17

55 5 0
                                    


Semua yang aku katakan semuanya hanya seperti kaleng kosong.. aku tidak bisa melakukan apapun.. aku harusnya menjagamu saat kau masih di sebelahku tapi aku hanya bisa mengerti diriku sendiri.. egoisanku selama ini.. aku berharap itu semua lenyap.. aku tidak bisa memutar waktu ku.. aku hanya harus menerimanya.. tapi aku bahkan belum menerima nya sampai sekarang.. –LDH


“daehwiya.. bangunlah... aku membuatkan mu sarapan.. “ suara nyaring itu terdengardan suara itu asing bagi daehwi..

“hanya da aku dan markeu hyung di sini.. keluar lah.. “

Daehwi mengangkat kepalanya perlahan.. mengeluarkan kakinya dari selimut dan perlahan turun dari kamar nya..

Saat membuka pintu dia sudah melihat dua orang yang duduk di meja makanya..

Dia mendekat dengan tanganya yang masih memeluk foto yang terus dia peluk semalaman

“hei. Duduklah..” pria itu tersenyum dan daehwi hanya menurut dengan wajahnya yang masih berantakan

“aku haechan.. pacar mark.. “

“uhukk.. !!” daehwi tersedak saat itu juga.. dan menatap mark

“kenapa..?? kau tidak pernah bertanya.. jadi aku tidak memberi tau mu.. “ daehwi hanya terdiam matanya menelusuri ruangan mencari sesuatu

“mereka bertiga sudah pulang.. aku menyuruh mereka pulang.. aku tau kau tidak nyaman.. “

Daehwi hanya menunduk..

Tanganya menyendok mie yang ada di depanya..
Beberapa saat setelah itu air matanya mulai jatuh lagi.. tanganya tidak mau berhenti menggenggam foto samuel

Mark memakluminya.. dia membiarkan daehwi melakukan apapun yang dia inginkan.. dia tau daehwi akan semakin terluka saat dia mengatakan untuk melupakan semuanya

.
.

“baejin sayang.. kau tidak sekolah..??” pandangan baejin beralih pada eommanya yang datang dengan nampan susu di tanganya..

“daehwi.. kenapa dari kemarin dia tidak ke sini?”

Baejin hanya menghela nafasnya.. dan menarik selimutnya lebih tinggi ..

Kata kata daehwi masih terngiang di kepalanya.. tidak ada satupun yang bisa dia lupakan

Entah mengapa hetinya seperti merasakan sesuatu.. memory otaknya mengingat semua yang daehwi lakukan untuknya.. betapa dia sering membuat daehwi menangis..

Daehwi yang terus tersenyum saat hatinya benar benar terluka..

Perlahan baejin merasakan luka itu, detak jantungnya melemah .. baejin hanya menghela nafasnya

“apa kalian bertengkar?? Ada apa?” baejin hanya terdiam

“emhh lihatlah anak ku ini... hey.. dengarkan eomma.. tidak ada hubungan yang berlangsung dengan baik.. dn sempurna.. pasti semuanya memiliki masalah entah besar atau kecil.. tapi tidak ada yang tidak bisa di selesaikan..

Bicarakanlah baik baik.. daehwi orang yang baik. Dia pasti akan mengerti.. okay.. “

Baejin menatap eommanya yang mulai berjalan ke arah jendela kamar nya..

“ohh lihatlah bunga mawar ini.. apa kau tidak pernah menyiramnya?”

Baejin seketika teringat oleh bunga mawar daehwi dan Segera saat itu juga baejin berdiri dan memeriksa bunga itu

“bunganya tumbuh baik.. tapi tanahnya kering..”

Segera saat itu juga baejin menyiramkan air minumnya yang ada di meja dekat jendela itu

Please don't make me cryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang