6. bertemu lagi....

18 3 0
                                    

------------------------------------------------------

Nada tengah membasuhi wajahnya untuk mengurangi rasa ngantuknya akibat kurang tidur semalam, ia disuruh keluar disaat jam pelajaran karena tertidur dikelas. Ini semua gara-gara ia sibuk memikirkan seseorang yg membuatnya ingin memaki seseorang itu karena sudah membuatnya kesal.

"dasar cowok aneh, awas aja kalo sok baik lagi sama gue...". grutunya sendiri pada bayangannya yg ada dicermin toilet.

"iihhhh gue kesel... kesel!! kes---". ucapannya terhenti saat menyadari bayangan wajahnya dicermin menjadi sosok yg berbeda dia tersenyum manis sangat manis dan cantik.

"kenapa gue jadi cantik begini... ". batin Nada.

"hai.. ".sapanya pada Nada.

Nada berusaha mengerjapkan matanya berulang kali menyadari jika seseorang tengah berdiri dibelakangnya.
Nada membalikan tubuhnya mengahadap sosok yg kini masih tersenyum kepadanya.

"h-ha-hai kak Yona".

"waw rupanya lo dah tau nama gue". ucapnya dengan wajah sedikit kaget.

"i--iya kak,  tau dari temen". jawab Nada gugup.

"jangan takut-takut gitu donk,  gue bukan hantu haha... ". ucapnya tertawa renyah.

Nada ikut tersenyum canggung.

"tenang gue bukan orang jahat,  gue cuma pengen mengakrabkan diri aja sama lo, perihal kemarin gue nabrak lo gue bener-bener gak sengaja dan sekarang gue cuma ingin berteman, nama lo siapa? ". Jelas Yona kemudian mengulurkan tangannya menjabat tangan Nada.

"Nada kak". ucap Nada membalas jabatan tangan Yona.

"ohya lo gak balik kelas,  ini kan masih jam pelajaran? ". tanyanya.

Nada menggelengkan kepalanya.
"tidur dikelas.. ".

"haha.. lo dihukum? ".

Nada menyengir kuda.
"iya kak".

"yauda lo ikut gue,  gue mau ngajakin lo kesuatu tempat yg pastinya lo bakalan suka banget". ucapnya kemudian menarik pelan lengan Nada.

Tak ada tolakan dari Nada,  ia mengikuti langkah Yona yg masih menggandeng lengannya.

Yona mengajaknya menaiki anak tangga sampai ke lantai delapan karena memang Sekolah ini memiliki delapan tingkat.
Sebenarnya lebih mudah dan cepat kalau menggunakan lift tapi Yona memilih menggunakan tangga bertujuan melatih otot kakinya, mungkin.

"ini dia rooftop...indah kan? ". tanya Yona setelah mereka sampai ditempat tujuan.

Nada mengatur napasnya yg tak beraturan.
"gak sia-sia deh kita bisa sampai sini kak,  indah banget".

Yona tersenyum hangat dan duduk disalah satu tumpukan papan yg sedikit usang entah bekas apa yg jelas mereka tidak ingin tahu.

"setiap kali gue sedih, gue kesini". ucap Yona tiba-tiba.

"berarti sekarang kakak lagi sedih donk?".

"haha gak juga sih,  eh panggil lo gue aja atau gak Yona jangan panggil kakak, gue bukan kakak lo". canda Yona.

Mereka menikmati pemandangan  yg terlihat lebih indah dari atas sini ditambah terpaan angin yg sejuk.

"Yona lo suka kesini juga gak sama kak Sheren? ". tanya Nada tiba-tiba.

Deg

Nada yg menyadari perubahan raut wajah Yona langsung merutuki dirinya sendiri karena salah bertanya.

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang