04

1.2K 196 23
                                    

Sudah ke-sepuluh kalinya Bianca menggetok kepalanya sendiri sejak dia bangun tadi. Bianca menyambar ponselnya, tapi lalu melemparnya jauh jauh begitu melihat pesan yang tertera di layarnya.

"Kenapa gue tiba tiba jadian sama Theo sih kenapa? Gue harus bilang apa ke Yasmine? Gila Bianca, lo udah gila!"

Semenjak dirinya dan Theo makan malam bersama beberapa hari yang lalu, keduanya memang semakin dekat. Tentu saja Bianca tetap memasang dinding pembatas di antara keduanya, tapi bagi Bianca, Theo sudah menjadi teman mengobrol yang menyenangkan. Keduanya sering bercerita soal keseharian masing masing, masalah masing masing, atau sekedar mengobrol melantur sampai larut seperti tadi malam.

Tidak seperti biasanya, kemarin malam mereka mengobrol bukan lewat chat karena Theo tiba tiba menelfon Bianca. Bianca tidak ingat apa yang mereka bicarakan sampai akhirnya bisa berakhir seperti ini, Bianca rasa dirinya kemarin terlalu mengantuk sampai sampai tidak sadar dengan apa yang dia katakan.

Setelah berdiam diri sebentar, Bianca akhirnya mengambil ponselnya untuk membalas pesan Theo.

Theo

| morning yang official jadi ceweknya aku?
| masih setengah tidur ya? kok read doang? 😁
| nanti tunggu aku jemput ya
| kita bareng ke kampus
| love ya ♡

yo kita harus ngomong |
kayaknya ada kesalahan |

| kesalahan?

iya |
gue tunggu lo jemput ya |
































"Hai." Sapa Bianca canggung ketika memasuki Jazz silver milik Theo.

"Tadinya aku mau minta cium, tapi kayaknya waktunya gak tepat ya?" Ujar Theo sambil tersenyum.

"Udah gila?" Bianca shock mendengar perkataan Theo barusan. "Yo, gini loh, kayaknya ada yang salah..."

"Udah sarapan? Belum kan ya?" Theo sibuk sendiri meraih sesuatu di kursi belakang. "Nih, dimakan aja sambil jalan nanti."

"Yo, gue gak mau makan." Bianca menyimpan kotak bekal yang tadi disodorkan di pangkuan Theo. "Dengerin gue dulu, bisa?"

Theo menghela napas. "Sebenernya gak mau, tapi aku cowok yang baik. Kenapa?"

"Pertama, berhenti pake aku-kamu. Kedua, kita ini salah Yo, gue gak bisa. Sorry." Kata Bianca dalam satu tarikan napas.

"Bentar, pelan pelan aja ngomongnya. Santai aja kali." Theo malah tertawa.

"Yo, gue serius. Kita gak bisa bareng, gak bisa jadian gini."

"Kenapa?" Theo yang tetap tersenyum membuat Bianca semakin kesal. "Gini ya, gosip soal kita belum ilang dan kita juga sebenernya deket. Kenapa gak sekalian kita resmiin aja? Kamu sendiri yang bilang gitu kemaren."

"Gue bahkan gak inget apa yang kita omongin kemaren, lo jangan ngambil benefit dari ini dong. Gue bener bener gak bisa jadian sama lo, sorry."

"Kenapa? Alasannya apa? Buat aku ngerti atau aku gak bakal lepasin kamu."

Bianca menggigit bibirnya. "Itu... rahasia."

"Yaudah. Kamu tetep cewek aku."

"Tunggu, jangan berangkat dulu." Bianca menahan tangan Theo yang hendak mengubah gigi. "Oke gue cerita. Yasmine suka sama lo dan Yasmine itu sahabat gue. Gue gak mau nyakitin dia, jadi kita gak bisa jadian gini. Sorry banget, kemaren kayaknya gue beneran ngantuk sampe ngelantur gitu."

"Tapi perasaan kamu?"

"Perasaan? Lo emang bikin nyaman tapi engga, gue gak sayang atau suka sama lo."

"Bianca," Theo memandang Bianca. "Kamu gak mungkin nyaman kalo gak suka sama aku. Kamu lagi bingung, jadi kita jalanin aja dulu ya?"

"Yo, gue gak—"

"Kita jalanin aja dulu, gak usah kasih tau siapa siapa juga gapapa. Oke?"


















======※======

Hi! Ho!

Yap bentar lagi Jae keluar :) Maaf dan makasih buat yg sabar menunggu :)

Hope you always enjoy the ride, jangan lupa vote! 😘😘

Vacation [Jae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang