Part (7)

29 3 0
                                    

------------------------------------------------------

"itu kan Nada anak kelas 10 IPA II, cantik banget yak ternyata.. ".

"iya,kira-kira udah punya pacar belom? ".

"itu cewek manis amat sih gak bosen-bosen gue liatnya".

"Astagfirullah bidadari... "

"kalo dia mau jadi pacar gue, cewek gue yg lainnya gue putusin semua, sumpah! ".

Beberapa anak cowok tengah mengucapkan apa yg mereka pikirkan setelah melihat sosok Nada yg melewatinya sesaat.

"bisa gak sih kalo ngomong dihati aja, kan gue jadi denger... ". batin Nada menggerutu.

"hai.., kenalin gue Devan". ucap seorang cowok yg tiba-tiba mengulurkan tangannya mengajak Nada berkenalan.

Langkah Nada terhenti dan menatap heran kearah cowok yg kini berdiri dihadapannya.
Cowok dihadapan Nada tersenyum manis padanya, membuat Nada mau tak mau ikut tersenyum.

"Nada.. ". ucap Nada sungkan membalas jabatan tangan cowok yg bernama Devan.

"iya gue tau... ". ucap Devan tersenyum.

Nada menaikan satu alisnya.
"lah terus kalo lo tau ngapain ngajakin gue kenalan". kesal Nada.

Hari ini Nada sedang tidak ingin bercanda dengan siapapun, dan Devan menjadi salah satu korban kekesalan Nada.

"ups galak amat jadi cewek, gue cuma pengen lebih akrab aja sama lo". jelas Devan.

"oh gitu". balas Nada cuek.

"lo tau gak sih, lo tu cewek paling cantik dan manis yg pernah gue liat". rayu Devan.

"mata lo salah liat kali.. ".

Devan menahan kesal mendengar ucapan Nada.

"ucapan lo gak enak banget yg ditelinga gue". ucap Devan kemudian berbalik meninggalkan Nada.

Langkah Devan sangat pelan ia ingin Nada menahan kepergiannya kemudian meminta maaf, karena sepanjang sejarah tidak ada yg akan menolak pesona seorang Devan Alazka.

"1...2...3...!kenapa nih cewek diem aja sih!!! ". batin Devan kesal.

Devan berhenti dan berbalik menghadap Nada yg masih diam ditempatnya tanpa minat sedikitpun menatap kearahnya.

"kenapa lo diem!?". tanya Devan.

Nada mengkerutkan keningnya bingung.

"harusnya lo minta maaf sama gue, karna lo gak seharusnya nolak gue yg berbaik hati ingin berkenalan sama adik kelas secantik elo".ucap Devan lagi.

Nada mengehela nafas berat.
"ok ok! Gue minta maaf kakak Devan yg terhormat". balas Nada kemudian berlalu meninggalkan Devan yg kaget dengan jawaban Nada.

"gila tuh cewek berani banget sama Devan".

"gue gak mungkin bisa dapetin Nada kalo seorang Devan aja ditolak".

"bahaya woy bahaya".

Ucap beberapa siswa yg melihat Devan yg diabaikan Nada begitu saja.

"lo liat aja Nada, suatu saat lo pasti jadi milik gue!!!". batin Devan.

Nada berjalan melewati koridor Sekolah langkahnya dihentakan berulang kali karena kesal.

"ishh kenapa sih itu cowok ngeselin banget, gue karungin juga lama-lama". kesal Nada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang