agar Wonwoo tak dapat masuk ketika sedang mencarinya.

"Aku harus tenang,besok akan kumintai penjelasan darinya."
Soonyoung menguatkan batinnya sendiri,mencoba tak berpikir buruk.














Pagi hari yang mendung.
Awan kelabu menghiasi langit,rintikan hujan mulai terdengar.
Angin diluar berhembus sejak malam hari,tidak ada kicauan burung-burung kecil seperti biasanya.

Yang ada hanyalah suara burung gagak,hewan yang dipercaya masyarakat sebagai pembawa berita duka.

Pagi-pagi sekali sebelum bumi terang,Soonyoung sudah mandi lalu menyiapkan sarapan.
Membuatkan bubur untuk Wonwoo dan teh chamomile pereda pusing.

Ia tak mau lama-lama berada dikamar biasanya,hanya menaruh nampan berisikan bubur dan teh buatannya.





Wonwoo mengerjapkan matanya yang masih terasa berat,kepalanya pun masih sedikit pusing.
Namun,aroma makanan tercium disampingnya.

Longlast(Soonwoo Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang