Ch.7

2.1K 169 2
                                    

Bulan keenam kehamilan…

Hari ini Wonwoo mengantar Soonyoung untuk memeriksa kandungannya.

Dirumah sakit keduanya langsung ditangani oleh istri Dokter Lee Seokmin,yaitu Jisoo Lee atau sebelumnya yang bernama Hong Jisoo.

"Silahkan berbaring,Soonyoung-ssi." Dengan hati-hati sekali Wonwoo membantu Soonyoung untuk berbaring.

Kemudian Dokter Jisoo mengoleskan gel ke perut bulat Soonyoung secara merata dan memulai USG.

"Ah itu anak kalian,lihat ia sedang bergerak." Wonwoo dengan setia berdiri menemani istrinya.
Mengusapi pucuk kepala dan tangan Soonyoung,sesekali mengecup puncak kepalanya.

"Apa ia laki-laki atau perempuan?" tanya Soonyoung dengan penasaran.

"Hm,kalian berharap ia berjenis kelamin apa?" Soonyoung menengok kesamping Wonwoo. Memberi tatapan kau-berharap-ia-lakilaki-atau-perempuan.

"Baik laki-laki maupun perempuan kami akan menerimanya. Yang terpenting ia sehat." Dokter Jisoo tersenyum mendengar penuturan Wonwoo barusan.

Mereka tidak seperti orangtua kebanyakan,yang selalu berharap anak pertama mereka berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

"Ia laki-laki,dan keadaannya sangat sehat. Kuharap kau tetap menjaga pola makan sehatmu,Soonyoung-ssi.
Kurangi memakan makanan cepat saji,dan sering-seringlah memakan sayur dan buah segar." Soonyoung maupun Wonwoo mendengarkan dengan seksama.

Mendengar anak pertama adalah laki-laki dan sangat sehat,Soonyoung menitikkan air mata bahagia.

Selesai USG,Soonyoung dan Wonwoo diberikan beberapa tips agar nanti ketika masa kontraksi mereka harus menyikapinya seperti apa.

"Tetap meminum susu kehamilanmu dan vitamin,tebuslah vitamin tambahan ini di apotik rumah sakit.
Ah iya,semoga proses persalinanmu nanti lancar,Soonyoung-ssi." ujar Dokter Jisoo ramah dengan senyuman kucingnya.

"Terima kasih banyak Dokter." pasangan calon orangtua itupun segera berlalu dari ruangan konsultasi tersebut.

Didalam mobil menuju perjalanan pulang,Soonyoung terlihat sangat asik melihat ponselnya.
Sesekali ia mendesis ataupun berdecak sebal,entah pada siapa ia seperti itu.

"Kau kenapa,sayang? Perlu sesuatu?" Wonwoo akhirnya menanyakan kejanggalan itu kepada istrinya.

Soonyoung baru saja ingin membuka mulutnya,akan  tetapi ia urungkan lagi.
Melihat itu,Wonwoo beralih mengusap tangan berisi Soonyoung.

"Tak apa,katakan saja." Soonyoung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Lalu memiringkan sedikit tubuhnya kehadapan Wonwoo.

"Aku ingin baju ini,Won-ah", ucap Soonyoung sembari menyodorkan suatu gambar pada ponselnya kehadapan Wonwoo.

Seketika mata tajam Wonwoo membulat,lalu segera menepi kepinggir jalan.

"Kau serius,Young-ah?"

"Aku serius. Entahlah aku sangat ingin sekali memakai baju ini,kulihat sangat nyaman." Soonyoung memainkan kedua tangannya antara gugup dan malu.
Dan menunduk takut untuk melihat kedua mata suaminya.

"Baiklah,kita ke toko baju sekarang."
Baju yang diinginkan Soonyoung adalah baju tidur berbentuk dress dengan lengan pendek.

Dress itu hanya sampai selutut saja,berwarna ungu muda didominasi warna putih gading.
Berpita pada bagian lengannya,sungguh cantik.

Soonyoung pun tak tahu kenapa ia sangat ingin baju tersebut.






















Selesai makan malam,Soonyoung lamgsung berlari sedikit kedalam kamarnya.

"Sayang jangan berlari. Kau sedang hamil." ingat Wonwoo yang melihat istrinya malah berlari menuju kamarnya yang terletak dilantai dua.

Ia sungguh merasa ngeri dan takut melihat Soonyoung yang berlari dengan perut besarnya itu.

Soonyoung langsung membuka pintu kamarnya dengan semangat.
Dibukanya lemari baju,disana sudah tergantung pakaian yang baru saja ia beli tadi siang bersama Wonwoo.

Soonyoung memasuki kamar mandi untuk mengganti bajunya,setelah selesai ia lalu keluar.
Dilihatnya dress tersebut pada kaca disamping lemarinya.

"Sangat menarik," gumam Soonyoung dengan senyuman cerah.
Tak menyadari kehadiran Wonwoo yang baru saja memasuki kamar mereka.

Wonwoo lalu melingkarkan tangannya ke pinggang sang istri dan mengusap perut buncit Soonyoung.
"Kau cantik,sayang." puji Wonwoo,namun malah mendapat sebuah cubitan pada lengannya.

"Aku ini juga laki-laki kalau kau lupa." sungut Soonyoung dan kembali mematut dirinya di cermin.

"Ya,laki-laki cantik lebih tepatnya." ralat Wonwoo.





Soonyoung bergidik kegelian saat Wonwoo menghembuskan nafas hangatnya ke tengkuk putih itu.
Soonyoung berusaha melepas diri dari Wonwoo,namun pegangan suaminya terlalu erat pada pinggang sempit tersebut.

Lidah nakal Wonwoo mulai menggerayangi tengkuk sang istri,mengecupnya sesekali mengigit kecil.
Memberikan tanda merah keunguan disana.

"Jangan memberi tanda Won,aku tak mau jika keluar memakai syal disaat hari panas." rutuk Soonyoung.

Wonwoo berhenti mengecup tengkuk istrinya,lalu membalikkan tubuh Soonyoung dengan gerakan cepat namun hati-hati.

"Eumhhh…" Soonyoung terkejut kala bibir tipis suaminya langsung menyambar bibir kecil miliknya.

Tangan Soonyoung dikalungkan pada leher jenjang suaminya,sedangkan tangan Wonwoo mengelus punggung Soonyoung dari luar.

Wonwoo tiba-tiba melepas tautan ciuman mereka,kemudian turun untuk mengecupi perut besar Soonyoung.
Sebelumnya di usap perut tersebut lalu diajaknya berbicara si jabang bayi.


"Halo baby,apakabar didalam sana nak? Sehatlah selalu,kami sangat menunggu kehadiranmu."

Duk

"Shhh.." Soonyoung meringis kala si bayinya menendang perutnya kecil.

"Ia mendengarkanmu,Won-ah." sambil mengusap perutnya yang masih terasa sakit akibat tendangan sikecil.

"Baby tidak boleh terlalu kuat menendang perut mama. Lihat,mama baru saja meringis kesakitan."

Duk

Tendangan adalah sebagai jawaban untuk ayahnya.
Wonwoo merasakan tendangan malaikat kecilnya itu,ia lalu tersenyum dan kembali mencium perut besar istrinya.

"Waktunya tidur sayang." Wonwoo lalu menuntun Soonyoung untuk berbaring nyaman pada ranjang tidur mereka.

Diselimutinya tubuh sang istri sampai pundak,kembali memeluk sembari mengusap sikecil dari luar.

Menjadikan lengan kirinya sebagai bantalan untuk si istri.

"Selamat malam papa." ujar Soonyoung riang dan dihadiahi dengan ciuman singkat pada bibir Wonwoo.

"Selamat malam juga mama dan baby," Wonwoo mencium tengkuk Soonyoung lagi setelah itu ia mematikan lampu kamar dan menghidupkan lampu tidur.






Kita doakan semoga rumah tangga mereka selalu berjalan lancar hingga hari tua tiba.


















Longlast(Soonwoo Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang