Bogor Timur dan jalanan rusaknya selalu memberikan kesan tersendiri untuk ku, belum lagi galian galian pipa yang tersebar hampir di sepanjang jalan dengan tumpukan tumpukan tanah yang cukup mengganggu di kala hujan ataupun kemarau. Keduanya merupakan salah satu alasanku untuk selalu berlomba dengan waktu untuk menghindari permasalahan nomor satu di jalanan yaitu kemacetan.
Menyusuri jalanan yang sudah hampir delapan tahun aku lewati rasanya tidak pernah membuatku merasa bosan karena aku akan menemukan banyak hal yang terkadang membuat ku ikut tersenyum disaat melihat seorang anak yang membantu ayahnya untuk mendorong gerobak tanpa rasa malu ataupun menatap iba pada seorang perempuan tua yang tertidur di depan ruko penjual martabak yang hanya beralaskan kardus dan berbalut pakaian compang camping yang mungkin tidak dapat menghalau angin malam yang menusuk.
Aku menikmati semua ini, aku mensyukuri hidupku dan aku bahagia dengan yang aku miliki ataupun yang tidak aku miliki karena aku yakin setiap orang memiliki porsi bahagia yang berbeda-beda.
Dan bahagia ku mungkin bukan dengan yang tidak dapat ku miliki, takdir sudah tertulis dan aku yakin ini yang terbaik.
Terlepas dari janji masa lalu.
Aku bahagia
Sangat.
ASSALAMUALAIKUM...
Hi temen temen, bawa cerita baru lagi kan aku padahal Aisy belum selesai hihi
Karena banyak cerita cerita yang aku bikin pas masih sekolah jadi mau aku tuangkan di sini.
Kali aja kalian suka
💛
Yadpa
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian
Short Story"Aku pernah berjanji untuk menunggu, maka kewajiban ku adalah menepati, sebab menepati janji adalah keharusan" Aku beranjak kemudian Ku lepaskan senyuman terakhir untuk nya, sebelum bendungan sungai sungai air mataku hancur. Dan dia di sana melakuka...