Aku begini bukan untuk memamerkan. Hanya mencintai keindahan kata-kata saja.
Menyukai orang yang juga mengagumi sastra.Kau tau ?
Aku begini setelah banyak menelan pahit manis kehidupan.
Namun bagi mereka yang telah merasakan berbagai rasa, aku hanya daun muda yang baru tumbuh.Tak terasa umurku sudah menginjak 18, masa merah jambu mulai menghampiri ku.
Dengan malu kukatakan aku jatuh cinta.
Pada dia.
Kau tak perlu tau!
Namanya ku disimpan di sudut hati.Jangan mengolok ku. Aku tau rasa itu lumrah dialami manusia. Namun semu dipipi ku tak kunjung hilang.
Boleh ku bertanya ?
Bagaimana mengatasi rasa ini ?Terlalu sulit jika tak diungkapkan.
Tapi ada benteng besar yang melarang.Tuhan ku jawaban atas ini semua.
Hanya doa dan ikhtiar yang selalu ku panjatkan. Semoga yang terbaik menghampiri ku.Seharusnya belum pantas aku memikirkan hal ini.
Bukan. Bukan belum pantas. Tetapi belum waktunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Twillight
PoetryCampur aduk menghampiriku. Terkadang begini, terkadang begitu. Yang jelas tak pernah ada kejelasan.Karna kejelasan yang jelas hanya milik yang sempurna. Sedangkan kesempurnaan tak ada didiri ku.Kesempurnaan hanya milik Tuhan ku. Yang Maha Kuasa diat...