Ch 2

878 97 1
                                    



Seorang namja sedang duduk dengan menekuk kan lututnya. Kepalanya ia benamkan di antara kedua lutunya dan memeluk nya makin erat.

ingatan nya kembali dibawa pada kata kata yang diucapkan oleh seseorang yg berstatus sebagai mantan kekasih dari kekasihnya saat ini.

Badannya lelah, hati nya sakit, bingung dan bercampur aduk. Semua yang di alamni nya begitu menyesakkan hari ini.

Flashback on

Didalam sebuah kafe terlihat seorang wanita yang di yakini masih berusia sekitar 20-an. Wajah yang indah, rambut yang dibiarkan tergerai, bibir yang di polesi oleh lipstik merah muda yang membuatnya terlihat sangat cantik dan juga manis.

Ia sedang menikmati kopi yang baru saja di pesan nya dan sesekali melihat kearah jendela. Wanita itu adalah Jeon Somi, seorang anak dari CEO  dari perusahaan menaungi sebuah boy grup terkenal yaitu Swing Entertaiment.

"Apa mau mu?"

Ia mendongak saat mendengar suara datar nan dingin menyapa telinganya.

"Ck.. kau tak ada berubah nya Jihoon selalu dingin seperti itu"Somi meletakkan kembali cangkir miliknya dan menatap Jihoon yang berdiri di dekat meja nya.

"Sebaiknya kau katakan apa mau mu Somi-ssi" Jihoon muak dan sebenarnya sangat lah malas berurusan dengan wanita ini.

"Tak berniat duduk dulu.." Tawar Somi.

"Tidak perlu.."

Somi mendengus, "Duduk lah Jihoon. Kau seperti pelayan kalau berdiri di situ.."

Dengan perasaan kesal, Jihoon menuruti kemauan Somi dan duduk tepat di depan wanita itu.

"Ingin pesan sesuatu?"

"Tidak usah. Langsung saja katakan apa maumu!"

"Tanpa basa basi sekali. Tak apa aku suka.."

Wajah Somi perlahan mulai terlihat serius.

"Jauhi Woojin.." Dua kata yang di ucapkan Somi membuat Jihoon membelalakkan matanya kaget.

"Kau bilang apa?.. kau menyuruh ku menjauhi Woojin. Apa maksudmu, " Jihoon tidak tahu mengapa wanita dihadapannya ini memintanya untuk menjauhi kekasihnya sendiri.

"Jauhi Woojin dan putus kan hubunganmu dengannya,"

  "Apa kau gila, memangnya kau siapa? Berani menyuruhku menjauhi kekasih ku sendiri?" Jihoon sudah tersulut emosi. Dengan santainya dia mengatakan untuk meninggalkan Woojin.

"Aku tidak akan pernah menjauhi atau meninggal kan Woojin" tekan Jihoon.

Dia berniat pergi meninggalkan Somi.

Namun belum beberapa langkah, kata kata yang diucap kan Somi membuatnya berhenti.

"Jika kau tidak ingin menjauhi Woojin, maka jangan salahkan aku kalau kau tidak bisa melihat kekasih mu lagi Jihoon-ah. Aku akan membuat dia keluar dari grup ini"

Jihoon terdiam. Tangannya terkepal, saat ini dia benar benar sangat marah. Jika bukan karna seorang perempuan, pasti dia akan langsung menghajar wanita dihadapannya.

"Pilihan mu hanya menjauh dan memutuskan Woojin dan membiarkan aku kembali lagi dengannya atau kau harus melihatnya kehilangan impiannya selamai ini" Ujar Somi.

Menjadi seorang idol memang adalah impian woojin hingga sekarang ini. Menjadi anggota pada salah satu grup terkenal di Korea Selatan yg  memiliki banyak penggemar sudah sedari dulu di inginkan nya. Tidak mungkin harapannya itu harus pupus hanya karena keegoisannya dalam memilih.

Dia tidak tau harus mengatakan apa, lidah nya terasa kelu. Dia tidak bisa memilih, kedua pilihan itu terasa berat untuknya.

Apa yang harus dia lakukan. Di satu sisi dia mencintai Woojin dan tidak rela meninggalkan namja itu. Namun di sisi lain impian Woojin juga sangat penting untuknya.

Flashback Off

"Hiks.. hiks.. aku harus bagaimana Woojin-ah aku tidak sanggup kalau harus meninggalkanmu, tapi aku juga tidak bisa melihatmu kehilangan impianmu sejak dulu, aku harus bagaimana. Kenapa rasanya sakit sekali,"

Jihoon terisak. Kembali air mata nya keluar untuk menangisi hal yang sama hari ini.




TBC

Jangan lupa Voment dan follow MelaniTarihoran
Thankyu❤

Hurt So Good -2parkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang