Warning! typo bertebaran...Jangan lupa vote sebelum baca!
Happy reading guys...
'Klek'
Pintu kamar Ayana terbuka menampilkan sosok seorang gadis yang masih betah meringkuk didalam selimut. Ntah apa yang selalu membuatnya betah tidur berlama lama bahkan tidur berjam jam. Kadang mamanya heran sendiri apakah sang anak memliki penyakit yang serius hingga kerjanya hanya tidur setiap ada waktu senggang atau mungkin memang benar bahwa anaknya seorang ratunya'Kebo?'ntahlah mungkin Tuhan dan dirinyalah yang tahu sebenarnya.
Wanita paruh baya itu berjalan pelan menuju tirai, menyibaknya hingga cahaya ufuk dari timur masuk kesela sela jendelanya.
Perlahan tapi pasti ia mengguncang pelan tubuh sang anak. Membangunkannya agar segera berangkat sekolah,"Ayana, bangun nak! ini udah siang! kamu gak sekolah?"Ayana hanya bergumam kecil dibalik selimut tebalnya.
"Futh.. dasar anak kebo! perempuan kok susah banget sih bangunnya?"
Kembali wanita paruh baya itu menguncang guncang pelan tubuh sang anak yang masih asyik tidur dibalik selimut.
Ting tong...
Bel rumah berbunyi nyaring menandakan bahwa seseorang tengah datang kekediaman mereka. Mama Ayana--Renata segera beranjak turun dari tempat tidur anaknya. Membiarkan Ayana yang masih
bergulat dibalik selimutnya.Derap suara langkah kaki Renata menggema saat ia menuruni anak tangga penghubung lantai atas dengan bawah. Ia berjalan menuju pintu membukanya dengan perlahan tanpa menimbulkan suara nyaring. Senyum dibibir Renata mengembang kala siapa tamu yang berkunjung pagi pagi buta.
"Eh, ada nak Raka ya?" seraya mempersilahkan Raka memasuki rumah.
"Iya tante" Raka menyalami Renata dengan sopannya.
Renata sangat senang saat Ayana mempunyai seorang tunangan yang baik dan pengertian seperti Raka. Memang Tuhan selalu adil memberi seseoarang kebahagian. Saat sang mantan meninggal, Tuhan malah menghadirkan seorang pria yang begitu baik dan perhatian untuk anaknya--Ayana.
Raka mengernyit heran saat Renata tidak mengubris panggilannya sama sekali. Ia mengayun ayunkan tangannya tepat didepan Renata seraya memanggil namanya,"Tante?"
Renata tersadar dari lamunannya kala Raka mulai mengayun ayunkan tangannya diudara yang tepat berada didepan wajahnya seraya memanggil namanya. "Eh, apa tadi?"
"Tante ngelamun?"
Renata menggeleng, "Nggak kok. Kamu pasti mau ngajak Ayana kesekolah bareng kan?"
"Iya tante."
"Yaudah kamu bangunin aja gih. Tuh anak susah dibanguninnya. Emang pantes dia dikasih nama si'kebo'.
Heran tante"Renata menggeleng gelengkan kepala saat ia mengingat kelakuan putri semata wayangnya. Sedangkan Raka seberusaha mungkin menahan tawanya."Yaudah, saya keatas dulu ya tan?" Renata menganguk mengiyakan. "Habis Ayana siap siap kamu ajak kebawah ya.. biar dia sarapan pagi" lanjutnya.
Raka membuka pintu kamar Ayana. Warna pink disetiap dinding layaknya memberi kehangatan serta keceriaan. Tatanan boneka yang begitu banyak dan berjejer rapi seakan memberi senyum bagi setiap orang yang memasuki kamarnya. Sungguh tunangannya begitu feminim hingga membuat Raka semakin begitu mencintainya. Jangan salah! Raka sangat menyukai perempuan yang begitu feminim dan tidak terlalu mengikuti style seperti anak jaman sekarang. Tapi sayang, satu yang Raka tidak sukai dari diri Ayana. Ya, kebonya. Tapi memang setiap manusia tidak ada yang sempurna! karna itu, Rakalah yang akan selalu menutupi kelemahan Ayana. Begitu juga dengan Ayana yang selalu menutupi kelemahan Raka. Mereka akan selalu menutupi satu sama lain hingga terciptalah hubungan yang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten [Hiatus]
Roman pour Adolescents"Aku mencintaimu tak peduli walaupun kita berbeda ! tapi aku sadar kau layak bahagia dengannya lelaki pilihanmu. Berpura pura melupakanmu adalah caraku mencintaimu"-Elyar. "Andai aku bisa memutar waktu aku tidak mau mengingat tentangmu supaya kamu s...